7
juga membiasakan siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok, diskusi dan dapat saling mengadakan koreksi antar teman dalam kelompok, sehingga dalam proses
pembelajaran sebagai pendidik tidak hanya menuangkan atau menjejalkan sejumlah informasi ke dalam benak siswa, tetapi mengusahakan bagaimana agar konsep-konsep
penting dan sangat berguna tertanam kuat dalam benak siswa Peageta dan Nuhadi, 2003: 33-35. Dalam pembelajaran kooperartif siswa dapat saling berinteraksi dan saling
memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif. Pembelajaran kooperatif berbeda dengan belajar kelompok biasa, karena dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak
hanya bertanggung jawab pada kelompoknya. Pembelajaran kooperatif memberi lingkungan belajar dimana siswa bekerja sama dalam kelomppok kecil yang
kemampuannya berbeda heterogen dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik. Menurut Slavin 1993:3 pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran dengan
penekanan pada aspek sosial dan menggunakan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat dalam kelompok yang heterogen. Sedangkan Johnson
dan Johnson 1994 mengatakan bahwa dalam pembelajaran kooperatif setiap kelompok melibatkan 4-5 orang dengan kemampuan yang heterogen, maksud heterogen dalam hal
ini adalah berbeda dari segi kemampuan akademik dan dari segi jenis kelamin. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang menekankan pada
aspek sosial anak dalam suatu kelompok yang heterogen.
2.2 Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Slavin 1994 mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu: hasil belajar
akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. a. Hasil Belajar Akademik
Pembelajaran kooperatif selain mencakup tujuan sosial, pembelajaran kooperatif juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Menurut
para ahli pembelajaran kooperatif yang bertujuan untuk memberi penghargaan telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang
berhubungan dengan hasil belajar Coleman, 1961: 7. Disamping mengubah norma yang berhubungan dengan hasl belajar, pembelajaran
kooperatif dapat memberi keuntungan bagi para siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja sama menyelesaikan tugas-tugas akademik.
8
b. Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu Efek penting yang kedua dari model pembelajaran kooperatif ialah penerimaan yang
luas terhadap orang yang berbeda ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan. Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa yang berbeda
latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama-sama dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk
menghargai satu sama lain Allport: dalam Muslimin, 2000: 9. c. Pengembangan Keterampilan Sosial
Tujuan penting yang ketiga dari pembelajaran kooperatif adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi.
2.3 Ciri Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu bentuk pembelajaran kolaborasi dalam kelompok-kelompok kecil, diamana siswa bekerjasama dalam kelompok kecil untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan. Dalam pembelajaran kooperatif menunjukkan siswa untuk mampu bekerjasama dalam kelompoknya untuk belajar bertanggung jawab terhadap
hasil belajar yang diperolehnya baik untuk individu maupun dalam kelompoknya. Ada lima ciri utama belajar secara kooperatif yang dikemukakan oleh Johnson dalam
Ardana 2006: 16 antara lain: a. Tujuan masing-masing kelompok adalah memaksimalkan kemampuan belajar setiap
anggotanya dan bila mungkin sampai batas kemampuannya. b. Masing-masing anggota kelompok berusaha semaksimal mungkin untuk tetap utuh
dalam satu ikatan kelompok fanatic group. c. Masing-masing anggota kelompok bekerjasama saling berhadapan untuk
menghasilkan prestasi akademika maupun personal bersama. d. Setiap kelompok diajarkan keterampilan sosial untuk digunakan mengkordinasikan
upaya mereka bersama-sama, dan kerja kelompok sangat ditekankan. e. Setiap kelompok diwajibkan melakukan evaluasi diri tentang keberhasilan belajar
mereka sendiri. Sedangkan Muslimin 2000:6 menyatakan ada empat ciri pembelajaran kooperatif,
yaitu: 1 Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi
belajarnya. 2 Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.