Kualitas Buku Teks Landasan Teoretis

19 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa buku teks berfungsi sebagai sumber belajar yang dapat membantu dalam proses belajar mengajar dengan baik.

2.2.3 Kualitas Buku Teks

Buku teks dapat dikatakan baik atau tidak dengan mengetahui kualitas buku teks tersebut. Semakin baik kualitas buku teks, maka dapat meningkatkan kualitas pengajaran mata pelajaran yang ditunjangnya. Greene dan Petty dalam Husen 1996:186-190 telah menyusun cara penilaian buku teks dengan kriteria 1 memiliki landasan prinsip, 2 kejelasan konsep, 3 relevan dengan kurikulum yang berlaku, 4 sesuai dengan minat siswa, 5 menumbuhkan motivasi belajar, 6 merangsang, menentang, dan menggairahkan aktivitas siswa, 7 ilustrasi tepat dan menarik, 8 mudah dipahami siswa yaitu bahasa yang digunakan memiliki karakter yang sesuai dengan tingkat perkembangan bahasa siswa, kalimat- kalimatnya efektif, terhindar dari makna ganda, sederhana, sopan dan menarik, 9 dapat menunjang mata pelajaran lain, 10 menghargai perbedaan individu, kemampuan, bakat, minat, ekonomi, sosial, dan budaya, 11 memantapkan nilai- nilai budi pekerti di masyarakat. Hal-hal yang berhubungan dengan kualitas buku teks atau buku pelajaran menurut Pusbuk 2004:14 dapat dikelompokkan ke dalam empat aspek yaitu 1 isi atau materi pelajaran, 2 penyajian materi, 3 bahasa dan keterbacaan, 4 format buku atau grafika. Keempat aspek itu terkait satu dengan yang lain. 20 Aspek isi atau materi pelajaran merupakan bahan pembelajaran yang disajikan di dalam buku pelajaran. Kriteria materi harus spesifik, jelas, akurat, dan mutakhir dari segi penerbitan, informasi yang disajikan tidak mengandung makna bias. Kosa kata, struktur kalimat, panjang paragraf dan tingkat kemenarikan sesuai dengan minat dan kognisi siswa. Kutipan lagu, puisi atau wacana yang diambil dari sumber otentik lain diberi sumber rujukan. Ilustrasi harus sesuai dengan teks. Demikian pula dengan peta, tabel serta grafik harus sesuai dengan teks, harus akurat dan sederhana. Sementara itu, perincian materi harus sesuai dengan kurikulum. Perincian materi juga harus memperhatikan keseimbangan dalam penyebaran materi, baik yang berkenaan dengan pengembangan makna dan pemahaman, pemecahan masalah, pengembangan proses, latihan dan praktik, tes keterampilan maupun pemahaman. Aspek penyajian materi merupakan aspek tersendiri yang harus diperhatikan dalam buku pelajaran, baik berkenaan dengan penyajian tujuan pembelajaran, keteraturan urutan dalam penguraian, kemenarikan minat dan perhatian siswa, kemudahan dipahami, keaktifan siswa, hubungan bahan, maupun latihan dan soal. Dari berbagai studi terlihat bahwa bahasa termasuk keterbacaan merupakan aspek yang cukup unik dalam penyajian materi, aspek ini kemudian disajikan terpisah dari materi. Seringkali, penjelasan mengenai dua hal tersebut masih bertumpang tindih, terutama antara materi, penyajian, dan garfika. Aspek bahasa dan keterbacaan dapat dijabarkan menjadi dua aspek yaitu aspek bahasa dan aspek keterbacaan. Aspek bahasa merupakan sarana penyampaian dan penyajian bahan, seperti kosa kata, kalimat, paragraf dan 21 wacana. Aspek keterbacaan berkaitan dengan tingkat kemudahan bahasa kosa kata, kalimat, paragraf, dan wacana bagi kelompok atau tingkat siswa. Berbagai ahli keterampilan membaca sepakat bahwa bahasa dan keterbacaan sebuah buku pelajaran menjadi ukuran kualitas buku pelajaran. Ada tiga ide utama yang terkait dengan keterbacaan yakni 1 kemudahan membaca berhubungan dengan bentuk tulisan atau tipografi, ukuran huruf dan lebar spasi yang berkaitan dengan aspek grafika, 2 kemenarikan berhubungan dengan minat pembaca, kepadatan ide bacaan, dan penilaian keindahan gaya tulisan, yang berkaitan dengan aspek penyajian materi dan 3 kesesuaian buhungan dengan kata dan kalimat, panjang-pendek, frekuensi, bangun kalimat dan susunan paragraf, yang berkaitan dengan bahasa dan keterbacaan. Aspek format buku atau grafika berkaitan dengan fisik buku, seperti ukuran buku, kertas, cetakan, ukuran huruf, warna, dan ilustrasi. Dengan demikian, standar buku pelajaran secara garis besar dapat diukur melalui aspek isi atau materi, penyajian materi, bahasa dan keterbacaan, serta grafika.

2.2.4 Kualitas Isi Buku Teks