Pendekatan Grafik Pendekatan Statistik Uji Glejser

Untuk mengatasinya kelemahan pengujian dengan grafik dapat menggunakan pendekatan statistik dengan uji Glejser, heteroskedastisitas tidak akan terjadi apabila tidak satupun variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut Ut absUt. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

1. Pendekatan Grafik

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Gambar 4.3 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.3 diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angaka 0 nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan berdasarkan masukan variabel kepuasan kerja dan insentif. Universitas Sumatera Utara

2. Pendekatan Statistik Uji Glejser

TABEL 4.8 Uji Glejser Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa tidak satupun variabel independen kepuasan kerja dan insentif yang signifikan secara statistik mempengaruhi dependen Absolut Ut AbsUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5 0,05. Jadi, dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.2.3.1.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor VIF, kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah apabila tolerance Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -1.085 .820 -1.323 .192 kepuasankerja .080 .060 .297 1.337 .188 Insentif .002 .046 .012 .053 .958 a. Dependent Variable: absut Universitas Sumatera Utara value 0,1 sedangkan VIF 5 dan sebaliknya apabila tolerance value 0,1 sedangkan VIF 5 maka tidak terjadi multikolinearitas. TABEL 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 4.774 1.622 2.942 .005 Kepuasankerja .286 .118 .207 2.425 .019 .390 2.565 insentif .807 .090 .761 8.921 .000 .390 2.565 a. Dependent Variable: kinerjakaryawan Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel independen 0,1 dan nilai VIF variabel independen 5 maka dapat disimpulkan bahwa regresi ini tidak terkena multikolinearitas.

4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda