12. Analisa Hasil dan Pembahasan
Tahap ini merupakan tahap analisa dan pembahasan dari hasil pengolahan data yang dilakukan sebelumnya. Dari tahap ini dilakukan analisa pemetaan Big
Picture Mapping, analisa Value Stearm Analysis Tools VALSAT dan analisa faktor penyebab seven waste dengan cause effect diagram beserta rekomendasi
perbaikannya. 13.
Kesimpulan dan Saran Pada akhir penelitian ini akan ditarik suatu kesimpulan berdasarkan hasil
pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan. Selain itu, juga diberikan saran yang dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi saat ini.
14. Selesai
Tahapan penelitian berakhir pada tahap ini.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah :
3.4.1 Penelitian Pustaka
Penelitian pustaka digunakan untuk memperoleh konsep, teori serta metode yang berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian, juga penelitian –
penelitian sebelumnya. Penelitian pustaka yang berhubungan dalam penelitian ini adalah konsep Lean, pengertian Lean Manufacturing, Seven Waste, tools – tools
yang digunakan seperti Big Picture Mapping, VALSAT, diagram sebab akibat, teori produk, serta peneliti terdahulu.
3.4.2 Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan bertujuan untuk mendapatkan informasi dari perusahaan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun
metode – metode yang telah dilakukan untuk mendapatkan informasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Metode wawancara
Wawancara merupakan suatu langkah dalam penelitian yang berupa penggunaan proses komunikasi verbal untuk mengumpulkan informasi dari
seseorang atau kelompok orang. Wawancara dilakukan dengan kepala bagian produksi dan karyawan lain sebagai operator mesin.
2. Metode pengamatan
Pengamatan biasanya digunakan sebagai alat pengumpulan data untuk obyek yang belum banyak diketahui. Observasi bertujuan untuk mengamati jalannya
proses produksi secara langsung agar lebih mengerti dan memahami bentuk pemborosan yang terjadi.
3. Metode dokumentasi
Dokumentasi diperoleh langsung dari perusahaan berupa buku panduan dokumen tertulis yang dibuat sendiri oleh pihak perusahaan.
4. Metode penyebaran kuisioner
Kuisioner merupakan alat pengumpulan data yang berisi sejumlah pertanyaan yang diisi oleh responden. Kuisioner yang digunakan merupakan kuisioner
pembobotan dari masing – masing pemborosan. Kuisioner tersebut dibagikan kepada manager atau kepala bagian pada masing – masing departemen dan
karyawan dilantai produksi.
3.5 Metode Pengolahan Data
Pada penelitian ini tahap pengolahan data menggunakan pengolahan data kuisioner, pengolahan data Value Stream Analysis Tools VALSAT dan tool Big
Picture Mapping BPM. Pengolahan data tersebut akan dijelaskan seperti berikut:
3.5.1 Pengolahan Data Kuisioner
Dari kuisioner pembobotan seven waste yang telah disebarkan kepada karyawan maka akan didapatkan ranking dan rata-rata waste yang paling besar
secara berurutan, dari hasil pembobotan tujuh jenis pemborosan tersebut maka akan diolah dengan tabel VALSAT untuk menentukan tool mapping yang akan
digunakan. Dalam penyebaran kuisioner tersebut dilakukan pendampingan untuk
menjelaskan secara langsung pada responden mengenai waste tersebut. Penggunaan metode ini diharapkan mampu untuk menyediakan data kualitatif
yang bersifat aktual. Terbatasnya jumlah kuisioner yang tersebar kemudian ditunjang dengan data-data kuantitatif mengenai jenis-jenis waste tersebut, baik
berupa data histories perusahaan maupun pengukuran langsung bila diperlukan.
3.5.2 Pengolahan Data Dengan VALSAT
Merupakan tools yang tepat. Terdapat 7 tujuh detail mapping tools yang mempunyai kemampuan dan manfaat masing-masing untuk memetakan waste.
Masing-masing tools mempunyai kemampuan bobot low, medium, high sesuai ketentuan peringkatnya sekaligus menunjukkan skor yang dapat mengindikasikan
sedikit atau besarnya pengaruh pemborosan pada mapping yang dipilih.
3.5.3 Pengolahan Data Dengan BPM
Big picture Mapping adalah suatu tool yang diadopsi dari Sistem Produksi Toyota yang dapat digunakan untuk menggambarkan suatu sistem secara
keseluruhan beserta aliran nilai value stream yang terdapat dalam perusahaan, atau Big Picture Mapping merupakan tool yang digunakan untuk menggambarkan
sistem secara keseluruhan dan value stream sistem produksi, dimana tool ini diharapkan mampu memberikan gambaran dan pemahaman secara umum dari
sistem produksi perusahaan dalam hal memproduksi padding. Adapun langkah-
langkah yang dilakukan untuk membentuk Big Picture Mapping adalah sebagai
berikut : 1.
Mengidentifikasikan kebutuhan konsumen
2. Menambahkan aliran informasi yang melintasi proses produksi
3. Menambahkan aliran fisik pada peta tersebut
4. Menghubungkan aliran fisik dan aliran informasi
5. Melengkapi peta di atas dengan informasi lead time dan value adding time
dari keseluruhan proses
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data