Karakteristik Etanol Hidrolisis ETANOL

13

2.3.1 Karakteristik Etanol

Sakhashiri menjelaskan sifat fisika kimia etanol adalah sebagai berikut [29]: a. Sifat fisika  Berupa cairan tidak berwarna  Memiliki bau yang bervariasi  Berat molekul 46,07 grmol  Titik didih 78,4 °C  Titik beku -112 °C  Densitas 0,7893 grml  Indeks bias 1,36143 cP  Viskositas pada 20 °C 1,17 cP  Panas Penguapan 200,6 kalgr b. Sifat Kimia  Merupakan pelarut yang baik untuk senyawa organik  Mudah menguap dan mudah terbakar  Bila direaksikan dengan asam halida akan membentuk alkil halida dan air CH 3 CH 2 OH + HC=C CH 3 CH 2 OCH=CH  Bila direaksikan dengan asam karboksilat akan membentuk ester dan air CH 3 CH 2 OH + CH 3 COOH CH 3 COOCH 2 CH 3 + H 2 O  Dehidrogenasi etanol menghasilkan asetaldehid  Mudah terbakar diudara sehingga menghasilkan lidah api flame yang berwarna biru muda dan transparan, dan membentuk H 2 O dan CO 2 .

2.3.2 Hidrolisis

Hidrolisis adalah suatu proses antara reaktan dengan air agar suatu senyawa pecah terurai. Reaksi antara air dan pati ini berlangsung sangat lambat sehingga diperlukan bantuan katalisator untuk memperbesar kereaktifan air. Katalisator ini bisa berupa asam maupun enzim katalisator asam yang biasa digunakan adalah asam klorida, asam nitrat dan asam sulfat. Dalam industri umumnya digunakan asam klorida sebagai katalisator. Pemilihan ini didasarkan Universitas Sumatera Utara 14 bahwa garam yang terbentuk setelah penetralan hasil merupakan garam yang tidak berbahaya yaitu garam dapur [10]. Reaksi hidrolisis pati berlangsung menurut persamaan reaksi sebagai berikut: C 6 H 10 O 5 n + nH 2 O  nC 6 H 12 O 6 pati air glukosa Gambar 2.4 Reaksi Hidrolisis Pati [11] Hidrolisis enzimatik dikatalisasi oleh enzim selulosa. Jika reaksi perubahan selulosa menjadi glukosa dilakukan tanpa bantuan katalis asam maupun enzim, maka reaksi akan berlangsung sangat lama, karena selulosa dilindungi oleh matriks lignin dan hemiselulosa dalam makrofibril. Karena itu, perlakuan awal bahan sangat penting untuk meningkatkan laju hidrolisis selulosa untuk menghasilkan gula yang dapat difermentasi [2]. Menurur Taherzadeh dan Karimi berikut adalah perbandingan hidrolisis menggunakan katalis asam dan enzim [30]: Tabel 2. 2 Perbandingan penggunaan katalis asam dan enzim dalam hidrolisis Variabel Perbandingan Larutan Asam Enzim Kondisi hidrolisis mudah Tidak Ya Yield hidrolisis tinggi Tidak Ya Produk penghalang selama hidrolisis Tidak Ya Pembentukan produk samping penghalang Ya Tidak Harga kalalis murah Ya Tidak Waktu hidrolisis sebentar Ya Tidak Menurut Sari faktor-faktor yang mempengaruhi proses hidrolisis adalah sebagai berikut [5]: 1. Derajat keasaman Derajat keasaman mempengaruhi proses hidrolisis sehingga dapat dihasilkan hasil hidrolisis yang sesuai dengan yang diinginkan. 2. Suhu Suhu mempengaruhi kecepatan reaksi hidrolisis. 3. Konsentrasi Konsentasi mempengaruhi laju hidrolisis, untuk hidrolisis asam menggunakan asam klorida atau asam sulfat Universitas Sumatera Utara 15

2.3.3 Fermentasi