13
5. Perkembangan Motorik Kasar
Hurlock 1978: 150 Perkembangan motorik berarti pengembangan pengendalian gerakan jasmani melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot
yang terkoordinasi. Pengendalian tersebut berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan massa yang ada pada waktu lahir. Sebelum perkembangan tersebut
terjadi, anak akan tetap tidak berdaya. Yudha M dan Rudyanto 2005: 117 Motorik kasar adalah kemampuan
anak beraktivitas dengan menggunakan otot-otot besarnya. Kemampuan menggunakan otot-otot besar ini bagi anak tergolong pada kemampuan gerak
dasar. Kemampuan ini bisa anak lakukan guna meningkatkan kualitas hidup. Secara garis besar, pembelajaran motorik di sekolah meliputi
pembelajaran motorik kasar dan halus. Decaprio 2013: 18 motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar otot yang
ada dalam tubuh maupun seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan diri. Sedangkan pembelajaran motorik kasar yang diadakan di
sekolah merupakan pembelajaran gerakan fisik yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi anggota tubuh, sebagian, atau seluruh nggota tubuh. Contohnya
berlari, berjalan, melompat, menendang dan lain-lain. Sedangkan Rahyubi 2012: 222 menyatakan bahwa aktivitas motorik
kasar adalah keterampilan gerak atau gerakan tubuh yang memakai otot-otot besar sebagai dasar utama geraknya. Keterampilan motorik kasar meliputi pola
lokomotor gerakan yang menyebabkan perpindahan tempat seperti berjalan, berlari, menendang, naik turun tangga, melompat, meloncat, dan sebagainya. Juga
14
keterampilan menguasai bola seperti melempar, menendang, dan memantulkan bola.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar
otot untuk melakukan suatu aktivitas tubuh. Aktivitas motorik kasar melibatkan: Keseimbangan, Kekuatan dan Kelincahan. Kegiatan itu memerlukan dan
menggunakan otot-otot besar pada tubuh seseorang.
6. Unsur-unsur Motorik Kasar