kinerja  karyawan. Insentif diberikan untuk mendorong karyawan untuk lebih  giat bekerja  dan  biasanya  diberikan  pada  karyawan  yang  mudah  diukur  prestasi  atau
produktivitasnya dan kualitasnya secara satuan. Menurut Handoko 2002:176 insentif adalah Perangsang yang ditawarkan
kepada  para  karyawan  untuk  melaksanakan  kerja  sesuai  atau  lebih  tinggi  dari standar-standar yang telah ditetapkan.
Menurut  Hasibuan  2005:118  insentif  adalah  Tambahan  balas  jasa  yang diberikan kepada karyawan tertentu yang kinerjanya diatas kinerja standar.
Menurut Panggabean 2002:89 insentif adalah penghargaan dalam bentuk uang  yang  diberikan  kepada  mereka  yang  dapat bekerja  melampaui  standar  yang
telah ditentukan.
2.2.2 Indikator-Indikator Pemberian Insentif
Menurut  Sofyandi  2008:167  insentif  yang  diberikan  kepada  karyawan harus secara adil dengan mempertimbangkan:
1. Besarnya insentif jumlah insentif yang ditetapkan perusahaan.
2. Peningkatan  insentif  yang  sesuai  dengan  kontribusi  karyawan  dalam
mencapai target yang ditetapkan. 3.
Ketepatan  dan  kelancaran  insentif  yang  diberikan  tanpa  mengalami penundaan.
2.2.3 Tujuan Pemberian Insentif
Fungsi utama dari insentif adalah untuk memberikan tanggung  jawab dan dorongan  kepada  karyawan.  Insentif  menjamin  bahwa  karyawan  akan
mengarahkan  usahanya  untuk  mencapai  tujuan  organisasi.  Menurut  Panggabean
Universitas Sumatera Utara
2002:93  tujuan  utama  pemberian  insentif  adalah  untuk  meningkatkan  kinerja individu maupun kelompok. Secara lebih spesifik tujuan pemberian insentif  dapat
dibedakan menjadi dua golongan: a.
Bagi Perusahaan Tujuan  dari  pelaksanaan  insentif  dalam  perusahaan  khususnya  dalam
kegiatan  produksi  adalah  untuk  meningkatkan  produktivitas  kerja karyawan dengan jalan mendorongmerangsang agar karyawan:
1 Bekerja lebih bersemangat dan cepat
2 Bekerja lebih disiplin
3 Bekerja lebih kreatif
b. Bagi Karyawan
Dengan  adanya  pemberian  insentif  karyawan  akan  mendapatkan keuntungan:
1 Standar kinerja dapat diukur secara kuantitatif.
2 Standar  kinerja  di  atas  dapat  digunakan  sebagai  dasar  pemberian
balas jasa yang diukur dalam bentuk uang. 3
Karyawan harus lebih giat agar dapat menerima uang lebih besar.
2.2.4 JenisTipe Insentif
Menurut Manullang 2001:141 tipe insentif ada dua yaitu: a.
Finansial insentif Merupakan  dorongan  yang  bersifat  keuangan  yang  bukan  saja  meliputi
gaji-gaji  yang  pantas.  Tetapi  juga  termasuk  didalamnya  kemungkinan memperoleh  bagian  dari  keuntungan  perusahaan  dan  soal-soal
Universitas Sumatera Utara
kesejahteraan  yang  meliputi  pemeliharaan  jaminan  hari  tua,  rekreasi, kesehatan dan lain-lain.
b. Non finansial insentif
Ada 2 elemen utama dari non finansial insentif, yaitu: 1
Keadaan  pekerjaan  yang  memuaskan  yang  meliputi  tempat  kerja, jam kerja, tugas dan rekan kerja.
2 Sikap  pimpinan  terhadap  keinginan  masing-masing  karyawan
seperti  jaminan  pekerjaan,  promosi,  keluhan-keluhan,  hiburan- hiburan dan hubungan dengan atasan.
2.2.5 Proses Pemberian Insentif