Pronomina Indefinit Bahasa Jerman etwas dan nichts
25
sepadan itu bukan berarti identik disebabkan responsinya tidak sama. Ini dikarenakan adanya perbedaan budaya, sejarah dan situasinya. Sulit dipungkiri,
bahwa terjemahan hendaknya melahirkan responsi yang sepadan Hanafi, 1986: 33.
Menurut Simatupang 19992000: 44, kata, frasa, dan kalimat, yang semuanya bisa disebut bentuk, mempunyai potensi untuk mengandung beberapa
makna, tergantung lingkungan atau konteksnya. Kata look, misalnya, mempunyai tidak kurang dari 74 arti yang diakibatka oleh hubungannya dengan kata lain atau
konteksnya. Oleh karena itu, seorang penerjemah harus selalu dapat melihat konteks kata agar dia dapat mengartikannya dengan tepat dan mencari padananya
dalam bahasa sasaran. Berikut terdapat beberapa contoh kata look dalam berbagai konteks dengan arti yang berbeda-beda.
39 Look at her She’s gorgeous. Wow. verb
‘Lihat, alangkah cantiknya dia. Wow’
40 Look out You could fall off the edge. It’s very slippery. verb
‘Awas Kau bisa jatuh. Tepinya licin.’
41 I knew she liked him very much by the look on her face. noun
‘Dari mukanya, saya tahu bahwa perempuan itu snagat suka sama laki-laki itu.’
Sama halnya dengan kata look di atas, dalam BJ pun terdapat beberapa kata yang memiliki makna lebih dari satu. Salah satu contoh kata BJ yang
26
dimaksud adalah verba sehen. Menurut Heuken 2014: 453. Verba sehen dapat memiliki beberapa padanan dalam BI, seperti contoh berikut ini.
42 Das werden wir sehen.
‘Kita akan mengetahuinyamenemukannya.’
43 Sie kann sich sehen lassen.
‘Dia wanita yang cantik.’
44 Ich sehe, Sie sehen gerade fern.
‘Saya menyadari bahwa Anda sedang menonton televisi.’
45 Ich will sehen
, was sich machen lӓßt.
‘Saya akan pikir apa yang dapat dilakukan.’
46 Bessere Tage gesehen haben.
‘Pernah mengalami masa yang lebih baikberuntung.’ c.
Pergeseran dalam Penerjemahan
Menurut Simatupang 19992000: 74, setiap bahasa mempunyai aturan- aturan sendiri. Aturan-aturan yang berlaku pada suatu bahasa belum tentu berlaku
pada bahasa lain. Hal ini berlaku pada semua unsur bahasa: gramatika, fonologi, semantik. Dapat juga dikatakan bahwa untuk mengungkapkan makna, bahasa
mempunyai cara sendiri dalam memakai alat-alat bahasa linguistic devices. Dengan adanya perbedaan aturan dan bentuk untuk mengungkapkan makna di
antara berbagai bahasa, maka terlihat adanya pergeseran yang terjadi dalam