64
3. anak yang menang atau dapat Engklek sampai finish akan diberikan Reward
berupa permainan kecil “Becak-becakan” yaitu yang menang akan naik becak atau digendong oleh anak yang kalah, dan yang kalah akan menjadi becaknya
atau yang menggendong anak yang menang. 4.
Lebih mengutamakan anak yang belum bisa engklek sama sekali, yaitu dengan memberikan semangat dan pujian pada anak.
5. Anak-anak dibagi menjadi dua kelompok, yaitu laki-laki dengan laki-laki dan
perempuan dengan perempuan agar anak laki-lak dan perempuan tidak saling berebut untuk bermain Engklek diurutan pertama.
4. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II
1. Perencanaan
Adapun perencanaan tindakan siklus II, peneliti melakukan kegiatan
antara lain yaitu:
a Menyusun Rencana Kegiatan Harian RKH
Rencana Kegiatan Harian disusun oleh guru kelas B dan peneliti. RKH disusun dengan indikator yang sesuai dengan tema, tema yang diambil yaitu Binatang.
b Menyiapkan bahan-bahan mengajar dan kapur putih atau berwarna untuk
membuat garis Engklek Gunung. c
Menyiapkan lembar observasi d
Pendokumentasian proses belajar anak, pelaksanaan pendokumentasian dilakukan ketika pembelajaran berlangsung.
2. Pelaksanaan Tindakan
a Pelaksanaan Penelitian Tindakan Siklus II Pertemuan I
65
Pertemuan I siklus II dilakukan pada hari Jumat tanggal 4 November 2016 dengan tema Binatang. Berikut ini langkah-langkah pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan kegiatan pembelajaran fisik motorik kasar melalui permainan Engklek Gunung.
1 Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal ini pertama berdoa sebelum belajar, setelah itu anak diperkenalkan hari, tanggal, bulan dan tahun dengan cara guru menulis dipojok
kiri atas papan tulis dan setelah itu anak membacanya bersama-sama. Selanjutnya membicarakan tema hari itu juga dan mengulas tema sebelumnya atau
pembelajaran hari sebelumnya. Pada penelitian ini aspek yang akan dikembangkan adalah motorik kasar. Sebelum kegiatan bermain Engklek Gunung,
guru bercakap-cakap mengenai binatang lalat. Yaitu tanya jawab bagaimana cara menjaga makanan agar tidak dihinggapi lalat, apakah makanan yang sudah
dihinggapi lalat itu masih baik dimakan atau tidak dan masih banyak percakapan lainnya.
2 Kegiatan Inti
Guru menerangkan kegiatan pada hari itu. Guru menjelaskan pada anak jika hari itu ada 3 kegiatan. Kegiatan pertama yaitu bermain Engklek Gunung,
pada siklus II pertemuan I ini peneliti akan mengubah cara bermain Engklek yaitu dengan cara anak bermain Engklek secara berurutan sesuai dengan absen, agar
lebih terkondisikan. Anak-anak kelas B semuanya dikondisikan untuk menuju halaman depan sekolah. Setelah selesai bermain Engklek Gunung anak kembali ke
kelas dan beristirahat sejenak untuk minum. Lanjut kegiatan yang kedua yaitu
66
menggambar lalat dan kegiatan ketiga yaitu membuat puzzle dari kertas karton bekas.
3 Kegiatan Akhir
Setelah istirahat, kegiatan akhir pada hari itu adalah bercakap-cakap mengenai kegiatan yang dilakukan pada hari itu. Seperti tanya jawab mengenai
permainan Engklek Gunung dan tanya jawab mengenai binatang lalat . Setelah itu guru mengevaluasi kegiatan pada hari itu, berdoa, guru memberikan pesan-pesan
pada anak lalu pulang. Tabel 22. Hasil Observasi Keseimbangan Anak Siklus II Pertemuan I
Pada siklus II pertemuan I Keseimbangan anak meningkat dengan baik. Pada siklus I pertemuan III kriteria seimbang terdapat 9 anak atau 50, pada
siklus II pertemuan I meningkat menjadi 13 anak atau 72,2 dari jumlah keseluruhan yakni 18 anak.
Tabel 23. Hasil Observasi Kekuatan Anak Siklus II Pertemuan I No.
Kriteria Jumlah Anak
Persentase 1.
Seimbang 13
72,2 2.
Kurang Seimbang 2
11,1 3.
