21
wacana. Aspek keterbacaan berkaitan dengan tingkat kemudahan bahasa kosa kata, kalimat, paragraf, dan wacana bagi kelompok atau tingkat siswa. Berbagai
ahli keterampilan membaca sepakat bahwa bahasa dan keterbacaan sebuah buku pelajaran menjadi ukuran kualitas buku pelajaran. Ada tiga ide utama yang terkait
dengan keterbacaan yakni 1 kemudahan membaca berhubungan dengan bentuk tulisan atau tipografi, ukuran huruf dan lebar spasi yang berkaitan dengan aspek
grafika, 2 kemenarikan berhubungan dengan minat pembaca, kepadatan ide bacaan, dan penilaian keindahan gaya tulisan, yang berkaitan dengan aspek
penyajian materi dan 3 kesesuaian buhungan dengan kata dan kalimat, panjang-pendek, frekuensi, bangun kalimat dan susunan paragraf, yang berkaitan
dengan bahasa dan keterbacaan. Aspek format buku atau grafika berkaitan dengan fisik buku, seperti
ukuran buku, kertas, cetakan, ukuran huruf, warna, dan ilustrasi. Dengan demikian, standar buku pelajaran secara garis besar dapat diukur
melalui aspek isi atau materi, penyajian materi, bahasa dan keterbacaan, serta grafika.
2.2.4 Kualitas Isi Buku Teks
Isi buku merupakan bahan pelajaran yang disajikan dalam buku pelajaran. Untuk mengetahui isi di dalam buku pelajaran dapat diukur dengan 1 kesesuaian
materi dengan kurikulum, 2 relevansi materi ditinjau dari segi tujuan pendididikan, 3 kebenaran materi ditinjau dari ilmu bahasa dan ilmu sastra, 4
22
kesesuaian materi pokok dengan tingkat perkembangn kognitif siswa Pusbuk 2005:22.
Subaspek kesesuaian materi dengan kurikulum mengacu pada kriteria berikut ini.
1 Kecocokan bahan pelajaran dengan materi yang tercantum dalam kurikulum secara proposional. Indikatornya memuat materi 1 keterampilan berbahasa dan
2 keterampilan bersastra. 2 Keterpaduan materi keterampilan berbahasa dan pengalaman bersastra.
Indikatornya memuat meteri keterampilan berbahasa dan pengalaman bersastra meliputi 1 dikembangkan secara terpadu, dan 2 berorientasi pada proses
pembelajaran, bukan pada pengetahuan. 3 Kesesuaian pengayaan materi dengan kurikulum. Indikatornya memuat
kesesuaian pengayaan materi dengan kurikulum meliputi: 1 penambahan materi berupa penyediaan materi pilihan yang sejenis, 2 penambahan materi
berupa penyediaan konteks seperti konteks sosial budaya berupa latar, waktu dan tempat, dan 3 perincian materi pokok, seperti definisi, uraian, dan contoh.
Subaspek relevansi materi ditinjau dari segi tujuan pendidikan mengacu pada kriteria relevansi penggunaan kalimat atau wacana dengan tujuan
pendidikan. Indikatornya memuat penggunaan kalimat atau wacana menimbulkan dorongan dan penghargaan terhadap salah satu tujuan pendidikan yaitu 1
kebhinekaan: kesadaran akan keberagaman dalam masyarakat dan kesediaan untuk hidup bersama dengan rukun, 2 pengembangan budaya bangsa, 3
23
pengembangan ilmu teknologi dan seni, dan 4 pengembangan kecerdasan berpikir, kehalusan perasaan, dan kesantunan sosial.
Kriteria pada subaspek kebenaran materi ditinjau dari segi ilmu bahasa dan sastra adalah sebagai berikut.
1 Kebenaran dalam menjelaskan prinsip kebahasaan dipandang dari ilmu
bahasa. Indikatornya memuat prinsip kebahasaan disertai contoh-contoh dan mengarah pada peningkatan keterampilan berbahasa.
2 Kebenaran dalam menjelaskan prinsip kesastraan dipandang dari ilmu sastra.
Indikatornya memuat prinsip kesastraan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan mengarah pada peningkatan apresiasi, ekspresi dan kreasi sastra.
3 Kebenaran sarana penyajian materi wacana dilihat dari konteks
pembelajaran. Indikatornya memuat wacana untuk menyajikan materi sesuai dengan ciri-ciri wacana contoh wacana puisi sesuai dengan hakikat puisi,
wacana percakapan sesuai dengan konteks percakapan. Kriteria subaspek kesesuiaan materi pokok dengan tingkat perkembangan
kognitif siswa yaitu struktur kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan perkembangan kognitif siswa. Indikatornya memuat penggunaan struktur
kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan pikiran, perasaan, dan etika siswa serta materi mengandung unsur edukatif.
2.2.5 Pengertian Menulis