Pronomina Penanya Pronomina Tak Tentu

24

5. Penerjemahan

a. Hakikat Penerjemahan

Menerjemahkan pada dasarnya adalah mengubah suatu bentuk menjadi bentuk lain Larson, 1984: 3 via Simatupang. Bentuk lain yang dimaksud bisa berupa bentuk bahasa sumber atau bahasa sasaran. Dalam bukunya Principles of Translation As Exemplified by Bible Translating, Nida mengungkapkan bahwa menerjemahkan berarti menciptakan padanan yang paling dekat dalam bahasa penerima terhadap pesan bahasa sumber, pertama dalam hal makna dan kedua pada gaya bahasanya. Nida juga menggunakan istilah lain bagi bahasa sasaran yaitu receptor language sebagai ganti target language yang lazim diungkapkan pendahulunya. Berkenaan dengan memproduksi pesan atau maksud dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, ada baiknya penerjemah melakukan penyesuaian tatabahasanya dan leksikalnya secara baik, bila hal itu memungkinkan dan bisa dilaksanakan tanpa menimbulkan kesulitan pengertian. Yang terlebih penting adalah mencari ketepatan padanan yang mengandung ketepatan arti daripada mempertahankan bentuk ungkapan yang jauh dari maksud sebenarnya Hanafi, 1986: 26.

b. Padanan dan Penerjemahan

Dalam suatu terjemahan, kehadiran padanan sangatlah penting. Bahkan menurut Zenner 1971 via Nurachman Hanafi padanan merupakan kriteria yang mendasar bagi suatu terjemahan. Akan tetapi pembelajar sering kali terkecoh dan kurang paham mengartikan padanan. Padanan bukanlah sinonim secara utuh. Kata 25 sepadan itu bukan berarti identik disebabkan responsinya tidak sama. Ini dikarenakan adanya perbedaan budaya, sejarah dan situasinya. Sulit dipungkiri, bahwa terjemahan hendaknya melahirkan responsi yang sepadan Hanafi, 1986: 33. Menurut Simatupang 19992000: 44, kata, frasa, dan kalimat, yang semuanya bisa disebut bentuk, mempunyai potensi untuk mengandung beberapa makna, tergantung lingkungan atau konteksnya. Kata look, misalnya, mempunyai tidak kurang dari 74 arti yang diakibatka oleh hubungannya dengan kata lain atau konteksnya. Oleh karena itu, seorang penerjemah harus selalu dapat melihat konteks kata agar dia dapat mengartikannya dengan tepat dan mencari padananya dalam bahasa sasaran. Berikut terdapat beberapa contoh kata look dalam berbagai konteks dengan arti yang berbeda-beda. 39 Look at her She’s gorgeous. Wow. verb ‘Lihat, alangkah cantiknya dia. Wow’ 40 Look out You could fall off the edge. It’s very slippery. verb ‘Awas Kau bisa jatuh. Tepinya licin.’ 41 I knew she liked him very much by the look on her face. noun ‘Dari mukanya, saya tahu bahwa perempuan itu snagat suka sama laki-laki itu.’ Sama halnya dengan kata look di atas, dalam BJ pun terdapat beberapa kata yang memiliki makna lebih dari satu. Salah satu contoh kata BJ yang