Pronomina Persona Pronomina dalam Bahasa Indonesia

20

c. Pronomina Penanya

Pronomina penanya adalah pronomina yang dipakai sebagai pemarkah pertanyaan. Dari segi maknanya, yang ditanyakan itu dapat mengenai a orang, b barang, atau c pilihan. Pronomia siapa dipakai jika yang ditanyakan adalah orang atau nama orang; apa bila barang; dan mana bila suatu pilihan tentang orang atau barang. Jenis pronomina ini sama dengan Interrogativpronomen dalam BJ. Berikut contohnya. 33 Dia sudah datang . → Apa dia sudah datang? Alwi, 2010: 261 34 Nanang menggendong kucing. → Siapakah yang menggendong kucing? Muslich, 2010: 87

d. Pronomina Tak Tentu

Pronomina tak tentu adalah kata ganti yang merujuk pada sesuatu yang umum, tidak tentu. Dalam BI terdapat pronomina tak tentu seseorang, sesuatu, suatu, salah satu, salah seorang, siapa saja, siapa pun, barang siapa, setiap orang, masing-masing, beberapa dan sewaktu-waktu. Dapat disimpulkan bahwa BI mempunyai tiga pronomina yang sangat penting yang secara umum tidak jauh berbeda dari BJ. BI mempunyai pronomina persona, pronomina penunjuk, pronomina penanya dan juga pronomina tak tentu. Pronomina penunjuk itu sendiri pun masih terbagi dalam tiga bagian, yaitu penunjuk umum, penunjuk tempat dan penunjuk ihwal. 21

3. Pronomina Indefinit Bahasa Jerman etwas dan nichts

Pronomina indefinit BJ terdiri dari tiga kelompok, yaitu kata ganti tak tentu untuk orang dan bukan orang, kata ganti tak tentu untuk orang, dan kata ganti tak tentu untuk bukan orang, seperti yang telah dikemukakan di depan halaman 13. Berikut akan dijelaskan secara lebih mendetail, tetapi hanya mengenai satu dari tiga kelompok yang telah disebutkan di atas, sesuai pada apa fokus penelitian ini, yaitu pronomina indefinit BJ hanya untuk bukan orang. Pronomina indefinit BJ untuk bukan orang meliputi etwas dan nichts. Berikut penjelasannya Helbig dan Buscha, 2001: 234. 1 Etwas adalah pronomina yang tidak mempunyai perubahan bentuk. Etwas umumnya mengacu pada sesuatu yang tidak pasti, mengacu pada yang bukan orang dalam arti luas seperti hewan, benda, gagasan dan lain sebagainya, yang dapat menjadi bentuk tunggal ataupun jamak. Etwas juga memiliki bentuk irgendetwas. Contoh berikut. 35 Sie müssen sich mit etwas beschӓftigen. Helbig Buscha, 2001: 234 ‘Anda harus menyibukan diri dengan sesuatu.’ 2 Nichts berperilaku sama seperti pronomina etwas baik secara morfologis maupun sintaksis. Namun, nichts adalah bentuk negatif penidakan atau penyangkalan. Contoh berikut. 36 Am Wochenende komme ich zu nichts. Helbig Buscha, 2001: 234 ‘Pada akhir pekan saya takkan datang.’ 22 Dapat disimpulkan pronomina indefinit BJ hanya untuk bukan orang antara lain etwas dan nichts.

4. Sintaksis

a. Pengertian Sintaksis

Sintaksis adalah cabang linguistik tentang susunan kalimat dan bagiannya atau biasa disebut dengan ilmu tata kalimat. Subsistem sintaksis membicarakan penataan dan pengaturan kata-kata itu ke dalam satuan-satuan yang lebih besar, yang disebut satuan-satuan sintaksis, yakni kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana Chaer, 2009: 3. Menurut Verhaar 1996: 161, sintaksis adalah tatabahasa yang membahas hubungan antar-kata dalam tuturan. Tuturan adalah apa yang dituturkan orang. Salah satu satuan tuturan adalah kalimat. Pendek kata, sintaksis menyangkut hubungan gramatikal antar-kata di dalam kalimat.

b. Struktur Sintaksis

Ada tiga cara untuk menganalisis klausa secara sintaksis, 1 Fungsi, 2 Kategori, dan 3 Peran. Berikut penjelasannya. 1 Fungsi Sintaksis Fungsi sintaksis adalah semacam “kotak-kotak” atau “tempat-tempat” dalam struktur sintaksis yang kedalamnya akan diisikan kategori-kategori tertentu Chaer, 2009: 20. Kotak-kotak itu bernama subjek S predikat P, objek O, komplemen Kom, dan keterangan Ket. Berikut contoh klausa. 37 Ayah membeli beras ketan untuk saya. Verhaar, 1996: 162-163