Ketuntasan Belajar Siswa Kajian Teori .1 Efektivitas

19 4. Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompok mereka. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran NHT menurut Kusumojanto Herawati dalam Amri, 2015:23 menyebutkan bahwa : Kelebihan NHT diantaranya dapat memperluas pengetahuan siswa terhadap materi yang dipelajari, melatih siswa untuk berani menyampaikan pendapat, terciptanya saling percaya, serta kerjasama antar siswa dan antar anggota kelompok untuk berfikir dalam menyelesaikan satu tugas atau masalah, siswa saling berfikir aktif dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga siswa mampu untuk mengembangkan ketrampilan berfikirnya, dan dengan diterapkan pembelajaran kooperatif model NHT ini terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran NHT ini antara lain, dalam pelaksanaan pembelajaran NHT suasana kelas menjadi lebih ramai bahkan sampai tidak terkontrol dan guru harus dapat melakukan pengelolaan kelas dengan baik serta guru harus melakukan persiapan yang matang sebelum menerapkan model NHT.

2.1.8 Ketuntasan Belajar Siswa

Ketuntasan belajar merupakan salah satu kriteria dalam menetapkan ketuntasan minimal mata pelajaran. Siswa dikatakan tuntas belajar secara individu apabila siswa tersebut telah mencapai nilai kriteria minimum KKM. Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan berkisar 0-100. Berdasarkan KTSP penentuan ketuntaan belajar belajar ditentukan sendiri oleh masing-masing sekolah Trianto, 2013:241. KKM ditentukan dengan mempertimbangkan kompleksitas 20 kompetensi, sumberdaya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran dan kemampuan rata-rata siswa. Berdasarkan keteuntasan mata pelajaran TIK di SMP N Bulu sukoharjo, seorang dikatakan tuntas individu apabila memperoleh skor minimal 75 dari skor total tes. Sedangkan ketuntasan klasikal apabila paling sedikit 75dari jumlah siswa di kelas tersebut tuntas individual.

2.2 Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian berikut dapat menjadi kajian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan penelitian yang dilaksanakan. Penelitian yang dilakukan oleh Tiara Dewi Gustaviana dan Hana Yunansah 2013 dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Energi dan Perubahannya” menunjukan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara hasil belajar yang menggunakan tipe NHT dengan menggunakan metode konvesional. Respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah positif. Hal tersebut didapat dari skor siswa yang seluruhnya berada pada kategori tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Puji Nurhayati 2015 dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran NHT Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas II SDN Cangkir, Driyono Gresik” menyimpulkan bahwa model pembelajaran Kooperatif NHT Number Head Together berpengaruh sangat positif terhadap hasil belajar operasi hitung campuran pada kelas 2. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh hasil analisis uji t, bahwa t hitung 2,802 t tabel 1,672, dimana