Pengujian Hipotesis PENGARUH PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN PADA CV. PRATAMA MANDIRI – SURABAYA.

Nilai R 2 sebesar 0,840 menunjukkan bahwa variabel perspektif keuangan X 1 , perspektif pelanggan X 2 , perspektif proses bisnis internal X 3 , perspektif pembelajaran dan pertumbuhan X 4 tidak mampu menjelaskan variasi dari kinerja perusahaan sebesar 84 dan sisanya sebesar 16 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Sedangkan korelasi R sebesar 0,917 menunjukkan korelasi yang kuat antara X 1 , perspektif pelanggan X 2 , perspektif proses bisnis internal X 3 , perspektif pembelajaran dan pertumbuhan X 4 dengan kinerja perusahaan yaitu sebesar 91,7

4.5. Pengujian Hipotesis

4.5.1. Hipotesis Pertama

Uji kesesuaian model dengan menggunakan uji F untuk menguji hipotesis yang berbunyi “Apakah metode Balanced Scorecard yang meliputi empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta proses pembelajaran dan pertumbuhan dapat dipakai sebagai alat pengukuran kinerja bagi perusahaan?”. Adapun hasil dari uji F adalah sebagai berikut: Tabel 4.11: Hasil Uji F Variabel Bebas Fhitung Sig Perspektif Keuangan X1 Perspektif Pelanggan X2 Perspektif Proses Bisnis Internal X4 Perapektif Pembelajaran dan Pertumbuhan X4 24,939 0,000 Sumber: Hasil olahan data Lampiran 5 Uji F pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa perspektif keuangan X 1 , perspektif pelanggan X 2 , perspektif proses bisnis internal X 3 , perspektif pembelajaran dan pertumbuhan X 4 mempunyai kesesuaian model pengaruh terhadap kinerja perusahaan Y. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung sebesar 24,939 dan nilai probabilitas sig sebesar 0,000. Karena nilai probabilitas sig 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Sehingga hipotesis pertama teruji kebenarannya.

4.5.2. Hipotesis Kedua

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis yang berbunyi “Dari empat perspektif balanced scorecard yaitu perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif manakah yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap pengukuran kinerja perusahaan?”. Adapun hasil dari uji t sebagai berikut: Tabel 4.12: Hasil Uji t Variabel Bebas thitung Sig Perspektif Keuangan X 1 7,785 0,000 Perspektif Pelanggan X 2 -0,111 0,913 Perspektif Proses Bisnis Internal X 3 0,579 0,569 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan X 4 0,955 0,351 Sumber: Hasil olahan data Lampiran 5 Hasil uji t diatas menyimpulkan bahwa: 1. Perspektif Keuangan X 1 berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Y. Hal ini menunjukkan dengan nilai thitung sebesar 7,785 dan nilai probabilitas sig sebesar 0,000. Karena nilai probabilitas sig 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. 2. Perspektif Pelanggan X 2 tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Y. Hal ini menunjukkan dengan nilai thitung sebesar -0,111 dan nilai probabilitas sig sebesar 0,913. Karena nilai probabilitas sig 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal X 3 tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Y. Hal ini menunjukkan dengan nilai thitung sebesar 0,579 dan nilai probabilitas sig sebesar 0,569. Karena nilai probabilitas sig 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan X 4 tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Y. Hal ini menunjukkan dengan nilai thitung sebesar 0,955 dan nilai probabilitas sig sebesar 0,351. Karena nilai probabilitas sig 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. Kesimpulan hasil uji diatas menunjukkan bahwa hanya Perspektif Keuangan X 1 yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Y dengan nilai thitung sebesar 7,785 dan nilai probabilitas sig sebesar 0,000. Karena nilai probabilitas sig X 1 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Untuk X2, X3, dan X4 nilai probabilitas sig 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. Sehingga hipotesis kedua teruji kebenarannya.

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian