32
mempunyai pembawaan kreatif dan imajinasinya disumbangkan untuk menyelesaikan masalah-masalah perusahaan.
Menurut Supriyono 2000: 2: 40 penganggaran adalah proses penentuan peran setiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian
program, karena anggaran merupakan komitmen manajer pusat pertanggungjawaban maka anggaran tersebut akan digunakan sebagai alat
pengendalian kegiatan sehingga disebut pengendalian melalui penganggaran.
Semakin baik komitmen manajer pusat pertanggungjawaban terhadap anggaran maka semakin baik efektivitas sistem pengendalian manajemen
yang diterapkan perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh secara signifikan dari penganggaran terhadap efektivitas sistem
pengendalian manajemen.
2.3. Kerangka Pikir
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan teori yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dibuat suatu premis-premis, yaitu:
Premis 1 : Bahwa struktur
organisasi, sistem informasi, pusat pertanggungjawaban dan pendelegasian wewenang,
penganggaran, serta pelaporan dan analisis mempunyai pengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian manajemen
Rachman, 2003. Premis 2 : Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan
negosiasi antara manajer pusat pertanggungjawaban dengan
33
atasannya untuk menetapkan apa yang harus dilakukan manajer dan bagaimana caranya. Hasil akhir negosiasi ini adalah
pernyataan tentang pendapat dan biaya yang direncanakan dan disahkan untuk setiap pusat pertanggungjawaban dan untuk
seluruh organisasi selama tahun anggaran Anthony, 1993: 28. Premis 3 : Efektivitas sistem pengendalian manajemen adalah kemampuan
suatu sistem yang digunakan oleh para manajer untuk mengimplementasikan strategi secara efisien dan efektif dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Supriyono, 200: 325. Premis 4 : Bahwa motivasi merupakan komponen dasar yang membawa
dampak baik di dalam ekuitas internal badan usaha maupun di dalam persaingan dengan pihak eksternal yang akan berdampak
terhadap pencapaian strategi dan nilai badan usaha Soeherman, 2004.
Premis 5 : Teori X beranggapan bahwa pada umumnya
manusia lebih senang diawasi daripada diberi kebebasan, manusia tidak senang menerima tanggung-jawab, manusia
bersifat malas dan selalu ingin aman. Teori X pertama kali dikemukakan oleh Gregor 1960 yang dikutip dari Supriyono
2000: 241
Premis 6 : Teori Y beranggapan bahwa pada umumnya manusia suka
bekerja, manusia dapat belajar mencari tanggung-jawab, pengendalian diri adalah penting di dalam mencapai tujuan
34
individu maupun perusahaan, manusia mempunyai pembawaan kreatif dan imajinasinya disumbangkan untuk menyelesaikan
masalah-masalah perusahaan. Teori Y pertama kali dikemukakan oleh Gregor 1967 yang dikutip dari Supriyono
2000: 242. Dari premis-premis tersebut dapat disusun suatu diagram pikir yang
digambarkan dalam bentuk skema sebagai berikut:
Gambar 2.1 : Diagram Pikir
Uji Analisis Regresi Linier Berganda
2.4. Hipotesis