29
yang lebih cepat mencapai 40 pada saat pendederan, dan 10 pada saat pembesaran dibandingkan dengan lele dumbo.
d. Lele Phyton. Morphology lele Phiton seperti lele biasa, hanya saja
bagian kepalanya saja yang terlihat agak lonjong, mirip dengan ular phyton. Oleh karena iu bentuk tubuh itulah dikenal dengan lele phyton.
Salah satu indikator tingginya kualitas lele phyton adalah konversi makan sebesar 1:1, yang artinya satu kilogram pakan menghasilkan satu
kilo daging siap konsumsi. Lele jenis ini hanya dipelihara dua bulan, sedangkan lele dumbo memerlukan waktu hingga tiga bulan.
e. Lele Super Jumbo. Lele ini merupaka lele dumbo dengan ukuran
sangat besar. Dipasaran lele jenis ini tidak akan laku dijual, hal itu dikarenaka lele jenis ini sulit untuk diolah. Untuk lele jenis ini
dikembangkan, dan diolah menjadi ikan dalam kemasan, yaitu berupa fillet tanpa tulang.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Marta Dwi Ningrum 2015 yang berjudul
“Dampak Program Pendidikan Kecakapan Hidup Di Taman Bacaan Masyarakat Mata Aksara Bagi Perempuan Di Desa Umbulmartani,
Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman”. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa program kecakapan hidup yang dilaksanakan oleh
TBM Mata Aksara berupa pelatihan yaitu pembuatan bros flanel, pembuatan kaos flanel, tas resleting, nastar, coctail, dan kerudung payet.
Program pendidikan kecakapan hidup di TBM Mata Aksara dilakukan
30
dengan 3 tahap yaitu persiapanperencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap pendampingan. Pendampingan merupakan salah satu tindak lanjut
program yang dilaksanakan oleh TBM Mata Aksara. Dampak program pendidikan kecakapan hidup yaitu adanya penambahan kemampuan ibu-
ibu rumah tangga berupa pengetahuan dan keterampilan. Dampak lain secara lebih rinci dikategorikan menjadi empat kecakapan yaitu
kecakapan akademik, kecakapan personal, kecakapan sosial, dan
kecakapan vokasional.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Puri Bhakti Renatama 2012 yang
berjudul “Dampak Pelaksanaan Program Pelatihan Kecakapan Hidup Life skills Rias Pengantin Yogya Putri Terhadap Kesempatan Kerja
Dan Pendapatan Kaum Perempuan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program pelatihan kecakapan hidup rias pengantin
sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh sasaran program yang ingin mendapatkan lapangan pekerjaan ataupun mengembangkan usahanya di
bidang rias pengantin. Setelah sasaran program mengikuti program pelatihan kecakapan hidup rias pengantin terjadi perubahan yang
mencakup pengetahuan rias pengantin, sikap, dan keterampilan yang sangat mendukung dalam proses kegiatan. Dampak pelaksanaan dari
program kecakapan hidup rias pengantin menunjukkan dampaj positif yaitu warga dapat bekerja secara mandiri dan berkelompok memanfaatkan
pengetahuan yang dimiliki untuk memperoleh kesempatan kerja dan
pendapatan.
31
Dari berbagai penelitian yang pernah dilakukan di atas ada perbedaan dan persamaannya dengan penelitian yang dilakukan. Persamaan dengan
penelitian yang sudah ada yaitu mengenai dampak program life skills tetapi fokus penelitian berbeda baik dari segi setting penelitian atupun pokok
permasalahan yang diteliti. Dengan penelitian yang sudah dilakukan di atas bahwa sejauh ini belum ada penelitian yang membahas tentang dampak
program life skills terhadap peningkatan kemampuan berwirausaha di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.
C. Kerangka Berfikr
Meningkatkan Kualitas Pendidikan
NONFORMAL FORMAL
INFORMAL
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP LIFE SKILLS
PROGRAM LIFE SKILLS BUDIDAYA IKAN LELE
DAMPAK PENINGKATAN KECAKAPAN HIDUP BUDIDAYA
LELE