64
menguntungkan daripada menonton. Praktik lebih baik atau lebih menguntungkan dari pada teori.
Siswa SMP dan SMA dilihat dari sisi usia 12-15 dan 15-17 tahun, kelompok ini tergolong ke dalam masa adolescene, dan mulai memesuki tahap
formal operations . Pada tahap ini anaak mulai mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah yang dapat diselesaikan melalui operasi logis. Hal ini ditandai dengan kemampuan anak yang lebih baik dalam mengorganisasi data,
membuat alalasan-alasan ilmiah, serta merumuskan hipotesis. Anak juga berpikir dalam jangkauan yang lebih jauh daripada kenyataan konkret. Kalau pada tahap
perkembangan sebelumnya anak hanya mamapu melihat hubungan antara bilangan dengan benda-benda konkret, pada tahap perkembangan berikutnya anak
mampu berpikir tentang hubungan dan khayalan abstrak dan membuat pernyataan verbal serta dalil-dalil. Mereka sering melibatkan diri dalam diskusi-diskusi
filsafat, agama, dan moral. Salah satu contoh adalah dapat dilihat dari penggunaan kata dan kalimat.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan kartu data. Observasi dalam format penilaian ini dikembangkan dalam format kualitas
isi materi dari pusat perbukuan yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Pusbuk 2005:37-38 berisi standar buku pelajaran bahasa dan sastra
Indenesia, butir-butir terdapat dalam format kualitas isi sebagai berikut.
65
Tabel 3.1 Kualitas Isi Buku Teks Bahasa dan Sastra Indonesia
Subaspek Kriteria Indikator
Kesesuaian materi dengan
kurikulum Kecocokan bahan
pelajaran dengan materi pokok yang tercantum
dalam kurikulum Materi kemampuan berbahasa
dan kemampuan bersastra dimuat secara proposional
Keterpaduan materi Materi kemampuan berbahasa
dan kemampuan bersastra dimuat secara terpadu.
Meteri kemampuan berbahasa dan pengalaman bersastra
diarahkan pada proses pembelajaran, bukan pada
pengetahuan.
Kesesuaian pengayaan materi dengan kurikulum
Pengayaan materi hádala berupa:
1 penambahan materi berupa penyediaan materi pilihan yang
sejenis, 2 penambahan materi berupa
penyediaan konteks seperti konteks sosial budaya berupa
latar, waktu dan tempat, 3 perincian materi pokok,
seperti definisi, uraian, dan contoh.
Relevansi materi ditinjau
dari segi tujuan pendidikan
Kesesuaian penggunaan kata, kalimat atau wacana
dengan tujuan pendidikan. Penggunaan kalimat atau
wacana menimbulkan dorongan dan penghargaan terhadap salah
satu tujuan pendidikan yaitu 1 kebhinekaan: kesadaran
akan keberagaman dalam masyarakat dan kesediaan
untuk hidup bersama dengan rukun,
2 pengembangan budaya bangsa,
66
3 pengembangan ilmu teknologi dan seni,
4 pengembangan kecerdasan berpikir, kehalusan perasaan,
dan kesantunan sosial. Isi wacana mengacu pada
berbagai segi kehidupan manusia
Kebenaran materi ditinjau
dari segi ilmu bahasa dan
sastra Kebenaran dalam
menerapkan prinsip kemampuan berbahasa
berdasarkan teori berbahasa
Prinsip berbahasa diterapkan secara benar disertai contoh-
contoh dan mengarah pada peningkatan keterampilan
berbahasa
Kebenaran dalam menerapkan prinsip
kemampuan bersastra berdasarkan teori bersastra
Prinsip bersastra diterapkan secara benar disertai contoh-
contoh dan mengarah pada peningkatan kemampuan
bersastra apresiasi, ekspresi dan kreasi sastra.
Kebenaran sarana penyajian materi wacana
dilihat dari konteks pembelajaran
Wacana untuk menyajikan materi sesuai dengan ciri-ciri
wacana contoh wacana puisi sesuai dengan hakikat puisi,
wacana percakapan sesuai dengan konteks percakapan.
Kesesuiaan materi pokok
dengan tingkat perkembangan
Struktur kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan
perkembangan kognitif siswa
Struktur kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan
pikiran, perasaan, dan etika siswa.
67
kognitif siswa Materi mengandung
unsur edukatif. 1 Penggunaan bahasa
mendorong siswa ke arah perbuatan baik.
2 Penggunaan bahasa mendorong siswa berpikir
jernih dan berdaya cipta. 3 Penggunaan bahasa tidak
mengandung hal-hal yang bertentangan dengan nili-nilai
yang dijunjung oleh masyarakat yang beradab.
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kartu data. Secara lengkap kartu data yang dimaksud sebagai berikut.
Contoh kartu data
Buku Kurikulum standar isi
Tebitan: Esis The Innovative Learning Bab: Halaman:
Aspek : menulis Menulis pantun
Menyebutkan ciri-ciri pantun Menulis pantun yang menyatakan
kegembiraan atau humor sesuaia dengan syarat pantun
Bermain balas pantun
Standar Kompetensi:
8. Mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman melalui pantun dan
dongeng.
Kompetensi dasar
Menulis pantun yang sesuai
dengan syarat- syarat pantun
8.2
Dari data di atas dapat diketahui bahwa materi yang terdapat dalam buku teks
sama dengan kompetensi dasar: 8.1 Menulis pantun yang sesuai dengan
syarat-syarat pantun. Simpulan : sesuai tidak sesuai
coret yang tidak perlu
8.1
68
3.5 Teknik Pengumpulan Data