18
Karena siswa sekolah dasar berada dalam tahap operasional konkret, untuk mengajarkan matematika memerlukan objek konkret yang dapat memanipulasi
keabstrakan matematika Djiwandono, 1989:30.
2.1.3 Teori Belajar Dienes
Teori belajar Dienes yang menekankan pada tahapan permainan yang berarti pembelajaran yang diarahkan pada proses melibatkan anak didik dalam belajar.
Hal ini berarti proses pembelajaran membangkitkan dan membuat anak didik senang dalam belajar. Dienes dalam Russefendi 1992 berpendapat bahwa pada
dasarnya matematika dapat dianggap sebagai studi tentang struktur, memisah- misahkan hubungan-hubungan di antara struktur-struktur dan mengkategorikan
hubungan-hubungan di antara struktur-struktur. Menurut Dienes, permainan matematika sangat penting sebab operasi matematika dalam permainan tersebut
menunjukkan aturan secara konkret dan lebih membimbing dan menajamkan pengertian matematika pada anak didik. Dapat dikatakan bahwa objek-objek
konkret dalam bentuk permainan mempunyai peranan sangat penting dalam pembelajaran matematika jika dimanipulasi dengan baik. Teori Dienes sebagian
besar diterapkan dalam bentuk permainan interaktif yang dikemas dalam pembelajaran, sehingga anak didik menjadi aktif dan senang dalam belajar
Somakim, 2008: 2.1-2.42.
2.2 Pembelajaran Matematika dalam Standar Proses
Sementara itu, dalam Permendiknas No. 41 Tahun 2007, pelaksanaan kegiatan inti dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk mencapai
19
kompetensi dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Untuk itu, kegiatan
pembelajaran khususnya kegiatan inti diharapkan mengacu pada standar proses yang ditetapkan yang meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
1 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru : a
melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prin-
sip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
b menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain; c
memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
d melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
e memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio,
atau lapangan. 2
Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna; b
memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain- lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis;
c memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; d
memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
e memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar; f
rnenfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
g memfasilitasi siswa untuk menyajikan variasi, kerja individual
maupun kelompok;
20
h memfasilitasi siswa melakukan pameran, turnamen, festival, serta
produk yang dihasilkan; i
memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.
3 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru: a
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan
siswa;
b memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
siswa melalui berbagai sumber; c
memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan;
d memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar; e
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
f membantu menyelesaikan masalah;
g memberi acuan agar siswa dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi; h
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh BSNP, 2007:6-7.
Secara umum proses belajar yang diamanahkan oleh kurikulum menggunakan prinsip pegaktifan siswa dalam belajar yaitu meliputi prinsip
motivasi, prinsip latar atau konteks, prinsip keterarahan pada fokus tertentu, prinsip hubungan sosial atau sosialisasi, prinsip belajar sambil bekerja, prinsip
perbedaan perorangan, prinsip menemukan, dan prinsip pemecahan masalah Semiawan, 1992:9-13.
21
2.3 Lingkungan sebagai Sumber Belajar