Kebijakan tersebut dijalankan atas pertimbangan bahwa kalau ekspansi dibiayai dengan dana yang berasal dari hasil penjualan saham baru akan
melemahkan kontrol dari kelompok dominan didalam perusahaan. Demikian pula kalau membiayai ekspansi dari utang akan menambah
risiko finansiilnya. Mempercayakan pada pembelanjaan intern dalam rangka usaha mempertahankan control terhadap perusahaan, berarti
mengurangi “devidend payout rationya.
2.4 Faktor-faktor yang mempengeruhi Dividend Payout Ratio.
Ada berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam menetapkan rasio pembayaran deviden menurut berbagai pakar sebagaimana telah
dipaparkan di atas. Adapun Penelitian ini berfokus pada faktor-faktor yang diduga paling berpengaruh terhadap rasio pembayaran deviden yang antara lain adalah
sebagai berikut:
2.4.1 Pengaruh Cash Position CP terhadap Dividend Payout Ratio.
Posisi kas atau likuiditas perusahaan merupakan faktor yang penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan
untuk menetapkan besarnya deviden yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Oleh karena deviden merupakan “cash outflow”,
maka makin kuat posisi kas perusahaan, berarti makin besar kemampuan perusahaan untuk membayar deviden Riyanto 2001:267. Posisi kas
merupakan rasio kas akhir tahun dengan earnings after tax. Bagi perusahaan yang memiliki posisi kas yang semakin kuat akan semakin
besar kemampuannya untuk membayar deviden. Faktor ini merupakan
faktor internal yang dapat dikendalikan oleh manajemen sehingga pengaruhnya positif terhadap dividend payout ratio.
2.4.2 Pengaruh Growth Potential terhadap Dividend Payout Ratio.
Growth Potential adalah potensi pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan rasio selisih total assets pada tahun t dengan total assets
pada tahun t-1 terhadap total assets pada t-1. Semakin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan, semakin besar kebutuhan akan dana untuk
membiayai perluasan. semakin besar kebutuhan dana dimasa mendatang, semakin mungkiin perusahaan menahan pendapatan, bukan
membayarkannya sebagai dividen. Karena itu potensi pertumbuhan bank menjadi faktor penting dalam kebijakan dividen. Indikator untuk
faktor ini adalah tingkat pertumbuhan campuran yang diatur tiap tahun dalam total assets.
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, akan semakin besar tingkat kebutuhan dana untuk membiayai ekspansi.
Semakin besar kebutuhan dana di masa yang akan datang, akan semakin memungkinkan perusahaan menahan keuntungan dan tidak
membayarkannya sebagai dividend. sehingga potensi pertumbuhan perusahaan menjadi faktor penting yang menentukan kebijakan dividend
dan berpengaruh negative terhadap dividend payout ratio.
2.4.3 Pengaruh Firm Size Size terhadap Dividend Payout Ratio.
Faktor ini menjelaskan bahwa suatu perusahaan yang mapan dan besar memiliki akses yang lebih mudah ke pasar modal di bandingkan
dengan perusahaan kecil. Akses yang baik bisa membantu perusahaan memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Kemudahan aksesbilitas ke pasar
modal dapat diartikan adanya fleksibilitas dan kemampuan bank untuk memunculkan dana yang lebih besar, dengan catatan perusahaan tersebut
memiliki rasio pembayaran yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil. Ukuran perusahaan diwakili oleh Log Natural Ln dari total assets tiap
tahun Sudarsi 2002:79. Sehingga ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio.
2.4.4 Pengaruh Debt to Equity Ratio DER terhadap Dividend Payout Ratio.