Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN
59
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini melakukan penerapan metode sosiodrama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan
kemampuan berkomunikasi lisan siswa. Berikut ini pokok-pokok kegiatan yang akan dilaksanakan dalam sosiodrama:
1 Tahap Persiapan
a Menjelaskan gambaran dan prosedur permainan
Peneliti menjelaskan prosedur metode sosiodrama kepada subjek dan peran-peran yang nantinya akan diperankan oleh
subyek. b
Menentukan pemain Subyek memilih sendiri peran yang akan dimainkan,
selanjutnya anak bertanggung jawab memerankan karakter yang sesuai dengan peran yang dipilihnya. Jika subyek
memainkan peran yang diinginkan maka subyek akan lebih senang dan termotivasi untuk memerankan peran yang
dilakonkan tersebut. c
Subyek melaksakan sosiodrama Pada pelaksanaan sosiodrama ini anak melaksanakan praktik
langsung. Melakukan suatu drama dengan dialog dengan lawan mainnya. Anak harus melaksakan peran sesuai dengan alur
cerita yang diberikan. d
Menghentikan sosiodrama Guru menghentikan perminan peran jika permainan sudah
selesai dan terjadi puncak cerita klimaks serta tujuan sudah
60
tercapai. Permainan dihentikan agar anak tidak jenuh dan anak mampu untuk mengembangkan sendiri pikirannya tentang
permasalahan dan amanat dari permainan perannya. 2
Tahap Observasi Peneliti dengan bantuan guru kolaborator mengamati jalannya
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode sosiodrama dengan focus pada peningkatan kemampuan berkomunikasi lisan
siswa, pada materi percakapan sederhana mata pelajaran Bahasa Indonesia.
3 Tahap Refleksi
Setelah melakukan seluruh tindakan menggunakan metode sosiodrama dan semua data terkumpul segera dilakukan analisis
data. Kegiatan refleksi adalah suatu kegiatan untuk melihat dampak dari tindakan yang diberikan. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan dari rencana tindakan yang telah ditetapkan.
3. Siklus II
Pada siklus kedua ini, tindakan yang diberikan dimaksudkan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus pertama.
Kekurangan-kekurangan tersebut akan diperbaiki pada siklus II dengan menggunakan materi yang berbeda dari siklus sebelumnya. Namun,
lembar observasi yang digunakan masih sama seperti siklus I. 1
Tahap Perencanaan Membahas tindakan sebelumnya dan membahas kekurangan-
kekurangan pada siklus I, kemudian merancang kegiatan siklus II.