23
pengembangan ilmu teknologi dan seni, dan 4 pengembangan kecerdasan berpikir, kehalusan perasaan, dan kesantunan sosial.
Kriteria pada subaspek kebenaran materi ditinjau dari segi ilmu bahasa dan sastra adalah sebagai berikut.
1 Kebenaran dalam menjelaskan prinsip kebahasaan dipandang dari ilmu
bahasa. Indikatornya memuat prinsip kebahasaan disertai contoh-contoh dan mengarah pada peningkatan keterampilan berbahasa.
2 Kebenaran dalam menjelaskan prinsip kesastraan dipandang dari ilmu sastra.
Indikatornya memuat prinsip kesastraan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan mengarah pada peningkatan apresiasi, ekspresi dan kreasi sastra.
3 Kebenaran sarana penyajian materi wacana dilihat dari konteks
pembelajaran. Indikatornya memuat wacana untuk menyajikan materi sesuai dengan ciri-ciri wacana contoh wacana puisi sesuai dengan hakikat puisi,
wacana percakapan sesuai dengan konteks percakapan. Kriteria subaspek kesesuiaan materi pokok dengan tingkat perkembangan
kognitif siswa yaitu struktur kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan perkembangan kognitif siswa. Indikatornya memuat penggunaan struktur
kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan pikiran, perasaan, dan etika siswa serta materi mengandung unsur edukatif.
2.2.5 Pengertian Menulis
Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia.
24
Menurut Tarigan 1986:3-4 menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak
secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis itu penulis harus terampil
memanfaatkan grafologi, struktur kata, dan kosa kata. Keterampilan menulis tidak datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak
dan teratur. Menulis ialah mengabadikan bahasa dengan tanda-tanda grafis. Aspek-
aspek di luar bahasa pun dapat diabadikan dalam suatu tulisan seperti kesan-kesan subjektif seseorang, pendapat, perasaan dan sebagainya Harjono 1988: 85.
Suriamiharja dkk. 1996:1-2 mengatakan menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan. Dapat juga diartikan bahwa
menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis.
Suparno dan Yunus 2006: 1.3 mengatakan bahwa menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan komunikasi dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau media. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan suatu simbol atau
lambang bahasa yang dapat dilihat dan dapat dan disepakati pemakainya. Dengan demikian dalam komunikasi tulis paling tidak terdapat empat unsur terlibat,
penulis sebagai penyampai pesan, pesan, saluran atau media berupa tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan.
25
Wiyanto 2004: 1-2 mengatakan bahwa kata menulis mempunyai dua arti. Pertama, menulis berarti mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda-
tanda yang dapat dilihat. Bunyi-bunyi yang diubah itu bunyi bahasa, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia mulut dan perangkat kelengkapannya:
bibir, gigi dan langit-langit. Kedua, kata menulis mempunyai arti kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis.
Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan salah satu bentuk komunikasi tertulis untuk mengungkapkan perasaan,
gagasan, dan pikiran kita kepada orang lain dengan medium bahasa yang telah disepakati bersama dan tidak secara tatap muka.
2.2.6 Tujuan Menulis