Uji Validitas, Uji Realibilitas, dan Uji Normalitas Analisis Regresi Linier Berganda

42

3.4. Uji Validitas, Uji Realibilitas, dan Uji Normalitas

3.4.1. Uji Validitas

Menurut Sumarsono 2004: 31 uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu kuisioner mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas. Dan kriteria pengujian sebagai berikut: a. Jika nilai nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5 berarti pernyataan valid. b. Jika nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 berarti pernyataan tidak valid.

3.4.2. Uji Realibitas

Menurut Ghozali 2006: 41 realibitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah koefisien alfa dari Cronbach Alpha. Dan kriteria pengujian sebagai berikut: a. Jika nilai alpha 0,60 berarti pernyataan reliabel 43 b. Jika nilai alpha 0,60 berarti pernyataan tidak reliable

3.4.3. Uji Normalitas

Menurut Sumarsono 2004 uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov. Dalam pengambilan keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah: Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5 maka distribusi adalah tidak normal. Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka distribusi normal.

3.5. Teknik Analisis

3.5.1 Uji Asumsi Klasik

Untuk mendukung keakuratan hasil model regresi, maka perlu dilakukan penelusuran terhadap asumsi klasik yang meliputi asumsi multikolonieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.

1. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali 2006: 91 uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel 44 bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adaanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Alat uji yang digunakan adalah Rank Spearman. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006: 105. Menurut Santoso 2001: 208, untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas adalah: - Nilai Probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas - Nilai Probabilitas 0,05 berarti terkena dari heteroskedastisitas 45

3. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali 2006: 95 uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Untuk mengetahui tidak adanya autokorelasi, maka perlu dilihat tabel Durbin Watson. Sebagai berikut: Tabel 3. 2: Ketentuan Uji Durbin Watson Nilai d Kesimpulan 0 d dl dl ≤ d ≤ du 4 - dl d 4 4 - du ≤ d ≤4 – dl du d 4 – du Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Sumber : Ghozali ,2006 : 96 Uji ini tidak digunakan sebab data yang digunakan dalam penelitian ini bukan data time series.

3.6. Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan tujuan dan hipotesis penelitian diatas, maka teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan alasan bahwa metode ini dapat digunakan sebagai model prediksi terhadap 46 satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen dengan persamaan sebagai berikut: Y = β o + β 1 X 1 + β 2 X 2 + u 1 Gujarati, 1995: 130. Keterangan: Y Efektivitas Sistem Pengendalian Manajemen X 1 = Sistem Informasi X 2 = Penganggaran β o = Konstanta β 1 = Koefisien Regresi Variabel X 1 β 2 = Koefisien Regresi Variabel X 2 u 1 = Faktor Kesalahan Baku

3.6.1. Uji Hipotesis

Untuk menguji kesesuaian model guna mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat di gunakan. 1. Uji F dengan prosedur sebagai berikut: 47 3 2 1 :       H Model regresi tidak cocok H0 : β1 = β2 = β3 ≠ 0 Model regresi cocok 2. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan n-k, dimana n= jumlah pengamatan, k= jumlah variabel. 3. Dengan F hitung sebesar. F hit =     1 1 2 2 k n R K R    Keterangan: F hitung = Hasil perhitungan R 2 = Koefisien determnan n = Jumlah Variabel independent k = Jumlah variabel bebas 4. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. Apabila nilai probabilitas 0,05 Ho diterima. b. Apabila nilai probabilitas 0,05 Ho ditolak. Sumber. Anonim 2003, Pedoman Penyusunan usulan Penelitian dan Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi UPN “ VETERAN” Jawa Timur. Untuk membuktikan pengaruh yang nyata variabel bebas terhadap terikat, dapat digunakan: 48 1. Uji t dengan prosedur sebagai berikut: 3 2 1 :       H Tidak terdapat pengaruh yang nyata variabel bebas terhadap variabel terikat H0 : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang nyata variabel bebas terhadap variabel terikat 2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikasi 0,05 dengan derajat bebas n-k, dimana n: jumlah pengamatan, dan k: jumlah variabel 3. Dengan nilai t hitung : bj Se bj t hit  Keterangan : hit t : Hasil perhitungan bj : Koefisien regresi Sebj : Standart Error 4. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. Apabila nilai probabilitas 0,05 Ho diterima b. Apabila nilai probabilitas 0,05 Ho ditolak Sumber. Anonim 2003, Pedoman Penyusunan usulan Penelitian dan Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi UPN “ VETERAN” Jawa Timur.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat PT. Pelindo III

Bentuk perusahaan pelabuhan dalam perkembangannya telah mengalami beberapa kali perubahan, pada awalnya PT. Persero Pelabuhan Indonesia III merupakan perusahaan Jawatan Pejan Pelabuhan ini dititikberatkan pada pelayanan masyarakat Publik Service, sehingga tidak semata-mata mencari keuntungan. Namun demikian juga tidak meninggalkan prinsip ekonomi dan efektivitas. Perubahan bentuk selanjutnya menjadi “Badan Usaha Pelabuhan”. Ciri pokok kegiatan pengolahan Badan Pengusahaan Pelabuhan tidak jauh berbeda dengan perusahaan Jawatan Pelabuhan yaitu masih memfokuskan pada pelayanan umum pada masyarakat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 1983, terjadi lagi perubahan bentuk perusahaan dari “Badan Pengusahaan Pelabuhan” menjadi “Perum Pelabuhan III”.Ciri pokok kegiatan usaha Perum Pelabuhan III yaitu di samping melayani kepentingan umum juga sekaligus mencari keuntungan Perusahaan Umum Pelabuhan III bertugas meangelola 36 pelabuhan dengan rincian sebagai berikut : 1. Propinsi Jawa Timur meliputi : Tanjung Perak, Gresik, Pasuruan, Probolinggo,Panarukan, Meneng, Tanjung Wangi dan Kalianget. 49