Kebenaran Ilmu Bahasa dan Ilmu Sastra

52 seni, dan 4 pengembangan kecerdasan berpikir, kehalusan perasaan, dan kesantunan sosial.

2.2.11 Kebenaran Ilmu Bahasa dan Ilmu Sastra

Bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa Indonesia dibuat dengan memberikan penekanan pada keterampilan berbahasa dan bersastra. Pembelajaran tersebut memungkinkan siswa untuk berlatih terampil berkomunikasi baik lisan maupun tertulis. Siswa dapat berekspresi dan berkreasi yang memungkinka siswa dapat mengembangkan kemampuannya. Welek dalam Jabrohim,dkk. 2009:15 mengemukan perbedaan antara bahasa keilmuan dan bahasa sastra. Bahasa keilmuan bersifat mengajar to teachl dan murni denotasi yang bertujuan untuk korespondensi satu lawan satu antara tanda dan artinya. Di samping itu, bahasa keilmuan cenderung ke arah sebuah sistem tanda dan artinya. Bahasa keilmuan juga cenderung memakai ragam resmi, cenderung menjauhi kata-kata tak baku, dan berupaya meniadakan nada personal Bahasa sastra diresapi peristiwa sejarah, kenangan, dan asosiasi. Bahasa sastra memuat juga warisan sosiokultur masyarakat, penuh homonim, kategori-kategori semau-maunya, irrosional, konotatif. dan mempunyai segi ekspresif Wagiran dan much Doyin 2005:43 mengatakn keterampilan menulis harus memperhatikan kebenaran ilmu bahasa sebagai berikut. 53 1 Pemakaian Tanda Baca Pemakaian tanda baca yang secara konvensional sisetujui bersama untuk memberi makna kepada pembaca mengenai sesuatu yang ingin disampaikan oleh penulis. Kesalahan pemakaian tanda baca dapat menimbulkankesalahan makna 2 Pemakaian Ejaan Pemakaian ejaan merupakan kesepakatan bersama dalam penulisan. 3 Pilihan Kata atau Diksi Pemilihan kata dalam menulis sangat diperlukan. Sebuah kata dapat menimbulkan berbagai makna. Pemilihan kata yang sesuai dengan situasi berbahasa sangat menentukan pada pemahaman hasil tulisan. Ada kata yang bermakna lugas, denotatif, konotatif, ada kata baku dan nonbaku. Kata yang digunakan dalam karangan ilmiah tidak sama dengan kata yang digunakan dalam karangan fiksi. Karangan ilmiah menggunakan kata-kata yang bermakna lugas supaya tidak menimbulkan makna ganda. 4 Kalimat Pemakaian kalimat efektif dituntut dalam menulis. Efektifitas kalimat ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut. 1 Kalimat mengandung satu kesatuan pikiran, mengandung satu ide pokok yang tunggal 2 Unsur-unsur yang terdapat dalam kalimat mempunyai hubungan yang jelas. Hubungan itu bias berupa hubungan antarsubjek dan predikat, subjek atau predikat dengan objek dan keterangan. Hubungan unsure-unsur iitu harus jelas. Ketidakjelasan hubungan unsure-unsur 54 dalam kalimat akan merusak satuan ide yang diungkapkan dalam kalimat tersebut. 5 Paragraf atau Alinea Paragraf adalah satuan alinea yang lebih luas daripada kalimat. Paragraph merupakan himpunan kalimatyang berkaitan dalam satu rangkaian untuk membentuk satu ide. Ide akan menjadi jelas karena dibantu oleh uraian-uraian tambahan yang menjelaskan ide yang dikemukakan. Pengajaran sastra bertujuan untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang sastra dalam bentuk teori maupun praktik. Pengalaman sastra dapat diperoleh dengan cara membaca, mendengarkan hasil atau mengalami kegiatan menulis karya sastra. Pengalaman sastra dapat diperoleh dengan mengapresiasi dan mengekspresi hasil karya sastra. Kegiatan apresiasi dapat dilakukan dngan cara mendengarkan, menonton, menulis karya sastra sehingga tumbuh pengertian, pemahaman, dan penghargaan terhadap karya sastra. Adapun kegiatan ekspresi sastra bertujuan untuk mengembangkan daya cipta siswa dengan menulis puisi, prosa, bermain drama.

2.2.12 Perkembangan Kognitif Siswa