Timur dan Jawa Timur pada khususnya akan lebih mudah menarik dana jangka panjang yang relatif murah dari pasar modal.
Di sisi lain, kehadiran BEI berarti memberikan jaminan likuiditas efek yang diperdagangkan karena pilihan pasar sekunder menjadi lebih
beragam. Dalam hal ini perusahaan yang menawarkan efek melalui pasar modal dapat mengadakan pilihan untuk pencatatan dan perdagangan
efeknya, yaitu di Bursa Efek Indonesia, BEI dan di Bursa Paralel. Pembentukan BEI pada akhirnya dapat sempurna sehingga diharapkan
pasar modal mampu memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi usaha pengerahan dana pembangunan nasional.
4.1.5. Struktur Organisasi
Dalam menjalankan kegiatan usaha, BEI tunduk peraturan perundang- undangan yang berlaku di bidang pasar modal. Pembinaan dan
pengawasan terhadap BEI dilakukan oleh Badan Pelaksana Pasar Modal BAPEPAM, sesuai dengan Keputusan Presiden No. 60 tahun 1988
tanggal 20 Desember 1988 tentang pasar modal. Modal dari PT. BEI ditetapkan sebesar Rp. 8 Milyar terbagi atas 160
saham yang masing-masing bernilai nominal Rp. 50 Juta. Pada saat pendirian, modal yang ditempatkan dan disetorkan penuh be rjumlah Rp. 2
milyar 40 saham yang merupakan penyertaan 36 badan usaha. Berdasarkan ketentuan yang berlaku semua pemegang saham merupakan
Anggota Bursa Anggota BEI terdiri dari 7 Bank Pemerintah, 8 Bank Sawasta Nasional, 11 Perusahaan Perantara Jakarta, 8 Perusahaan
Perantara Jakarta, 1 Pusat Koperasi KUD Jawa Timur dan 1 Lembaga Pengelola Dana yaitu PT Persero Danareksa. Kekuasaan tertinggi di PT.
BEI sesuai dengan anggaran dasar perusahaan terletak pada Rapat Umum Pemegang Saham. Seperti lazimnya pada perusahaan-perusahaan yang
berbadan hukum Perseroan Terbatas , dalam struktur PT. BEI juga terdapat Dewan Komisaris, terdiri dari satu orang Komisaris Utama dan
tiga orang anggota Direksi. Hingga saat ini PT. BEI mempunyai satu orang Direktur Utama dan satu orang Direktur.
Fungsi Administrasi dan Operasional dilaksanakan oleh tiga Divisi yaitu Divisi Administrasi dan penerangan, Divisi Keuangan dan Akuntansi
dan Divisi Penyelenggaraan Bursa. Setiap divisi membawahi dua bagian.
Gambar 1 : Struktur Organisasi PT. Bursa Efek Indonesia.
R.U.P.S
Dewan Kopmisaris Direktur Utama
Direktur Utama Direktur Pergangan
Ditektur Keuangan Divisi
Divisi Divisi
Adm penerangan Penyalur bursa
Keuangan Akt Bagian
Bagian Bagian
Bagian Bagian Bagian
Adm. Umum Penerangan Humas Pengolahan data Adm. perdagangan Akuntansi Keuangan
Sumber : PT. Bursa Efek Indonesia.
4.1.6. Sistim Perdagangan di Bursa Efek Indonesia
Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia hanya dapat dilakukan oleh anggota bursa pialang. Dalam melaksanakan tugasnya seorang
pialang bertindak atas nama perusahaan securities company. Transaksi yang terjadi berdasarkan mekanisme pasar dengan prosedur pialang
memasukkan order-order ke menu slip order, yang memuat lot dan harga tawaran jualbeli, sedangkan waktu pemasukan order telah terkontrol
langsung oleh sistim komputer. Fasilitas perdagangan saham digolongkan dalam dua kategori, yaitu
Papan Transaksi Asing Foreign Board dan Papan Transaksi Lokal Local Board. Papan Transaksi Asing adalah fasilitas perdagangan saham di
bursa yang hanya dipergunakan untuk dan atas nama pemodal asing dengan pemodal asing.
Perdagangan Transaksi Lokal adalah fasilitas perdagangan efek di bursa yang hanya dapat dipergunakan untuk dan atas nama pemodal lokal
dengan pemodal lokal atau pemodal lokal dengan pemodal asing. Transaksi perdagangan lokal terbagi atas :
1 Perdagangan Reguler, yaitu perdagangan yang dilakukan atas dasar
mekanisme pasar action market dan bersifat terus-menerus dengan lot minimal 500 saham.
2 Perdagangan Non Reguler, yaitu merupakan perdagangan saham
jumlah Besar block sale di atas 10.000 saham dan perdagangan add lot, yaitu dibawah 500 saham.
3. Perdagangan tunai, yaitu merupakan fasilitas yang disediakan bagi
anggota bursa yang karena alasan tertentu gagal memenuhi kewajiban penyerahan saham. Perdagangan ini dilaksanakan dengan prinsip
pembayaran dan penyerahan seketika dan dilakukan atas negosiasi langsung antar anggota bursa.
4.2. Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis
4.2.1. Uji Normalitas