Analisis Regresi Linear Berganda

value 0,1 sedangkan VIF 5 dan sebaliknya apabila tolerance value 0,1 sedangkan VIF 5 maka tidak terjadi multikolinearitas. TABEL 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 4.774 1.622 2.942 .005 Kepuasankerja .286 .118 .207 2.425 .019 .390 2.565 insentif .807 .090 .761 8.921 .000 .390 2.565 a. Dependent Variable: kinerjakaryawan Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel independen 0,1 dan nilai VIF variabel independen 5 maka dapat disimpulkan bahwa regresi ini tidak terkena multikolinearitas.

4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dari kepuasan kerja X1 dan insentif X2 terhadap kinerja karyawan sebagai variabel terikat Y. Persamaanya yaitu: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = Kinerja Karyawan a = Konstanta b 1 -b 2 = Koefisien regresi X 1 = Kepuasan Kerja X 2 = Insentif e = Standard Error Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pengujian menggunakan program SPSS Statistics 16.0 for windows, maka hasil persamaan regresi linear berganda penelitian dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut : TABEL 4.10 Hasil Regresi Linear Berganda Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Tabel 4.10 diatas terlihat pada kolom kedua unstandardized coeffients bagian B diperoleh nilai b 1 variabel kepuasan kerja sebesar 0,286, nilai b 2 variabel insentif sebesar 0,807 dan nilai konstanta a adalah 4.774. Maka diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 4.774 + 0,286X 1 + 0,807X 2 + e 4.2.3.3 Uji Hipotesis 4.2.3.3.1 Uji Signifikansi Simultan Uji-F Menunjukkan apakah semua variabel bebas X yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y. Kriteria Pengujian Uji-F adalah sebagai berikut : a. H o : b1 = b2 = 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dari seluruh dimensi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.774 1.622 2.942 .005 kepuasankerja .286 .118 .207 2.425 .019 Insentif .807 .090 .761 8.921 .000 a. Dependent Variable: kinerjakaryawan Universitas Sumatera Utara b. Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dari seluruh dimensi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : a. H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 b. H a diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 Hasil pengujiannya adalah sebagai berikut : Tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = k-1, n-k Derajat bebas pembilang = k-1 = 3-1 = 2 Derajat bebas penyebut = n-k = 50- 3 = 47 Maka: F tabel 0,05 2:47 = 3,20 TABEL 4.11 Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji F Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Tabel 4.11 hasil Uji F maka dapat diperoleh F hitung = 152,905. Hal ini menunjukkan bahwa nilai F hitung F tabel yaitu 152,905 3,20. Dengan demikian hipotesis H ditolak dan H a diterima. Artinya secara bersama-sama atau serentak variabel independen yaitu kepuasan kerja dan insentif berpengaruh positif dan ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 218.707 2 109.353 152.905 .000 a Residual 33.613 47 .715 Total 252.320 49 a. Predictors: Constant, insentif, kepuasankerja b. Dependent Variable: kinerjakaryawan Universitas Sumatera Utara signifikan terhadap variabel kinerja karyawan Y PT. Socfin Indonesia Aek Pamienke.

4.2.3.3.2 Uji Signifikansi Parsial Uji-t

Uji signifikansi parsial Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas X secara individual terhadap variabel terikat Y. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut : a. H o : b1 = b2 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. b. Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a. H o diterima jita t hitung t tabel pada α = 5 b. H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = n-k, n = jumlah sampel, n = 50, k = jumlah variabel yang digunakan , k = 3, Maka: derajat bebas df = n-k = 50-3 = 47, Uji t yang dilakukan adalah uji dua arah, maka t tabel yang digunakan adalah t 0,05 47 = 2.0117.Hasil iji-t dapat dilihat pada Tabel 4.12 sebagai berikut: TABEL 4.12 Coefficients a Universitas Sumatera Utara Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji-t Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Tabel 4.12 diatas dapat dijelaskan: 1. Nilai t hitung variabel kepuasan kerja X 1 sebesar 2.425 secara positif dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0.19 0.05. artinya apabila variabel kepuasan kerja ditingkatkan maka kinerja karyawan akan meningkat. 2. Nilai t hitung variabel insentif X 2 sebesar 8.921 secara positif dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0.000 0.05. artinya apabila variabel insentif ditingkatkan maka kinerja karyawan akan meningkat.

4.2.3.3.2 Pengujian Koefisien Determinan R

2 Pengujian Koefisien Determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas kepuasan kerja dan insentif terhadap variabel terikat kinerja karyawan. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0 R² 1. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X yaitu kepuasan kerja dan insentif adalah besar terhadap variabel terikat Y yaitu kinerja karyawan. Sebaliknya, jika R² semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.774 1.622 2.942 .005 kepuasankerja .286 .118 .207 2.425 .019 Insentif .807 .090 .761 8.921 .000 a. Dependent Variable: kinerjakaryawan Universitas Sumatera Utara bebas X yaitu kepuasan kerja dan insentif adalah kecil terhadap variabel terikat Y yaitu kinerja karyawan. Hasil pengujian koefisien determinasi menggunakan program SPSS Statistics 16.0 for windows dapat terlihat pada Tabel 4.13 sebagai berikut : TABEL 4.13 Kofisien Determinan R 2 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Tabel 4.13 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Nilai R = 0,931 berarti hubungan antara kepuasan kerja dan insentif terhadap kinerja karyawan sebesar 93,1. Artinya hubungannya sangat erat. b. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,861 berarti sebesar 86,1 faktor-faktor kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh kepuasan kerja dan insentif sedangkan sisanya 86,1 dapat dijelaskan oleh variabel- variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti pengalaman kerja, sikap kerja, kepemimpinan, tingkat keahlian dan faktor-faktor lain. c. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini Standard Error of Estimated adalah 0,84568. semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .931 a .867 .861 .84568 a. Predictors: Constant, insentif, kepuasankerja Universitas Sumatera Utara

4.3 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepuasan kerja dan insentif terhadap kinerja karyawan pada PT. Socfin Indonesia Aek Pamienke. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi berganda, dengan menggunakan uji signifikan simultan uji F, uji signifikan parsial uji t dan koefisien determinasi R 2 . Pada metode analisis deskriptif diperoleh informasi dari responden melalui kuesioner yang berisikan tentang karakteristik responden atas pernyataan dalam kuesioner, dimana responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Socfin Indonesia Aek Pamienke bagian pabrik yang berjumlah 50 orang responden. Sedangkan pada metode analisis regresi berganda dan pengujian hipotesis, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi software SPSS 16.0 for windows. Berdasarkan distribusi jawaban responden terhadap variabel kepuasan kerja diketahui jawaban yang mayoritas setuju yaitu kesempatan karyawan dipromosikan disesuaikan dengan pekerjaannya, akan bermanfaat dalam meningkatkan loyalitas karyawan. Sistem pengawasan kerja berjalan dengan baik, bermanfaat bagi karyawan untuk sealalu termotivasi dalam bekerja dengan memberikan kontribusi secara maksimal. Gaji yang diterima karyawan sesuai dengan kinerja, ini mampu mendorong karyawan untuk lebih aktif dan disiplin dalam menjalankan tugasnya karena karyawan merasa puas. Karyawan memiliki hubungan kerja yang harmonis, ini bermanfaat untuk dapat menyesuaikan diri dengan rekan kerjanya sehingga dapat membentuk timkerja yang baik. Tugas Universitas Sumatera Utara