Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN
74
kalimat dan siswa belum mengenal banyak kosa kata bahasa Indonesia sehingga menyebabkan kemampuan komunikasi lisannya sangat kurang.
Peneliti memberikan permainan yang bertema lanjutkan ceritaku untuk mengetahui kemampuan awal kemampuan komunikasi lisan siswa. Pada
permainan ini awalnya guru memberikan awalan cerita yang bertema kehidupan sehari-hari, kemudian siswa secara bergiliran melanjutkan cerita
tersebut sehingga menjadi sebuah cerita yang lengkap. Saat siswa sedang bermain, peneliti dan guru kelas V mengobservasi melalui lembar penilaian.
Lembar penilaian ini terdiri dari dua aspek komunikasi lisan yang diuraikan menjadi 10 indikator dengan jumlah skor maksimal 100.
Tabel 6. Hasil Kemampuan Komunikasi Lisan Pra Tindakan
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan komunikasi lisan setiap siswa berbeda-beda dan dalam kategori kurang. Dapat
dilihat dari 14 siswa, 2 siswa memiliki kemampuan komunikasi lisan kategori sangat kurang dan 12 siswa memiliki kemampuan komunikasi lisan kategori
kurang. D.
Deskripsi Pelaksanaan dan Hasil Tindakan 1.
Siklus I a.
Tahap Persiapan
Tahap persiapan yang disusun untuk Siklus I adalah sebagai berikut:
75
1 Peneliti dan guru kelas berdiskusi mengenai metode sosiodrama,
cara melakukan tindakan, dan peran yang dilakukan oleh guru dalam melakukan tindakan penelitian. Peneliti menjelaskan alur
pelaksanaan sosiodrama sampai guru benar-benar memahami jalannya penelitian.
2 Peneliti dan guru menentukan jadwal pelaksanaan penelitian.
Waktu pertemuan tindakan siklus I adalah tanggal 1, 3, dan 4 Desember 2015 dengan alokasi waktu 35 menit. Pelaksaan di ruang
kelas V. 3
Peneliti menyiapkan Rencana Pemberian Layanan RPL
bimbingan klasikal dan materi yang akan diberikan. Materi atau naskah sosiodrama pada siklus I terdiri dari tiga judul yaitu “Di
Atas Langit Masih Ada Langit”, “Sok Jagoan” dan “Salah Paham”. 4
Peneliti menyiapkan kartu nama siswa yang akan ditempel di seragam guna mempermudah mengenali nama siswa selama
penelitian. 5
Peneliti dan guru menyiapkan pedoman observasi berupa lembar penialain kemampuan komunikasi lisan untuk merekam fakta yang
terjadi selama tindakan berlangsung. 6
Peneliti mempersiapkan kamera untuk mendokumentasikan
aktivitas pada saat proses penelitian berlangsung.