Pelaksanaan Penelitian 1 Penelitian Karateristik Komonitas

19 Telur PBPK dari lapang Telur dalam t abung gelas I mago Parasit oid Telur PBPK I mago parasit oid Telur PBPK terparasit Gambar 3.4.2 Bagan Perbanyakan Parasitoid 3.4.3. Pelaksanaan Penelitian 3.4.3.1 Penelitian Karateristik Komonitas Metode Pengambilan Sampel. Penelitian karakteristik komonitas dan pola suksesi populasi parasitoid dilakukan dengan metode survey dengan mengambil kelompok telur penggerek batang padi kuning per minggu secara purposive random sampling dalam luasan 2.5 hektar yang terbagi dalam lima tempekmundukwilayah di masing-masing subak. Sampel diambil pada tanaman umur 2 – 8 mgg dengan cara memotong daun padi yang berisi telur penggerek batang padi kuning sepanjang 3 tiga cm, kemudian dimasukkan ke dalam tabung plastik, diberi label lokasi serta tanggal pengambilannya dan di bawa ke laboratorium untuk dipelihara dan identifikasi lebih lanjut. Metode Pengamatan. Pengamatan dimulai sehari setelah pengambilan sampel sampai tidak ada lagi parasitoid yang muncul. Pengamatan meliputi banyaknya kelompok telur yang terparasit, jenis parasitoid yang muncul, banyaknya larva penggerek dan imago parasitoid yang muncul.Kelompok telur yang tidak menetas terlebih dahulu dihilangkan rambut-rambutnya, kemudian direndam dengan KOH 10 sebanyak 3 cc selama 24 jam untuk kemudian 20 dilakukan diseksi di bawah mikroskop.Larva penggerek dan imago parasitoid yang masih tertinggal dalam telur dicatat. Identifikasi Parasitoid. Identifikasi parasitoid dilakukan dengan menggunakan kunci determinasi serangga. Identifikasi parasitoid juga dilakukan dengan cara membandingkan dengan spesimen kunci yang telah ada di laboratorium. Identifikasi parasitoid dilakukan dengan menggunakan mikroskop binokuler secara bertahap sesuai dengan sampel kelompok telur yang diambil dari lapangan. Peubah yang Diamati. Peubah yang diamati dalam penelitian ini meliputi persentase kelompok telur yang terparasit, keragaman, kesamaan, dominansi, kelimpahan, tingkat parasitasi parasitoid dan nisbah betina parasitoid. Keragaman jenis parasitoid dianalisis dengan menggunakan indeks Shannon-Wiener, kesamaan jenis dengan indeks Sorensen Southwood, 1980, dominansi dengan indeks dominansi dan tingkat parasitisasi dengan model Rauf Rauf, 2000 dengan rumus sebagai berikut: Indeks keragaman Shannon-Wiener : H’ = -  niN log niN Keterangan : H’ = Indeks keragaman Shannon-Wiener ni = Jumlah individu jenis ke-i N = Jumlah total individu Nilai indeks : 1,5 : Keragaman Rendah 1,5 – 3,5 : Keragaman Sedang 3,5 : Keragaman Tinggi Indeks kesamaan Sorensen : IS = Keterangan: IS = Indeks Sorensen a = Jumlah jenis di lokasi a b = Jumlah jenis di lokasi b c = Jumlah jenis yang sama yang terdapat di lokasi a dan b 21 Indeks dominansi : s D = ∑ [ niN ] 2 i=1 Keterangan: D = Indeks dominansi simpson ni = Jumlah individu genus ke-i N = Jumlah total individu S = Jumlah jenis Kelimpahan populasi parasitoid: Kelimpahan K: populasi spesies a di lokasi populasi semua spesies ang ditemukan di lokasi X 100 Tingkat parasitisasi parasitoid A. B. Keterangan P = Tingkat parasitasi A = Banyaknya imago T. japonicum yang muncul B = Banyaknya imago T. japonicum yang tidak muncul C = Banyaknya imago T. rowani yang muncul D = Banyaknya imago T. rowani yang tidak muncul E = Banyaknya imago

T. schoenobii

yang muncul F = Banyaknya imago

T. schoenobii

yang tidak muncul G = Banyaknya larva penggerek yang muncul H = Banyaknya larva penggerekyang tidak muncul

3.4.3.2. Pola suksesi Populasi Antar Spesies

Pola suksesi populasi antar spesies dihitung berdasarkan data perkembangan populasi setiap spesies parasitoid menurut fenologi tanaman inang . Perkembangan populassi itu dilukiskan dalam grafik perkembangan populasi masing-masing parasitoid sesuai dengan fenologi tanaman. 0.5 A + B PT.japonicum = x 100 G + H +0.5 A + B + C + D +3 E + F C + D PT.rowani = x 100 G + H +0.5 A + B + C + D +3 E + F 3 E + F PT.schoenobii = x 100 G + H +0.5 A + B + C + D +3 E + F 22

3.4.3.3. Penelitian Respon Parasitoid Telur Terhadap Kepadatan Populasi Inang

Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon parasitoid telur penggerek batang padi kuning terhadap peningkatan jumlah populasi inang. Perlakuan berupa kerapatan jumlah inang K = kelompok telur penggerek batang padi kuning yang belum terparasit dan jenis parasitoid P. Kerapatan jumlah inang K terdiri dari 3 tiga level yakni K1= 1 kelompok telur , K2= 2 kelompok telur dan K3= 3 kelompok telur, masing-masing diulang sebanyak 10 sepuluh kali. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menginokulasikan sepasang parasitoid ke masing-masing kerapatan kelompok telur inang yang diuji Setelah 24 jam parasitoid dikeluarkan dan masing-masing kelompok telur tersebut diambil, dimasukkan ke dalam tabung gelas lain dan diletakkan secara terpisah untuk mengetahui responnya. Data respon parasitod didasarkan pada jumlah parasitoid yang muncul pada masing-masing perlakuan. Model yang digunakan adalah : TtaX Y= 1 + a ThX Nilai a dan Th di hitung berdasarkan transformasi model sebagai berikut: YX= -aThY + aTh Keterangan: Y = Jumlah Inang Terparasit X = Kepadatan Populasi Inang Tt = Jumlah Waktu yang Tersedia a = Laju koefisien pencarian inang Th = Waktu yang diperlukan untuk memarasit satu inang Sumber: Varley et al ., 1973 dalam Supartha 1991 Peubah yang diamati adalah 1 laju parasitisasi terhadap peningkatan populasi inang. 23

3.5 Analisis Data