4.3. Pembahasan 4.3.1. Pengaruh Cash Position terhadap Dividend payout Ratio
Berdasarkan hipotesis menyatakan diduga bahwa variabel cash position mempunyai pengaruh positif terhadap dividend payout ratio pada perusahaan
manufacture yang go public di BEI, tidak dapat diterima.Karena hasil pengujian variabel Cash Position tidak berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio, hasil ini
menunjukkan bahwa pembagian dividen payout ratio pada perusahaan manufaktur tidak mempehatikan posisi kas atau likuiditas perusahaan. Hasil ini tidak sesuai
dengan teori Riyanto 2001:267 yang menyatakan bahwa posisi kas atau likuiditas perusahaan merupakan faktor yang penting yang harus dipertimbangkan
sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya deviden yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Hal ini disebabkan karena pada periode
2006 sampai dengan 2008, cash position atau likuiditas mencukupi sehingga kebutuhan untuk likuiditas sudah terpenuhi dari setiap sumber dana internal dan
perusahaan tidak melihat cash position melainkan laba untuk menentukan dividend payout ratio.
4.3.2. Pengaruh Growth Potential terhadap Dividend Payout Ratio
Berdasarkan hipotesis yang menyatakan diduga bahwa variabel growth potential mempunyai pengaruh negatif terhadap dividend payout ratio pada
perusahaan manufacture yang go public di BEI, dapat diterima.karena variabel Growth Potential berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio, hasil ini
menunjukkan bahwa pada perusahaan manufaktur lebih mementingkan
pertumbuhan perusahaan. Hal ini dikarenakan semakin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan, semakin besar kebutuhan akan dana untuk membiayai perluasan.
semakin besar kebutuhan dana dimasa mendatang, semakin mungkiin perusahaan menahan pendapatan, bukan membayarkannya sebagai dividen. Karena itu
potensi pertumbuhan bank menjadi faktor penting dalam kebijakan dividen. Hal ini sesuai dengan teori Chang dan Rhee 1990 yang menyatakan bahwa semakin
tinggi tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, akan semakin besar tingkat kebutuhan dana untuk membiayai ekspansi. Semakin besar kebutuhan dana di
masa yang akan datang, akan semakin memungkinkan perusahaan menahan keuntungan dan tidak membayarkannya sebagai dividend. Oleh karenanya potensi
pertumbuhan perusahaan menjadi faktor penting yang menentukan kebijakan dividend. Sebagai indikator dari atribut pertumbuhan, digunakan tingkat
pertumbuhan campuran yang diatur pada setiap tahun dalam total assets.
4.3.3. Pengaruh Firm size terhadap Dividend Payout Ratio
Berdasarkan hipotesis yang menyatakan diduga bahwa variabel Firm Size mempunyai pengaruh positif terhadap dividend payout ratio pada perusahaan
manufacture yang go public di BEI, dapat diterima.Karena variabel Size berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio, hasil ini menunjukkan bahwa
perusahaan manufaktur merupakan perusahaan besar dan mapan yang memiliki akses yang lebih mudah ke pasar modal di bandingkan dengan perusahaan kecil,
sehingga juga mempengaruhi pembayaran dividennya. Hasil ini sesuai dengan toeri Sudarsi 2002:79 yang menyatakan bahwa kemudahan aksesbilitas ke pasar
modal dapat diartikan adanya fleksibilitas dan kemampuan bank untuk memunculkan dana yang lebih besar, dengan catatan perusahaan tersebut
memiliki rasio pembayaran yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil. Ukuran perusahaan diwakili oleh Log Natural Ln dari total assets tiap tahun.
4.3.4. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio