prmbobotan waste yang sempurna maka tool yang akan datang juga tepat sehingga mudah dalam melakukan usulan perbaikan, kemudian dilakukan
pemilihan dengan menggunakan matrik. Matrik ini dikemukakan oleh Hines, P 2004 sebagai berikut :
waste structure weight
tools [B]
competitor analysis
[A] [E] [C] [D]
total weight
[F]
Gambar 2.4Matrix VALSAT
Dari matriks diatas bagian E diisi dengan bobot dari setiap waste, dimana maksimum untuk bobot dari setiap waste adalah 10 dan total untuk seluruh waste
35, sedangkan untuk bagian F diisi dengan melakukan perkalian antara bobot waste dengan nilai korelasi antara waste dengan masing-masing tool. Dimana
korelasi setiap waste terdapat korelasi high dengan nilai 9, medium dengan nilai 3 dan low dengan nilai 1. Nilai korelasi yang dibuat oleh Hines, P 2004
dimasukkan pada tabel 2.2 the seven value stream mapping.
2.5 Diagram Sebab Akibat
Diagram sebab akibat juga sering juga disebut diagram tulang ikan fishbone diagram atau diagram Ishikawa adalah suatu diagram yang terdiri dari
garis dan design symbol yang menunjukkan arti hubungan antara sebab dan akibat. Besterfield, 2004
Diagram Fishbone dari Ishikawa menjadi satu tool yang sangat populer
dan dipakai di seluruh penjuru dunia dalam mengidentifikasi faktor penyebab problem masalah. Diagram “tulang ikan” ini dikenal dengan cause and effect
diagram. Kenapa diagram Ishikawa juga disebut dengan “tulang ikan” karena
kalau diperhatikan rangka analisis diagram Fishbone bentuknya ada kemiripan
dengan ikan, dimana ada bagian kepala sebagai effect dan bagian tubuh ikan berupa rangka serta duri-durinya digambarkan sebagai penyebab cause suatu
permasalahan yang timbul. Diagram ini dimulai dengan akibat sebuah masalah dan membuat daftar
terstruktur dari penyebab – penyebab potensial. Diagram ini berguna untuk : 1.
Mengumpulkan ide dan masukan – masukan yang merupakan dasar dari brainstorming terstruktur.
2. Mengelompokkan penyebab – penyebab yang mungkin sehingga dapat
diidentifikasi banyak kemungkinan daripada hanya menfokuskan pada beberapa area tipikal.
3. Membantu dimulainya fase analisa. Dengan menggunakan fishbone diagram
dapat dilakukan identifikasi beberapa penyebab yang diduga menjadi penyebab utama.
Bentuk umum diagram sebab – akibat ditunjukkan dalam gambar dibawah ini :
Gambar 2.5 Bentuk Umum Diagram Sebab Akibat
Setiap akar dari penyebab masalah dimasukkan ke dalam diagram sebab akibat yang dikategorikan berdasarkan prinsip 5M, yaitu : Gaspersz, 2007
1. Manpower tenaga kerja
Berkaitan dengan kekurangan dalam pengetahuan tidak terlatih dan tidak berpengalaman, kekurangan dalam ketrampilan dasar yang berkaitan dengan
mental dan fisik, kelelahan, stress, ketidakpedulian, dan sebagainya. 2.
Machines mesin - mesin Berkaitan dengan tidak adanya sistem perawatan preventif terhadap mesin
produksi, termasuk fasilitas dan peralatan lain, tidak sesuai dengan spesifikasi tugas, terlalu rumit, terlalu panas, dan sebagainya.
3. Methods metode kerja
Berkaitan dengan tidak adanya prosedur dan metode kerja yang benar, tidak jelas, tidak diketahui, tidak terstandarisasi, tidak cocok, dan sebagainya.
4. Materials bahan baku dan bahan tambahan
Berkaitan dengan ketiadaan spesifikasi kualitas dari bahan baku dan bahan tambahan, ketidaksesuaian dengan spesifikasi kualitas dari bahan baku dan
bahan tambahan yang ditetapkan, ketiadaan penanganan yang efektif terhadap bahan baku dan bahan tambahan tersebut, dan sebagainya.
5. Media lingkungan dan waktu kerja
Berkaitan dengan tempat dan waktu kerja yang tidak memperhatikan aspek – aspek kebersihan, keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan yang
kondusif, kekurangan alat penerangan, ventilasi yang buruk, kebisingan, dan sebagainya.
Semua yang berhubungan dengan material, mesin, manusia, media dan metode yang saat ini dituliskan dan dianalisa faktor mana yang terindikasi
menyimpang dan berpotensi terjadi problem. Dengan menerapkan diagram Fishbone ini dapat menolong kita untuk dapat menemukan akar penyebab
terjadinya masalah khususnya di industri manufaktur dimana prosesnya terkenal dengan banyaknya ragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya
permasalahan. Apabila masalah dan penyebab sudah diketahui secara pasti, maka tindakan dan langkah perbaikan akan lebih mudah dilakukan. Dengan diagram ini,
semuanya menjadi lebih jelas dan memungkinkan untuk dapat melihat semua kemungkinan penyebab dan mencari akar permasalahan sebenarnya.
2.6 Peneliti