Kerangka Pikir Hipotesis Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

2.3. Kerangka Pikir

Premis 1: Balanced Scorecard merupakan contemporary management tool yang digunakan untuk mendongkrak kemampuan organisasi dalam melipatgandakan kinerja keuangan.Mulyadi, 20001. Premis 2: Balanced Scorecard merupakan alat pengukuran kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.Lidia Lestari, 2006. Premis 3: Balanced Scorecard merupakan kerangka kerja untuk mengintegrasikan berbagai tujuan dan ukuran yang diturunkan dari misi dan strategi perusahaan.Kaplan dan Norton, 1996. Premis 4: Balanced Scorecard merupakan seperangkat pengukuran kinerja yang mewakili bermacam – macam keinginan atau permintaan dari stakeholder yang berbeda – beda.Atkinson, 1995. Premis 5: Balanced Scorecard sebagai suatu sistem pengukuran kinerja dapat digunakan sebagai alat pengendalian, analisa, dan merevisi strategi organisasi.Campbell, et.al, 2002. Berdasarkan premis – premis diatas dapat disusun alur kerangka pikirnya, yaitu: Uji Statistik Regresi Linier Berganda Perspektif Keuangan X 1 Kinerja Perusahaan Y Perspektif Proses Bisnis Internal X 3 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan X 4 Perspektif Pelanggan X 2

2.4. Hipotesis

H 1 : Penerapan Balanced Scorecard yang meliputi empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, diduga dapat dipakai sebagai alat pengukuran kinerja perusahaan. H 2 : Perspektif keuangan diduga merupakan faktor yang paling berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Kinerja Perusahaan Y sebagai variabel terikat diduga dipengaruhi oleh variabel – variabel bebas yaitu Perspektif Keuangan X 1 , Perspektif Pelanggan X 2 , Perspektif Proses Bisnis Internal X 3 , serta Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan X 4 . Definisi variabel – variabel tersebut adalah: 1. Perspektif Keuangan X 1 Merupakan perspektif yang mengacu pada tujuan keuangan yang juga merupakan tujuan utama perusahaan dan sebagai fokus perspektif lainnya. Indikator untuk mengukur perspektif keuangan adalah Net Profit Margin, menunjukkan besarnya laba bersih setiap rupiah dari penjualan bersih Riyanto, 1997: 336. Tipe skala yang digunakan adalah skala rasio dengan satuan ukur prosentase . Indikator yang digunakan adalah: Laba bersih Net Profit Margin = x 100 Penjualan bersih 2. Perspektif Pelanggan X 2 Merupakan perspektif yang memfokuskan pada pelanggan dengan mengidentifikasinya beserta segmen pasar dimana bisnis unit tersebut akan bersaing Kaplan dan Norton, 2000: 59. Ukuran yang digunakan untuk perspektif pelanggan adalah sejumlah keluhan pelanggan number of complaint Menon, 1992: 224. Tipe skala yang digunakan adalah skala rasio dengan satuan ukur prosentase . Indikator yang digunakan adalah: Jumlah keluhan pelanggan Number of Complaint = x 100 Jumlah penjualan 3. Perspektif Proses Bisnis Internal X 3 Merupakan ukuran yang digunakan untuk mengukur semua aktivitas perusahaan baik yang dilakukan oleh manajer maupun karyawan untuk menciptakan suatu produk atau jasa yang memberikan kepuasan pelanggan dan para pemegang saham. Ukuran yang digunakan adalah employee productivity. Kaplan dan Norton, 2000:83. Tipe skala yang digunakan adalah skala rasio dengan satuan ukuran prosentase . Indikator yang digunakan adalah: Jumlah Pelanggan Rumus: x 100 Jumlah Karyawan x Jumlah Jam Kerja 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan X 4 Merupakan perspektif yang menyediakan infrastruktur orang, sistem, dan prosedur organisasi yang berperan dalam pertumbuhan jangka panjang organisasi melalui platihan – pelatihan yang diadakan tiap tahun oleh perusahaan atau badan usaha. Tipe skala yang digunakan adalah skala rasio dengan satuan ukur prosentase biaya pelatihan karyawan . Kaplan dan Norton, 1996:110-121. Indikator yang digunakan adalah: Jumlah Realisasi Pelatihan Rumus: x 100 Jumlah Anggaran Pelatihan 5. Kinerja Perusahaan Y Kinerja perusahaan adalah hasil kerja atau aktivitas yang telah dilakukan oleh suatu organisasi perusahaan sesuai perencanaan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan dari organisasi perusahaan. ukuran yang digunakan adalah Return On Investment ROI yaitu alat untuk mengukur profitabilitas yang berhasil didapat oleh badan usaha terhadap investasi yang sudah ditanam badan usaha dalam bentuk aktiva Riyanto, 1995: 336. Tipe skala yang digunakan adalah skala rasio dengan ukuran prosentase . Indikator yang digunakan adalah: Keuntungan netto sesudah pajak Return On Investment = x 100 Total aktiva

3.2. Teknik Penentuan Sampel