D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir tersebut, maka hipotesis yang muncul dalam penelitian ini adalah:
1. Pengetahuan kewirausahaan dan minat berwirausaha santri putri Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Tegalsari Surakarta pada kelompok yang diberikan
bahan ajar dengan bimbingan guru lebih tinggi dari kelompok yang diberikan bahan ajar melalui belajar secara mandiri.
2. Terdapat perbedaan pengetahuan kewirausahaan dan minat berwirausaha santri putri Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Tegalsari Surakarta pada kelompok
yang diberikan bahan ajar dengan bimbingan guru dengan kelompok yang diberikan bahan ajar dengan belajar secara mandiri.
3. Terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan kewirausahaan dengan minat berwirausaha santri putri Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Tegalsari
Surakarta.
67
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian tentang pembelajaran kewirausahaan bagi santri putri di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Tegalsari Surakarta ini termasuk jenis penelitian
komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan dua kelompok yang berbeda dalam perlakuannya Suliyanto, 2006: 10. Penelitian ini
membandingkan dua kelompok responden yang masing-masing ditetapkan sebagai kelompok A diberikan bahan ajar dengan belajar secara mandiri dan
kelompok B diberikan bahan ajar dengan bimbingan guru. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan pengetahuan kewirausahaan dan minat berwirausaha santri putri melalui pembelajaran
kewirausahaan. Oleh karena itu, perlu adanya perbandingan pengetahuan kewirausahaan dengan minat berwirausaha antara kedua kelompok yakni
kelompok yang diberikan bahan ajar dengan belajar secara mandiri dan kelompok diberikan bahan ajar dengan bimbingan guru.
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono,