Konsep Pembelajaran Front Office

Bagian kantor depan hotel front office memiliki beberapa tujuan utama. Menurut Suwithi dan Boham 2008: 69, tujuan utama kantor depan hotel adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan tingkat hunian kamar serta pendapatan hotel dari tahun ke tahun. 2. Meningkatkan jumlah tamu langganan. 3. Memenuhi kebutuhan dan kepuasan tamu secara baik, tepat, dan cepat kepada tamu. 4. Membentuk citra hotel yang positif. Dalam mewujudkan tujuan hotel, setiap petugas yang bertugas memiliki fungsi untuk dilaksanakan setiap hari. Fungsi tersebut dapat dijabarkan seperti berikut. 1. Menjual kamar meliputi menerima pemesanan kamar, melakukan pendaftaran tamu, dan memblok kamar. 2. Memberikan informasi mengenai seluruh produk, fasilitas, pelayanan, dan aktivitas yang ada, baik di hotel maupun di luar hotel. 3. Mengoordinasikan kepada bagian lain yang terkait dalam rangka memenuhi keinginan tamu dan memberikan pelayanan yang maksimal. 4. Melaporkan status kamar yang terkini. 5. Mencatat, memeriksa pembayaran tamu, dan menangani rekening tamu. 6. Membuat laporan yang dibutuhkan oleh hotel. 7. Memberikan pelayanan telekomunikasi untuk tamu. 8. Memberikan pelayanan barang bawaan tamu. 9. Menyelesaikan keluhan tamu Suwithi dan Boham, 2008: 70. Selain aspek-aspek yang telah dijabarkan di atas, front office juga memiliki peranan penting untuk memberikan pelayanan terbaik dan menjaga citra serta nama baik hotel, yaitu sebagai berikut. 1. Pemberi informasi yang senantiasa memberikan informasi yang jelas, benar, dan cepat tentang produk, fasilitas, aktivitas, pelayanan yang ada, baik di dalam hotel maupun di luar hotel. Informasi ini tidak hanya untuk tamu, tetapi juga kepada kolega ataupun rekan sejawat yang membutuhkan. 2. Penjual sales person yang memiliki jiwa menjual sebab bagian inilah yang berhubungan langsung dengan tamu hotel selain bertugas menjual produk hotel. 3. Wakil manajemen – petugas kantor depan yang dalam keadaan tertentu dapat berperan sebagai wakil manajemen untuk mengatasimenyelesaikan masalah yang muncul di luar jam kerja manajemen. 4. Penyimpan data yang dapat membuat dan menyimpan data terkini up-to- date tentang laporan-laporan yang dibuat di front office sehingga manajemen dapat mengambil keputusan dan kebijakan yang sesuai pada waktu yang akan datang. 5. Diplomatis merupakan sikap yang dibutuhkan untuk membuat tindakan yang dapat menjaga hubungan yang baik dengan tamu dan pihak yang lain. 6. Pemecah masalah terhadap segala hambatan atau kendala yang dialami oleh para tamu ataupun masalah yang berasal dari divisi hotel yang lain. 7. Humas hubungan masyarakat yang menjadi ujung tombak hotel terhadap para tamu dan masyarakat sekitar area hotel agar hubungan yang harmonis dan citra hotel yang baik tetap terjaga Suwithi dan Boham, 2008: 71. Fokus penelitian ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan front office, yaitu bagaimana cara melafalkan istilah-istilah front office dalam bahasa Inggris oleh para mahasiswa manajemen perhotelan dan cara menerapkannya dalam situasi sebenarnya terhadap tamu asing. Jika mereka yang bertugas di bagian depan, utamanya bagian resepsionis dan reservasi dapat menjalankan tugas melalui melayani dan berkomunikasi dengan baik terhadap para tamu, terutama tamu asing, maka kesan pertama yang diharapkan dapat dicapai dengan optimal. Dalam pembelajaran dan pelatihan, orang-orang yang tertarik untuk berkecimpung dalam perhotelan, khususnya terkait dengan konteks front office, diharapkan dapat memahami konsep front office dengan tepat dan menyeluruh. Pemahaman ini sangat membantu pihak-pihak tersebut untuk dapat memiliki bekal keterampilan ketika tiba saatnya untuk terjun ke bidang yang sesungguhnya.

2.2.4 Konsep Kartu Tematik

Terkait konsep kartu tematik, tentu hal ini berkaitan erat dengan pembelajaran tematik yang merupakan konsep pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Tema merupakan pokok pikiran atau gagasan pokok pembicaraan Poerwadarminta, 1983. Dengan pemahaman bahwa pembelajaran berdasarkan tema-tema tersendiri secara khusus dan spesifik dalam kegiatan pembelajaran, maka para peserta didik diharapkan dapat memahami setiap materi yang disampaikan. Konsep inilah yang diterapkan dalam metode Glenn Doman, yaitu kartu yang dapat digunakan dalam pembelajaran dalam tataran menambah perbendaharaan kata pada peserta didik. Kartu yang digunakan adalah kartu yang berisi kata yang tercetak besar dan ditunjukkan pada para peserta didik. Metode ini sangat tepat diterapkan dalam pengajaran semua bahasa, terutama bahasa Inggris untuk peserta didik yang merupakan penutur asli bahasa Indonesia. Bahkan, metode Glenn Doman diklaim dapat digunakan sebagai alat bantu ajar tentang pengenalan kosa-kata bahasa Inggris pada usia dini. Metode pengajaran yang terkandung dalam Glenn Doman adalah dengan cara tematik. Cara tematik ini telah diformulasikan dengan tujuan untuk dapat menstimulasi beragam potensi yang ada dalam diri seorang peserta didik. Metode ini merupakan sebuah metode yang berpusat pada peserta didik learner- centered learning. Akan tetapi, satu keunggulan yang ada adalah dengan menerapkan metode ini, maka diberikan jenis pembelajaran yang tidak terlalu teoretis dan tidak akan membosankan karena suasana pembelajaran juga terasa menyenangkan belajar sekaligus bermain. Dengan menerapkan metode ini, peserta didik diharapkan dapat cepat memahami dan menghafal materi yang disampaikan. Khusus untuk penelitian ini, konsep kartu tematik telah dimodifikasi menjadi salah satu bentuk kartu tematik yang lain. Kartu ini berisi gambar-gambar yang dirancang sendiri handmade yang berkaitan dengan konteks front office gambar resepsionis, lounge, dan sebagainya. Selain itu, kartu juga dilengkapi dengan keterangan penjelas seperti kelas kata kata bendanoun atau kata kerjaverb, makna kata yang dimaksud, dan cara pengucapan kata tersebut dalam pelafalan secara Inggris British English dan Amerika American English. Dalam penerapannya di kelas, selain menyajikan pemahaman dan cara pelafalan