Manfaat Teoretis Manfaat Praktis

1.3.2 Tujuan Khusus

Berdasarkan pemaparan tujuan umum dan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, terdapat tiga tujuan khusus dalam pelaksanaan penelitian ini. Adapun tujuan khususnya yaitu sebagai berikut. 1 Untuk mengetahui kondisi kemampuan dasar threshold level pelafalan para mahasiswa terkait dengan konteks pembelajaran front office pada tahap pratindakan sebelum teknik kartu tematik dilaksanakan. 2 Untuk memaparkan pelaksanaan teknik kartu tematik terhadap para mahasiswa saat praktikum untuk menghasilkan pelafalan yang tepat pada siklus I dan II. 3 Untuk mengidentifikasi aspek-aspek fonetis yang menjadi kendala dasar dalam pelafalan para mahasiswa pada siklus I dan II.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan keilmuan dan kepraktisan. Manfaat pertama bersifat teoretis dan manfaat kedua bersifat praktis. Berikut merupakan penjabaran kedua manfaat tersebut.

1.4.1 Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis penelitian ini adalah dapat memberikan wawasan keilmuan dalam pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kajian linguistik terkait dengan konteks pelafalan bahasa Inggris untuk materi front office. Dalam pembahasannya digunakan media alat bantu pengajaran berupa kartu tematik untuk segi visual. Di samping itu, juga digunakan Cambridge Advanced Learner’s Dictionary 3 rd Edition; sebuah aplikasi kamus Cambridge yang dapat mengeluarkan suara untuk istilah tertentu dari segi audio. Dua media ini sangat membantu para mahasiswa untuk memahami pelafalan yang tepat beberapa istilah dalam front office. Selain itu, juga menerapkannya dalam upaya pembentukan istilah tersebut dalam ujarankalimat. Hal ini dilakukan mengingat masih banyak di antara mahasiswa yang mempelajari materi perhotelan melakukan kesalahan dalam pelafalan istilah-istilah penting, seperti ‘lounge’. Model pembelajaran dengan menggunakan media alat bantu ajar dapat memberikan warna lain dan berpengaruh kepada kualitas pemahaman para mahasiswa terhadap pelafalan yang tepat untuk materi front office.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi secara berkesinambungan untuk proses pembelajaran di bangku perkuliahan, khususnya untuk pembelajaran materi front office. Ditinjau dari rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dipaparkan, penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada pengajar, mahasiswa, dan peneliti selanjutnya sebagai berikut. 1 Manfaat bagi Pengajar dan Institusi Pendidikan Penelitian ini dapat memberikan pemahaman baru terkait dengan media atau alat bantu ajar yang lebih inovatif dan aplikatif. Alat bantu itu dapat digunakan untuk memaksimalkan proses pengajaran di kelas sehingga dapat mengembangkan potensi para mahasiswa dalam pembelajaran bahasa Inggris terkait dengan konteks pembelajaran front office. 2 Manfaat bagi Mahasiswa Penelitian ini dapat menghasilkan produk berupa media atau alat bantu ajar yang menjadikan kegiatan belajar terkait dengan konteks pembelajaran front office, yang membutuhkan pemahaman dan praktik secara terpadu dan intens menjadi lebih menyenangkan dan menarik. Dengan menggunakan kartu tematik, pemahaman materi dan penerapan para mahasiswa dalam praktikum juga dapat meningkat secara signifikan. 3 Manfaat bagi Peneliti Penelitian ini dapat memberikan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan ilmu dan materi yang telah didapatkan selama menuntut ilmu linguistik serta pembelajaran dan pengajaran dalam cakupan studi lapangan secara nyata. Peneliti juga memiliki kesempatan untuk merancang media pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran di kelas. 4 Manfaat bagi Peneliti Berikutnya Penelitian ini dapat memberikan wawasan terkini terkait dengan usaha untuk mengembangkan media atau alat bantu ajar dalam proses pengajaran yang terus berkembang secara dinamis. Terlebih jika di lapangan, potensi media kartu tematik masih belum banyak diterapkan secara maksimal, terutama di bangku SMP, SMA, bahkan di institusi pendidikan yang membutuhkan penguasaan materi yang khusus dan terpadu, seperti di SMK dan jenjang universitas yang memiliki latar belakang pariwisataperhotelan. Penelitian berikutnya diharapkan dapat terus mengembangkan media atau alat bantu ajar yang semakin inovatif, menarik, tetapi tetap dapat meningkatkan pemahaman para mahasiswa dalam penerapannya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN

MODEL PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka kajian pustaka memusatkan penelitian tentang peningkatan kemampuan berbicara dan sistem pelafalan para mahasiswa Fakultas Manajemen Universitas Dhyana Pura dalam konteks pembelajaran front office melalui pengembangan teknik kartu tematik. Terkait dengan kajian ini terdapat beberapa penelitian atau jurnal yang menggunakan kata kunci „kartu bergambar‟, tetapi kebanyakan menerapkan hanya pada peserta didik jenjang sekolah dasar SD. Artinya, jarang yang menggunakannya di bangku sekolah menengah pertama SMP, sekolah menengah atas SMA, sekolah menengah kejuruan SMK, apalagi untuk jenjang universitas. Untuk menghindari kesamaan dan mengetahui kelemahan penelitian sebelumnya dan keunggulan penelitian terbaru ini, dapat diberikan gambaran atau review singkat tentang dua penelitian yang memiliki relevansi tema. Gambaran singkat tersebut dapat dilihat dalam pemaparan di bawah ini. Pertama, jurnal pendidikan dan pembelajaran berjudul “Teknik Penguasaan Kosakata dalam Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekol ah Dasar” oleh Liza Dwi Jayanti dkk. dari FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret. Tulisan itu dapat dilihat di laman jurnal.fkip.uns.ac.id. Dari tulisan pertama itu diketahui bahwa penguasaan kosakata bahasa Inggris para peserta didik di jenjang sekolah 10 dasar sangat rendah. Hal itu dapat dibuktikan dengan rendahnya pemahaman mereka terhadap materi yang diberikan oleh guru. Atas dasar itulah, peneliti mengadakan penelitian tentang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media gambar; bagaimana para peserta didik dapat memahami dan menjelaskan apa yang tergambar. Gambar yang digunakan pada umumnya adalah berupa foto atau gambar yang sudah ada dan dapat ditemukan di media cetak. Teknisnya adalah gambar-gambar yang ada dikumpulkan secara acak dalam sebuah kotak yang diletakkan di depan kelas. Selanjutnya guru membacakan sebuah kata, misalkan komputer, dan para peserta didik diharapkan dapat mencari gambar yang dimaksud. Setelah mendapatkan gambar, mereka harus kembali ke tempat start awal. Peserta didik yang paling cepat mengumpulkan kartu harus menyebutkan kembali nama benda tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam tulisan pertama, media gambar berperan sebagai alat untuk memperkenalkan suatu kata baru dalam bahasa Inggris kepada peserta didik. ɜedua, jurnal pendidikan dan pembelajaran berjudul “Upaya Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris melalui Penggunaan Media Kartu Domino Kata Bergambar Siswa Kelas V S D” oleh Puji Mar Atul ɜhasanah, dkk. dari FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret. Tulisan itu dapat dilihat di laman jurnal.fkip.uns.ac.id. Hampir serupa dengan tulisan pertama, penggunaan media gambar dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris para peserta didik. Dalam tulisan kedua ini, peneliti berpendapat bahwa kosakata merupakan bagian penting dari pembelajaran bahasa Inggris, tetapi justru sering diabaikan fungsinya. Pemahaman yang baik terhadap