b. Faktor yang Memengaruhi Kohesivitas Kelompok Kerja
Menurut Mc Shane Glinow 2003: 449 faktor yang mempengaruhi kohesivitas kelompok kerja, yaitu:
1 Adanya Kesamaan Kelompok kerja yang homogen akan lebih kohesif dari pada
kelompok kerja yang heterogen. Karyawan yang berada dalam kelompok yang homogen dimana memiliki kesamaan latar belakang,
membuat mereka lebih mudah bekerja secara objektif, dan mudah menjalankan peran dalam kelompok.
2 Ukuran kelompok Kelompok yang berukuran kecil akan lebih kohesif dari pada
kelompok yang berukuran besar karena akan lebih mudah untuk beberapa orang untuk mendapatkan satu tujuan dan lebih mudah untuk
melakukan aktifitas kerja. 3 Adanya interaksi
Kelompok akan lebih kohesif bila kelompok melakukan interaksi berulang antar anggota kelompok.
4 Ketika ada masalah Kelompok yang kohesif mau bekerja sama untuk mengatasi
masalah.
5 Keberhasilan kelompok Kohesivitas kelompok kerja terjadi ketika kelompok telah
berhasil memasuki level keberhasilan. Anggota kelompok akan lebih mendekati keberhasilan mereka dari pada mendekati kegagalan.
6 Tantangan Kelompok kohesif akan menerima tantangan dari beban kerja
yang diberikan. Tiap anggota akan bekerja sama menyelesaikan tugas yang diberikan, bukan menganggap itu sebagai masalah melainkan
tantangan.
c. Dimensi Kohesivitas Kelompok
Forsyth 1999: 75 mengemukakan bahwa ada empat dimensi kohesivitas kelompok, yaitu:
1 Kekuatan sosial Keseluruhan dari dorongan yang dilakukan oleh individu dalam
kelompok untuk tetap berada dalam kelompoknya. Dorongan yang menjadikan anggota kelompok selalu berhubungan dan kumpulan dari
dorongan tersebut membuat mereka bersatu. 2 Kesatuan dalam kelompok
Perasaan saling memiliki terhadap kelompoknya dan memiliki perasaan moral yang berhubungan dengan keanggotaannya dalam
kelompok. Setiap individu dalam kelompok merasa kelompok adalah sebuah keluarga, tim dan komunitasnya serta memiliki perasaan
kebersamaan.
3 Daya tarik Individu akan lebih tertarik melihat dari segi kelompok
kerjanya sendiri daripada melihat dari anggotanya secara spesifik 4 Kerja sama kelompok
Individu memiliki keinginan yang lebih besar untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan kelompok.
3. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya supaya moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan karyawan meningkat.
Oleh karena itu kepuasan kerja karyawan sangat penting dan merupakan kunci pendorong moral, kedisiplinan, prestasi kerja karyawan dalam
mendukung terwujudnya tujuan perusahaan. Robbins 2006: 108 mengatakan bahwa kepuasan kerja adalah
sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka
yakini seharusnya mereka terima. Pandangan senada dikemukakan oleh Gibson, Ivancenvich, dan Donely 2000: 477 yang menyatakan kepuasan
kerja sebagai sikap yang dimiliki pekerja tentang pekerjaan mereka. Sedangkan menurut Martoyo dalam Handoyo 2004: 115 menyatakan
bahwa kepuasan kerja merupakan keadaan emosional karyawan dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja
karyawan dari perusahaanorganisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan karyawan yang bersangkutan. Kepuasan kerja