Konsep Sistem Bunyi Konsep
2. Diftong Bunyi yang diproduksi dengan melibatkan perubahan dalam vokal
tertentu melalui pemindahan satu posisi vokal ke posisi vokal yang lain. Diftong dalam bahasa Inggris dapat berupa e
ɪ dalam kata „day‟ [deɪ], әʊ dalam kata „go‟ [g
әʊ], aɪ dalam kata „ice‟ [aɪs], aʊ dalam kata „bow‟ [baʊ], ɔɪ dalam kata „joy‟ [dʒɔɪ], ɪә dalam kata „hear‟ [hɪәr], eә dalam kata „hair‟ [heәr], dan ʊә
dalam kata „cure‟ [kjʊәr]. 3. Konsonan
Bunyi yang dalam pembentukannya melalui proses udara yang tidak keluar secara lancar melalui mulut dan tenggorokan, tetapi mengalami hambatan
atau penyempitan sehingga menghasilkan bunyi seperti gesekan. Jika dilihat dari proses terjadinya bunyi secara umum, konsonan dapat dikategorikan sebagai
berikut. 1 Bilabial merupakan bunyi yang diproduksi dengan menyentuhkan dua bagian
bibir, seperti yang dapat didengarkan dalam kata „pie‟, „buy‟, dan „my‟. 2 Labiodental merupakan bunyi yang diproduksi saat bibir bawah dan gigi
depan atas bersentuhan, seperti yang dapat didengarkan dalam kata „five‟ dan „vie‟.
3 Dental merupakan bunyi yang diproduksi melalui gesekan ujung lidah dan gigi depan bagian atas, seperti yang dapat didengarkan dalam kata „thigh‟ dan
„thy‟. 4 Alveolar merupakan bunyi yang diproduksi melalui gesekan ujung lidah dan
lengkung alveolar bagian belakang dari gigi depan atas, seperti yang dapat didengarkan dalam kata „tie‟, „zeal‟, dan „sigh‟.
5 Retrofleks merupakan bunyi yang diproduksi melalui gesekan dari ujung lidah dan bagian belakang lengkung alveolar, seperti yang dapat didengarkan dalam
kata „rye‟, „row‟, dan „ray‟. 6 Palatoalveolar merupakan bunyi yang diproduksi melalui gesekan lidah dan
bagian belakang dari lengkung alveolar, seperti yang dapat didengarkan dalam kata „shy‟, „she‟, dan „show‟.
7 Palatal merupakan bunyi yang diproduksi melalui gesekan bagian depan lidah dan langit-langit keras mulut, seperti yang dapat didengarkan dalam kata
„you‟. 8 Velar merupakan bunyi yang diproduksi melalui gesekan bagian belakang
lidah dan langit-langit lunak mulut, seperti yang dapat didengarkan dalam bagian akhir dari kata-
kata „hack‟, „hag‟, dan „hang‟. Secara umum, sistem bunyi dalam bahasa Inggris berbeda dengan
sistem bunyi dalam bahasa Indonesia. Terdapat beberapa vokal dan konsonan dalam bahasa Inggris yang tidak ditemukan dalam bahasa Indonesia. Selain itu,
dalam ranah konsonan, dalam bahasa Inggris juga terdapat kluster, yaitu sejumlah konsonan yang membentuk sebuah kata yang dibaca dalam satu napas, seperti
„str‟ dan „pr‟ dalam kata „struggle‟, „pronunciation‟, „strategy‟, „pragmatic‟, dan sebagainya. Dalam bahasa Indonesia, kluster dapat terjadi pada kata-kata yang
merupakan kata serapan dari bahasa asing seperti „instrumen‟, „strategi‟, dan „struktur‟.
Sebuah hal yang jamak ditemukan di lapangan bahwa terdapat beberapa permasalahan atau kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran
dan pengajaran bahasa asing dalam hal ini bahasa Inggris. Hal-hal tersebut wajib
disadari oleh para pengajar agar hal ini tidak secara berkesinambungan menjadi kendala dalam proses pengajaran. Oleh karena itu, selain pemahaman tentang tata
bahasa grammar dan perbendaharaan kata vocabulary, konsep tentang berbicara wajib diketahui oleh para pengajar bahasa Inggris.