6 1991 dikenal kembali dengan nama
Scirpophaga incertulas
Walker sampai saat ini Dhuyo, 2009.
2.1.2. Morfologi
Kelompok telur penggerek batang padi kuning berbentuk oval berwarna putih kekuningan dan tertutup oleh bulu halus berwarna kecoklatan Gambar 2.1.
Telur berukuran panjang 0,6±0,03dan lebarnya 0,43±0,02mm sedangkan kelompok telurnya berukuran panjang 5,6±1,36dan lebar 3,37±0,7mm Hugar
et al
., 2009. Larva yang baru menetas berwarna hijau kekuningan dan kepalanya
berwarna gelap. Larva instar kedua, ketiga dan keempat berwarna putih krim dan kepalanya berwarna hitam. Larva terdiri dari lima instar. Larva instar akhir
berwarna putih kotor dengan panjang tubuh 19,9±0,30mm.Pupa berwarna coklat gelap. Panjang tubuhnya 12.61 ±1,30mm Hugar
et al
., 2009. Imago penggerek batang padi kuning mempunyai ukuran panjang tubuh
berkisar antara 13-16 mm. Imago jantan berukuran lebih kecil dari betina dengan sayap berwarna kuning jerami. Pada imago betina, sayap depannya memiliki
bintik hitam Gambar 2.1, sedangkan pada imago jantan bintik tersebut berwarna kecoklatan atau tampak samar-samar Reissig
et al
., 1986; Hugar
et al
., 2009.Panjang sayap jantan saat membuka berukuran 21 mm dan yang betina
berukuran 30 mm Kalshoven, 1981
2.1.3. Biologi
Imago penggerek batang padi kuning aktif pada malam hari antara pukul 19.00-22.00 dan siang hari bersembunyi di bawah daun tanaman padi. Imago
tertarik cahaya dan mempunyai daya terbang yang kuat berkisar antara 6-10 km. Aktivitas imago penggerek mencapai puncaknya pada suhu 21,6 - 30,6
C, pada kelembapan nisbi 82,7 di daerah tropis Kalshoven, 1981. Perkembangan hama
tersebut dapat terus terjadi apabila terdapat pertanaman padi pada tiap musim tanam. Agus 1991 menyatakan bahwa sesaat setelah imago muncul, segera
berkopulasi dan siap meletakkantelur. Kopulasi hanya terjadi sekali tetapi peletakan telur dapat berlangsung tiga sampai lima hari. Peletakan telur
berlangsung berkisar antara 10-35 menit dalam bentuk kelompok-kelompok. Kelompok telur diletakkan pada bagian ujung daun bendera, pada permukaan atas
7 daun dekat pucuk atau pada permukaan bawah daun. Agus 1991 juga
menyatakan bahwa banyaknya telur per kelompok bervariasi tergantung dari daerahnya Gambar 2.2. Di Indonesia banyaknya telur per kelompok berkisar
antara 50-150 butir, sedangkan di Filipina antara 36-95 butir. Kalshoven 1981 melaporkan bahwa seekor imago betina mampu bertelur sebanyak 200-300 butir,
sementara Pathak 1977 hanya 100-200 butir dan Hugar
et al.
2009 adalah159,3±39,8 butir .
Telur-telur sebelum menetas berubah warna menjadi gelap dengan bintik hitam Agus,1991. Kalshoven 1981 menyatakan bahwa stadium telur berkisar
antara 4-5 hari dengan suhu optimum untuk penetasan telur antara 25 -32 C
pada kelembapan nisbi 85, sedangkan Hugar
et al
. 2009 menemukan bahwa lama stadium telur 6,5 hari.
Larva yang baru menetas membuat dua sampai tiga lubang pada bulu sisik kelompok telur atau dari dasar kelompok telur dengan melubangi daun padi.
Larva tersebut akan menggerek jaringan daun atau seludang daun sebelum masuk ke arah titik tumbuh. Perkembangan larva berlangsung antara 22-43 hari pada
suhu optimum sekitar 17-35 C Wijaya, 1992, sedangkan menurut Hugar
et al
. 2009 periode larva berlangsung selama 28,7± 1.10hari. Sesaat sebelum
membentuk pupa, larva instar akhir membuat lubang keluar pada ruas pangkal batang dekat permukaan tanah atau air. Lubang tersebut kemudian ditutupi dengan
benang sutera. Stadium pupa beragam, berkisar antara 8-14 hari Soehardjan, 1976 dan 8,6± 0,49hari Hugar
et al
., 2009.
Gambar 2.2 Kelompok telur penggerek yang belum a dan sudah terparasit b
Sumber : Chakraborty, 2012 a
b
8 Imago muncul dari bagian tanaman padi setinggi 12,5 cm dari permukaan
air. Kemampuan hidupnya berkisar antara 5-7 hari Kalshoven, 1981. Hugar
et al
. 2009 menyatakan bahwa rata-rata kemampuan hidup imago betina adalah 68,3± 3,07 jam dan 59,0± 0,71 jam untuk imago jantan. Total siklus hidupnya
adalah 42,8± 1,73 hari.
2.1.4 Ekologi