pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek upah atau gaji yang diterima, kesempatan
pengembngan karir, hubungan dengan pegawai lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi perushaan, dan mutu perusahaan. Sedangkan
perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan, pendidikan.
Menurut Hariadja 2002:290 kepuasan Kerja merupakan sejauhmana individu merasakan secara positif atau negatif berbagai macam faktor atau
dimensi dari tugas-tugas dalam pekerjaannya. Menurut Luthans 2006:243 kepuasan kerja adalah keadaan emosi senang
atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman seseorang. Kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan mengenai seberapa
baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting.
2.1.2 Faktor-Faktor Kepuasan Kerja
Menurut Munandar 2004 : 74 menyatakan ada lima dimensi dari kepuasan kerja, yaitu:
a. Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri, dimana hal itu terjadi bila
pekerjaan tersebut memberikan kesempatan individu untuk belajar sesuai dengan minat serta kesempatan untuk bertanggungjawab.
b. Kepuasan terhadap imbalan, dimana sejumlah uang gaji yang diterima
sesuai dengan beban kerjanya dan seimbang dengan karyawan lain pada organisasi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
c. Kesempatan promosi, yaitu kesempatan untuk menyehatkan posisi pada
struktur organisasi. d.
Kepuasan terhadap supervisi atau pengawasan, bergantung pada kemampuan atasannya untuk memberikan bantuan teknis dalam
memotivasi. e.
Kepuasan terhadap rekan kerja yaitu seberapa besar rekan sekerja memberikan bantuan teknis dan dorongan sosial.
2.1.3 Penyebab Kepuasan Kerja
Menurut Wibowo 2007 : 302 terdapat lima factor yang dapat memengaruhi timbulnya kepuasan kerja, yaitu sebagai berikut:
a. Pemenuhan Kebutuhan
Model ini dimasudkan bahwa kepuasan ditentukan oleh tingkatan karekateristik pekerjaan memberikan kesempatan pada individu untuk
memenuhi kebutuhannya. b.
Perbedaan Model ini menyatakan kepuasan merupakan hasil memenuhi harapan.
Pemenuhan harapan mencerminkan perbedaan antara apa yang diharapkan dan uang diperoleh individu dari pekerjaan.
c. Pencapaian Nilai
Gagasan pencapaian nilai adalah bahwa kepuasan merupakan hasil persepsi pekerjaan memberikan pemenuhan nilai kerja individual yang
penting.
Universitas Sumatera Utara
d. Keadilan
Dalam model ini dimaksudkan bahwa kepuasan merupakan fungsi dari seberapa adil individu diperlakukan di tempat kerja.
e. Komponen Genetik
Model ini didasarkan pada keyakinan bahwa kepuasan kerja sebagian
merupakan fungsi sifat pribadi dan faktor genetik. 2.2 Insentif
2.2.1 Pengertian Insentif
Menurut Sirait 2007 : 200 insentif ialah sesuatu yang mendorong atau mempunyai kecenderungan untuk merangsang suatu kegiatan, insentif adalah
motif-motif dan imbalan yang dibentuk untuk memperbaiki produksi. Insentif diberikan tergantung dari prestasi atau produksi pegawai, sedangkan upah
merupakan sesuatu hal yang wajib diberikan perusahaan. Semakin tinggi prestasi kerjanya, semakin besar pula insentif yang diterima. Sudah menjadi kebiasaan
bahwa setiap perusahaan menetapkan target yang tinggi dan bila berhasil maka akan diberikan tambahan pendapatan. Pemberian insentif berfungsi untuk
memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan. Insnetif menjamin bahwa karyawan akan mengarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Adapun
tujuan utama pemberian insentif adalah untuk meningkat kualiats kerja individu maupun kelompok.
Menurut Simamora 2004:445 insnetif adalah tambahan kompensasi diatas atau diluar gaji atau upah yang berikan organisasi. Program insentif
disesuaikan dengan memberikan bayaran tambahan berdasarkan produktivitas dan
Universitas Sumatera Utara
kinerja karyawan. Insentif diberikan untuk mendorong karyawan untuk lebih giat bekerja dan biasanya diberikan pada karyawan yang mudah diukur prestasi atau
produktivitasnya dan kualitasnya secara satuan. Menurut Handoko 2002:176 insentif adalah Perangsang yang ditawarkan
kepada para karyawan untuk melaksanakan kerja sesuai atau lebih tinggi dari standar-standar yang telah ditetapkan.
Menurut Hasibuan 2005:118 insentif adalah Tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang kinerjanya diatas kinerja standar.
Menurut Panggabean 2002:89 insentif adalah penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standar yang
telah ditentukan.
2.2.2 Indikator-Indikator Pemberian Insentif