Evaluasi Farmakoekonomi Perbedaan Efektivitas,Toksisitas,dan Kualitas Hidup pasien kanker servik stadium IIB-III Karsinoma Skuamosa pada kemoterapi BOMP dan Paclitaxel Carboplatin.

Kemoterapi merupakanterapi penggunaan obat–obat sitotoksik yang bertujuan membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi kanker serviks umumnya diberikan secara intravena dan bersiklus yang diselingi dengan waktu istirahat untuk membatasi kerusakan sel-sel sehatGCF, 2005. Kemoterapi sebenarnya bukan pilihan utama terapi pada kanker yang masih terbatas di daerah pelvis, namun merupakan pilihan utama untuk kanker yang telah menyebar ke luar pelvis McComick dan Giuntoli, 2011. Kemoterapi dapat menggunakan BOMP Bleomycin, Oncovin, mitomycin dan Platinum, Paclitaxel-Carboplatin.

2.2.2. Indikator Efektivitas

Pada beberapa macam tumor, besar atau kecilnya sulit untuk dinilai, sehingga penilaian keberhasilan pengobatan didasarkan pada perubahan besar kecilnya produk dari tumor tersebut hormone, antigen atau antibody.Pengobatan dikatakan berhasil bila jumlah immunoglobulin yang disintesa menjadi berkurang Boediwarsono, 2006.Beberapa penanda yang dapat digunankan untuk kanker serviks adalah SCC dan CEA.

2.2.3. Indikator Toksisitas

Dalam menentukan toksisitas yang disebabkan akibat kemoterapi, dapat dilihat melalui perubahan nilai pada fungsi hematologi yaitu kadar Hemoglobin Hb, Leukosit, eritrosit, fungsi ginjal yaitu kadar BUN, Creatinin dan fungsi hati yaitu SGOT dan SGPT

