Kerangka Berfikir KAJIAN PUSTAKA

22 dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan” peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 20132014. Keempat, hasil belajar Geografi menggunakan metode pembelajaran Student Team Achievement Division STAD lebih baik daripada hasil belajar Geografi menggunakan metode pembelajaran ceramah pada kompetensi dasar “Mendeskripsikan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pemba ngunan berkelanjutan” peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 20132014. Ketiga jurnal penelitian menyimpulkan bahwa pembelajaran model NHT berjalan efektif . Sejalan dengan ketiga jurnal penelitian tersebut, penelitian denga n judul “Efektivitas Model Pembelajaran Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar TIK Siswa SMP N 1 Bulu Sukoharjo “ rata-rata hasil belajar model pembelajaran NHT lebih baik daripada metode ceramah.

2.3 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan bagian yang memaparkan dimensi-dimensi kajian utama, faktor-faktor kunci dan hubungan-hubungan antar dimensi yang disusun dalam bentuk narasi dan grafis. Dalam pembelajaran guru memiliki peran dalam memilih metode pembelajaran untuk mencapai hasil pembelajaran yang di inginkan. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan proses pembelajaran TIK di SMP N I Bulu Sukoharjo menggunakan metode pembelajaran ceramah dimana pembelajaran berpusat pada guru. Berdasarkan hasil observasi nilai UTS TIK kelas VIII belum sesuai dengan harapan, Hasil belajar siswa menunjukan bahwa prosentase rata- rata kentuntasan 35,6 dan rata-rata 73 dengan nilai kriteria 23 kentuntasanminimum 75. Rendahnya pencapaian hasil belajar siswa disebabkan oleh kurang minatnya siswa dalam mengikuti pembelajaran TIK. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengamatan pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, peran serta keaktifan siswa masih rendah. Siswa cenderung diam dan hanya sebagai pendengar. Pada saat guru memberikan pertanyaan dan soal kebanyakan siswa hanya diam dan jarang menjawab, siswa akan menjawab apabila guru menunjuk salah satu siswa. Pembelajaran kooperatif dapat merubah pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Model pembelajaran kooperatif adalah suasana pembelajaran dimana siswa saling berinteraksi dalam kelompok- kelompok kecil untuk mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan bersama Parker dalam Huda, 2013:29. Model pembelajaran Numbered Head Together NHT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran Numbered Head Together NHT di harapkan dapat menjadi solusi permasalah yang ada. Mekanisme dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan dua metode pembelajaran, dengan membandingkan penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT dan metode. Dimana nanti hasil belajar siswa akan di analisis dan akan di ketahui metode pembelajaran yang paling efektif. 24 Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir Pelaksanaan Penelitian Rata-rata belajar siswa KKM Kelas Eksperimen Pembelajaran menggunakan model Numbered Head Together Post Test Post Tes Tes hasil belajar siswa Tes hasil belajar siswa Kelas Kontrol Pembelajaran menggunakan model ceramah Analisis Hasil Belajar 1. Penggunaan model pembelajaran kurang bervariasi 2. Pembelajaran berpusat pada guru 3. Keaktifan siswa yg rendah 4. Siswa kurang tertarik dengan teori TIK 25 2.4Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berfikir diatas , maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen yang di beri pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT dengan kelas kontrol yang di beri pembelajaran dengan metode ceramah. 2. Model pembelajaran Numbered Head Together NHT berjalan efektif. 26

BAB III Metode Penelitian

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian

Lokasi tempat melaksanakan penelitian adalah SMP N 1 Bulu yang beralamat di Jalan Raya Bulu Sukoharjo. Dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 20152016, sedangkan penentuan waktu disesuaikan dengan alokasi waktu penyampaian materi “Rumus dan Fungsi Microsoft Excel”. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP N 1 Bulu Sukoharjo tahun pelajaran 20152016 yang terdiri dari 8 kelas, Yaitu kelas VIII A-H. Pengaturan pembagian kelas tersebut adalah secara acak tidak berdasarkan rangking, sehingga tidak ada kelas unggulan. Oleh karena itu, populasi dalam penelitian ini diasumsikan homogen.

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Suharsimi, 2010:174. Pengambilan sampel dari populasi yang ada dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2014:62.