10
b. Tim Turnamen Bermain Teams-Geams-Tournaments Tipe ini hampir sama dengan divisi tim siswa berprestasi, tetapi soal mingguan
diganti dengan pertandingan dengan anggota kelompok. Umumnya anggota kelompok bersifat homogen. Setiap kelompok terdiri dari tiga orang anggota kelompok. Kemampuan
beragam untuk berkompetisi memperoleh nilai. c. Tim Individual Berbantu Team-Assisted Individualization
Tim individual berbantuan adalah salah satu pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok belajar yang siswanya memilik kemampuan yang
heterogen. Pada pembelajaran ini menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan individu.
d. Gergaji Silang I Jigsaw Tipe belajar pada Jigsaw I adalah siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok yang
tediri dari 6 enam orang untuk mengerjakan tugas dalam bidang akademik. Setiap anggota membaca bacaan yang diberikan oleh guru, kemudian anggota-anggota dari
kelompok yang berbeda dipertemukan untuk menjadi ahli-ahli. Dalam satu kelompok masing-masing anggota kelompok memperoleh bacaan yang berbeda. Siswa kembali ke
kelompok masing-masing dan mengajar anggota kelompok yang lain. e. Gergaji Silang II Jigsaw
Tipe belajar pada Jigsaw II adalah siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 orang siswa. Setiap siswa ditugasi membagi menjadi sub bab tertentu,
semua siswa membaca teks yang sama. Kemudian setiap siswa ditugasi mempelajari suatu topik agar menjadi pakar ahli dalam topik itu. Siswa dengan topik sama bertemu dalam
kelompok ahli untuk mendiskusikan topic tersebut. Setelah itu mereka kembali ke kelompoknya masing-masing dan secara bergantian mengajarkan apa yang mereka pelajari
kepada teman satu kelompok. f. Belajar Bersama Learning Together
Anggota bersifat heterogen dan menyelesaikan sebuah masalah secara bersama, dan bila mereka berhasil akan memperoleh penghargaan positif secara kelompok. Belajar
bersama atau Learning Together adalah model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Johnson dan Johnson dalam Nur Muhamad: 1998 model ini
melibatkan siswa yang bekerja dalam kelompok beranggota empat atau lima orang yang bersifat heterogen
11
g. Investigasi Kelompok Group Intvestigation Tipe belajar kooperatif secara investigasi kelompok hamper sama dengan gergaji
silang, hanya saja kelompok memecahkan sub topic mereka menjadi tugas-tugas individu dan melaksanakan kegiatan yang diperlukan untuk mempersiapkan laporan kelompok.
Setiap kelompok kemudian membuat presentasi atau peraga untuk mengkomunikasikan kepada seluruh kelas.
2.6 Pembelajaran Kooperatif Tipe Belajar Bersama Learning Together
Penelitian ini menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Belajar Bersama Learning Together. Pembelajaran ini dikemukakan oleh Johnson dan Johnson dalam Nur
Mohamad: 1998. Pembelajaran kooperatif tipe Belajar Bersama menekankan usaha kerjasama dan metode ini mempunyai lima unsur yaitu: 1 antara ketergantungan positif,
2 interaksi tatap muka, 3 pertanggungjawaban individual, 4 keterampilan-keterampilan sosial, dan 5 pemrosesan kelompok.
Dalam proses pembelajarannya, guru mengelompokkan siswa yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa yang bersifat heterogen. Dalam kelompoknya siswa
ditugaskan untuk menyelesaikan sebuah masalah bersama, dan bila mereka berhasil akan memperoleh penghargaan positif secara berkelompok. Model pembelajaran ini
menekankan pada kegiatan-kegiatan pembinaan kerjasama tim, sebelum siswa mulai bekerjasama dan melakukan diskusi terjadwal di dalam kelompok tentang seberapa jauh
mereka berhasil dalam bekerjasama. Model pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama dapat diterapkan secara
berulang-ulang dengan syarat siswa harus memilki kesempatan yang sama dalam kelompoknya, sehingga setiap siswa dapat memberikan kontribusi yang sama secara
maksimal pada kelompoknya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kerja siswa dalam kelompok yaitu:
a. Taraf kecerdasan anggota kelompok. b. Hubungan antara anggota kelompok
c. Pengalaman anggota kelompok mengenai masalah yang dihadapinya d. Motivasi anggota kelompok dalam menyelesaikan tugas
e. Besarnya anggota kelompok f. Kemampuan pemimpin kelompok dalam memimpin anggotanya
g. Keterampilan dan keaktifan anggota kelompok dalam memecahkan masalah
12
Menurut Licona dalam Citrawan, 2002: 7 model pembelajaran kooperatif tipe bersama learning together memiliki beberapa kelebihan diantaranya:
a. Mengajarkan nilai-nilai kerjasama b. Membangun masyarakat di dalam kelas
c. Mengajarkan dasar kemampuan hidup d. Dapat meningkatkan prestasi akademik
e. Menawarkan suatu alternatif jalan keluar f. Memiliki potensi untuk memperlunak aspek negatif dari kompetisi kelompok di dalam
kelas.
2.7 Pengertian Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 2.7.1 Pengertian Belajar
Menurut Syamsu Mappa 1994: 1 belajar adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar yang dilakukan oleh seseorang yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada
dirinya sendiri baik dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan baru maupun dalam bentuk sikap dan nilai yang positif. Suparno 2001: 2 berpendapat bahwa belajar
merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan perubahan yang bersifat relative permanen sebagai akibat upaya-upaya yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Sukmadinata
dalam Sedanayasa, 2004: 58 merumuskan belajar sebagai suatu perubahan dalam tingkah laku, perubahan itu dapat mengarah pada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada
kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk. Perubahan-perubahan itu disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan. Sedangkan Sardiman 2000: 3
mendefinisikan belajar sebagai: a belajar adalah tingkah laku sebagai hasil pengalaman, b belajar adalah dilakukan dengan mengamati, membaca, menirukan, mencoba,
mendengarkan, mengikuti petunjuk dan pengarahan, dan c belajar adalah perubahan penampilan sebagai hasil praktik.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses atau kegiatan yang aktif dan dilakukan secara sadar yang
ditunjukkan dengan timbulnya perubahan-perubahan yang bersifat positif seperti: perubahan cara berpikir kognitif, tingkah laku afektif, dan gerak psikomotor yang
bersifat permanen.