Pendekatan Penelitian DAMPAK KETERLAKSANAAN PROGRAM LIFE SKILLS DALAM PENINGKATAN KECAKAPAN HIDUP BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO.

37 setelah permasalahan yang akan dipelajari jelas, maka dapat dikembangkan suatu instrumen Sugiyono, 2013: 307. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawancara, dan dokumentasi.

1. Observasi atau pengamatan

Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan melakukan pencatatan secara cermat dan sistematik. Observasi sebagai alat pengumpul data harus sistematis. Maksud hal tersebut observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan yang ada. Guba dan Lincon dalam Lexy J.Moleong 2010: 174 mengatakan dalam penelitian kualitatif, pengamatan harus dimanfaatkan sebesar- besarnya, dengan alasan sebagai berikut : a. Teknik pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung. b. Teknik pengamatan memungkinkan peneliti melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang diamati sesuai dengan keadaan. c. Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposional. d. Sering terjadi keraguan pada peneliti atas data yang didapat bias, maka untuk mengecek kebenaran data tersebut dengan memanfaatkan pengamatan. e. Memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit. 38 f. Dalam kasus tertentu teknik kominikasi tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang bermanfaat. Sugiyono 2013: 310-313 mengklasifikasikan observasi menjadi 3, yaitu : 1 Observasi Partisipatif, 2 Observasi terus terang atau tersamar, 3 Observasi tak berstruktur. Observasi ini berjutujan untuk menghimpun informasi yang lengkap, mendalam, dan tidak dibuat-buat real. Dalam penelitian ini, metode observasi digunakan peneliti untuk mengumpulkan data mengenai dampak keterlaksanaan program life skills dalam peningkatan kecakapan hidup budidaya ikan lele di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.

2. Wawancara atau Interview

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, selain itu juga dapat digunakan peneliti untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Susan Stainback 1998 dalam Sugiyono 2013: 318 mengemukakan bahwa : Interveiwing provide the researcher a means to gain a deeper understanding of how the participant interpret a situation or phonemenom than can be gained through observation alon. Jadi dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal yang lebih mendalam mengenai partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak dapat ditemukan melalui observasi. 39 Wawancara berfungsi deskriptif yang maksudnya melukiskan dunia kenyataan yang dialami oleh orang lain. Wawancara merupakan salah satu alat yang ampuh untuk mengungkapkan kenyataan hidup, apa yang dipikirkan dan dirasakan orang mengenai berbagai aspek kehidupan. Dengan wawancara memungkinkan peneliti mengumpulkan daya yang sangat beragam dari responden dalam berbagai situasi. Dalam penelitian ini teknik wawancara digunakan guna untuk mengumpulkan data sehingga terjadi kesesuaian antara pengamatan yang dilakukan dengan keterangan responden. Penelitian ini menggunakan wawancara semistruktur. Wawancara semiterstruktur termasuk dalam katagori in-depth intervew. Tujuan dari penggunaan wawancara semiterstruktur ialah untuk mendapatkan informasi secara lebih terbuka. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi dari semua pihak terkait dalam program life skills yang telah dilaksanakan di Desa Karangpatiha, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.

3. Dokumentasi

Dokumentasi sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data, hal itu dikarenakan dalam berbagai hal dokumen merupakan sebagai sumber data yang dimanfaatkan untuk menguji, manafsirkan, bahkan lebih jauh lagi untuk meramalkan. Guba dan Lincon dalam Sugiyono 2013: 216 mengatakan dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film.

Dokumen yang terkait

Peran Pembimbing Rohani Islam Dalam Mengembangkan Kecakapan Hidup Generik (General Life Skills) Pada Anak Yatim-Piatu Di Panti Asuhan Aria Putra Ciputat

0 11 107

Pemberdayaan Pemuda Pengangguran Melalui Pelatihan Kecakapan hidup (Life skills) Ternak Kelinci Di Desa Botomulyo Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal

0 9 138

PENGARUH KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) BUDIDAYA JAMUR TIRAM TERHADAP PENINGKATAN STATUS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA KERTAWANGI.

0 1 42

EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) PADA MASYARAKAT DI KABUPATEN AGAM.

0 0 6

Praktik Strategi Kelangsungan Hidup Masyarakat Difabel Miskin (Studi Kasus Pada Kampung Tunagrahita di Dusun Tanggungrejo Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo Jawa Timur.

0 9 370

UPAYA PENINGKATAN GENERIC LIFE SKILLS WARGA BELAJAR PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP SKB KOTA YOGYAKARTA.

2 15 166

PENGARUH KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) BUDIDAYA JAMUR TIRAM TERHADAP PENINGKATAN STATUS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA KERTAWANGI - repository UPI S PLS 0901646 Title

0 0 4

Dinamika Collaborative Governance dalam Pemberdayaan Kerajinan untuk Pemenuhan Gizi Tunagrahita di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo

0 0 16

Tinjauan Fikih Munakahat Terhadap Perkawinan Tunagrahita Di Desa Karangpatihan Balong Ponorogo - Electronic theses of IAIN Ponorogo

0 3 93

KELUARGA SAKINAH PADA KELUARGA TUNAGRAHITA DI DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO SKRIPSI

0 0 68