16
Sebagai contoh, dalam mempelajari penjumlahan dua bilangan cacah, pembelajaran akan terjadi secara optimal jika mula-mula siswa mempelajari hal
itu dengan menggunakan benda-benda konkret, misalkan guru menyediakan sebuah kotak mengisinya dengan 3 kelereng, kemudian seorang siswa
menambahkan 2 kelereng ke dalam kotak. Siswa ditanya, berapa jumlah kelereng dalam kotak tahap enaktif. Kemudian, kegiatan belajar dilanjutkan dengan
menggunakan gambar atau diagram yang mewakili 3 kelereng dan 2 kelereng yang digabungkan tersebut, kemudian dihitung banyaknya kelereng semuanya,
siswa bisa melakukan penjumlahan itu dengan menggunakan pembayangan visual visual imagenary dari kelereng tersebut tahap ikonik. Pada tahap
berikutnya yaitu tahap simbolis, siswa melakukan penjumlahan kedua bilangan itu dengan menggunakan lambang-lambang bilangan, yaitu : 3 + 2 = 5.
2 Teorema-teorema tentang cara belajar dan mengajar matematika
Menurut Bruner ada empat prinsip prinsip tentang cara belajar dan mengajar matematika yang disebut teorema. Keempat teorema tersebut adalah
teorema penyusunan Construction theorem, teorema notasi Notation theorem, teorema kekontrasan dan keanekaragaman Contras and variation
theorem, teorema pengaitan Connectivity theorem dalam Suherman E., 2003;44-47.
2.1.2 Teori Perkembangan Kognitif Piaget
Proses perkembangan berpikir dapat dijelaskan menggunakan teori perkembangan Piaget. Piaget berpendapat bahwa belajar sifatnya individual,
artinya proses belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya Wahyudin dkk, 2006:32. Sesuai pandangan Piaget Lawson, 1995, struktur
17
pengetahuan deklaratif merupakan hasil pembentukan construction yang bergantung pada tindakan interaksi individu dengan lingkungannya, sehingga
individu harus belajar bagaimana mengelola tindakannya learning to do. Untuk dapat bertindak, diperlukan pengetahuan prosedural yang dapat menuntunnya.
Jadi proses menemukan konsep atau prinsip melibatkan pengetahuan prosedural keterampilan berpikir.
Piaget dalam James Atherton, 2010 membagi perkembangan kognitif anak dalam empat tahap.
Tabel 2.1 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget
Stage Characterised by
Sensori-motor Birth-2 yrs
Differentiates self from objects
Recognises self as agent of action and begins to act
intentionally: e.g. pulls a string to set mobile in motion or shakes a rattle to make a noise
Achieves object permanence: realises that things
continue to exist even when no longer present to the sense pace Bishop Berkeley
Pre-operational 2-7 years
Learns to use language and to represent objects by
images and words
Thinking is still egocentric: has difficulty taking the viewpoint of others
Classifies objects by a single feature: e.g. groups
together all the red blocks regardless of shape or all the square blocks regardless of colour
Concrete operational
7-11 years
Can think logically about objects and events
Achieves conservation of number age 6, mass age 7, and weight age 9
Classifies objects according to several features and can
order them in series along a single dimension such as size.
Formal operational
11 years and up
Can think logically about abstract propositions and test hypotheses systemtically
Becomes concerned with the hypothetical, the future,
and ideological problems
18
Karena siswa sekolah dasar berada dalam tahap operasional konkret, untuk mengajarkan matematika memerlukan objek konkret yang dapat memanipulasi
keabstrakan matematika Djiwandono, 1989:30.
2.1.3 Teori Belajar Dienes