2.3. Evaluasi Farmakoekonomi

Analisis Farmakoekonomi merupakan cara yang komprehensif untuk menentukan pengaruh ekonomi dari alternatif terapi obat atau intervensi kesehatan lain. Penilaian efektivitas klinik dari suatu intervensi baru dalam pelayanan kesehatan, termasuk pengobatan sangat penting dalam menentukan peran intervensi tersebut dalam praktek klinik. Pada intervensi farmasi, farmakoekonomi digunakan untuk menilai apakah tambahan keuntungan dari suatu intervensi sepadan dengan biaya tambahan dari intervensi tersebut. Farmakoekonomi didefinisikan sebagai deskripsi dan analisis biaya terapi pada masyarakat atau sistim pelayanan kesehatan. Farmakoekonomi mengidentifikasi, mengukur dan membandingkan biaya dan konsekuensi dari produk dan pelayanan farmasi. Klinisi dan pembuat keputusan dapat menggunakan metode ini untuk mengevaluasi dan membandingkan total biaya dan keluaran outcome dari suatu pilihan terapi. Dari gambar 1 dapat dijelaskan, sisi sebelah kiri dari persamaan menunjukkan input biaya yang digunakan untuk mendapatkan produk atau pelayanan farmasi. Produk obat atau pelayanan yang akan dinilai diberi simbol Rx. Jika hanya sisi sebelah kiri persamaan yang diukur tanpa menilai outcome, maka disebut cost analysis analisis biaya atau analisis ekonomi parsial. Jika hanya sisi sebelah kanan dari persamaan yang diukur tanpa menilai biaya, merupakan studi klinik atau outcome bukan analisis ekonomi. Pada analisis farmakoekonomi, kedua sisi pada persamaan diperhitungkan dan dibandingkan. Gambar2.1. Persamaan Farmakoekonomi Dasar Rascati, 2009 Farmakoekonomi didefinisikan sebagai deskripsi dan analisis biaya terapi obat pada sistim pelayanan kesehatan dan masyarakat. Lebih spesifik, studi Farmakoekonomi adalah proses identifikasi, pengukuran, dan membandingkan biaya, risiko, dan manfaat dari program, pelayanan, atau terapi dan menentukan alternatif yang memberikan keluaran kesehatan terbaik untuk sumber daya yang digunakan. Farmakoekonomi mengidentifikasi, mengukur, dan membandingkan biaya sumber daya yang digunakan dengan konsekuensi klinik, ekonomik, humanistik dari produk dan pelayanan farmasi. Bagi praktisi, diterjemahkan sebagai pertimbangan biaya yang diperlukan untuk mendapatkan produk atau pelayanan farmasi dibandingkan dengan konsekuensi outcome yang diperoleh untuk menetapkan alternatif mana yang memberikan keluaran optimal per rupiah yang dikeluarkan. Informasi ini dapat membantu pengambil keputusan klinik dalam memilih pilihan terapi yang paling cost-effective. Biaya didefinisikan sebagai nilai dari sumber daya yang digunakan dalam suatu program atau terapi obat. Konsekuensi didefinisikan sebagai efek, output atau outcome dari suatu program atau terapi obat. 2.3.1. Hubungan Farmakoekonomi dengan Penelitian yang lain Farmakoekonomi merupakan bidang ilmu yang mengevaluasi perilaku atau kesejahteraan individu, perusahaan dan pasar terkait dengan penggunaan produk obat, pelayanan, dan program, yang difokuskan pada biaya input dan konsekuensi outcome dari penggunaannya. Farmakoekonomi mengevaluasi aspek klinik, ekonomi, dan humanistik dari intervensi pelayanan kesehatan, baik dalam pencegahan, diagnosis, terapi, maupun manajemen penyakit. Farmakoekonomi merupakan kumpulan teknik deskriptif dan analitik untuk mengevaluasi intervensi farmasi, mencakup pasien secara individu pada sistim pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Farmakoekonomi termasuk ilmu yang relatif baru, istilah tersebut pertama kali muncul di literatur pada pertengahan 1980, namun konsep dan metode ini mengacu dari disiplin dan BIAYA Rx OUTCOMES area penelitian yang telah mapan. Farmakoekonomi berhubungan dengan ekonomi kesehatan dan penelitian klinik yang terkait dengan keluaran klinik dan humanistik. Ekonomi kesehatan mencakup berbagai topik, termasuk permintaan dan kebutuhan dari sumber daya kesehatan, pengaruh dari asuransi kesehatan, dan kebutuhan tenaga. Penelitian outcome klinik dan humanistik didefinisikan sebagai cara untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengevaluasi hasil akhir dari suatu pelayanan kesehatan. Dalam hal ini tidak hanya konsekuensi klinik dan humanistik, tetapi juga outcome seperti keadaan kesehatan pasien dan kepuasan terhadap pelayanan kesehatan yang diterima. Farmakoekonomi merupakan salah satu tipe penelitian outcome, tetapi tidak semua penelitian outcome adalah penelitian farmakoekonomi. Jika penelitian dilakukan dengan mengevaluasi dan membandingkan outcome ekonomi dan klinik dari suatu produk atau pelayanan farmasi maka termasuk dalam penelitian farmakoekonomi.

2.3.2. Tipe Studi Farmakoekonomi

Tipe studi Farmakoekonomi meliputi cost-minimization analysis, cost-effectiveness analysis, cost-utility analysis, cost-benefit analysis, cost of illness, cost-consequence, dan teknik analisis ekonomi lain yang memberikan informasi yang penting bagi pembuat keputusan dalam sistim pelayanan kesehatan untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas. Setiap metode mengukur biaya dalam rupiah tetapi berbeda dalam mengukur dan membandingkan outcome kesehatan. Tabel 2.1. Empat Tipe Dasar Analisis Farmakoekonomi Vogenberg, 2001 Metodologi Unit biaya Unit Outcome Cost-minimization analysis CMA Rupiah atau unit moneter Kelompok yang dibandingkan diasumsikan ekuivalen Cost-effectiveness analysis CEA Rupiah atau unit moneter Unit natural life years gained, tekanan darah mmHg, kadar glukosa darah mMolL Cost-benefit analysis CBA Rupiah atau unit moneter Rupiah atau unit moneter Cost-utility analysis CUA Rupiah atau unit moneter Quality-adjusted life year QALY atau utility yang lain

2.4. Cost of Illness COI