Belum Seimbang 3
16,7 Jumlah
18 100
No. Kriteria
Jumlah Anak Persentase
1. Kuat
13 72,2
2. Kurang Kuat
2 11,1
3. Belum Kuat
3 16,7
Jumlah 18
100
67
Pada siklus II pertemuan I Kekuatan meningkat cukup baik. Pada siklus I pertemuan III kriteria Kuat terdapat 8 anak atau 44,4, pada siklus II pertemuan I
meningkat menjadi 13 anak atau 72,2 dari jumlah keseluruhan yakni 18 anak. Tabel 24. Hasil Observasi Kelincahan Anak Siklus II Pertemuan I
No. Kriteria
Jumlah Anak Persentase
1. Lincah
12 66,7
2. Kurang Lincah
4 22,2
3. Belum Lincah
2 11,1
Jumlah 18
100
Pada siklus II pertemuan I terjadi peningkatan pada Kelincahan anak, yaitu pada kriteria Lincah dari yang sebelumnya ada 10 anak menjadi 12 anak atau
66,7. Dan pada kriteria Belum Lincah juga mengalami peningkatan dari yang sebelumnya ada 3 anak menjadi 2 anak atau 11,1 dari jumlah anak keseluruhan.
Tabel 25. Hasil Observasi Motorik Kasar Anak Siklus II Pertemuan I
Dari hasil Keseimbangan, Kekuatan dan Kelincahan, dapat dirata-rata kemampuan motorik kasar anak pada siklus II pertemuan I yang memiliki kriteria
Baik dari yang sebelumnya hanya ada 11 anak atau 61,1 menjadi 14 anak atau 77,8 dari jumlah anak keseluruhan yaitu 18 anak.
No. Kriteria
Jumlah Anak Persentase
1. Sangat Baik
2. Baik
14 77,8
3. Cukup
2 11,1
4. Kurang
5. Kurang Sekali
2 11,1
Jumlah 18
100
68
b Pelaksanaan Penelitian Tindakan Siklus II Pertemuan II
Pertemuan II siklus II dilakukan pada hari Selasa tanggal 8 November 2016 dengan tema Binatang. Berikut ini langkah-langkah pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan kegiatan pembelajaran fisik motorik kasar melalui permainan Engklek Gunung.
1 Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal ini pertama berdoa sebelum belajar, setelah itu seperti biasanya anak diperkenalkan hari, tanggal, bulan dan tahun dengan cara guru
menulis dipojok kiri atas papan tulis dan setelah itu anak membacanya bersama- sama. Selanjutnya membicarakan tema hari itu juga dan mengulas tema
sebelumnya atau pembelajaran hari sebelumnya. Pada penelitian ini aspek yang akan dikembangkan adalah motorik kasar. Sebelum kegiatan bermain Engklek
Gunung, guru bercakap-cakap mengenai binatang Singa. Yaitu bercakap-cakap siapa yang sudah pernah melihat singa secara langsung, siapa saja yang sudah
pernah berkunjung ke kebun binatang lalu anak satu persatu maju untuk bercerita tentang singa.
2 Kegiatan Inti
Guru menerangkan kegiatan pada hari itu. Guru menjelaskan pada anak jika hari itu ada 3 kegiatan. Kegiatan pertama yaitu bermain Engklek Gunung,
anak-anak kelas B semuanya dikondisikan untuk bermain Engklek Gunung. Tetapi berhubung halaman depan sekolah becek, akhirnya kegiatan bermain Engklek
Gunung dilakukan di dalam kelas. Setelah selesai bermain Engklek Gunung anak beristirahat sejenak untuk minum. Lanjut kegiatan yang kedua yaitu
69
mengelompokkan dan menempel gambar buaya sesuai ukurannya, dan kegiatan yang ketiga
yaitu menulis kata “SINGA”. 3
Kegiatan Akhir Setelah istirahat, kegiatan akhir pada hari itu adalah bercakap-cakap
mengenai kegiatan yang dilakukan pada hari itu. Seperti tanya jawab mengenai permainan Engklek Gunung dan tanya jawab mengenai binatang Singa . Setelah
itu guru mengevaluasi kegiatan pada hari itu, berdoa, guru memberikan pesan- pesan pada anak lalu pulang.
Tabel 26. Hasil Observasi Keseimbangan Anak Siklus II Pertemuan II No.
Kriteria Jumlah Anak
Persentase 1.
Seimbang 15
83,4 2.
Kurang Seimbang 1
5,5 3.
Belum Seimbang 2
11,1 Jumlah
18 100
Pada siklus II pertemuan II Keseimbangan anak meningkat. Pada siklus II pertemuan I kriteria seimbang terdapat 13 anak atau 72,2, pada siklus II
pertemuan II meningkat menjadi 15 anak atau 83,4 dari jumlah keseluruhan yakni 18 anak.
Tabel 27. Hasil Observasi Kekuatan Anak Siklus II Pertemuan II No.
Kriteria Jumlah Anak
Persentase 1.
Kuat 14
77,8 2.
Kurang Kuat 2
11,1 3.
Belum Kuat 2
11,1 Jumlah
18 100
70
Pada siklus II pertemuan II Kekuatan meningkat cukup baik. Pada siklus II pertemuan I kriteria Kuat terdapat 13 anak atau 72,2, pada siklus II pertemuan II
meningkat menjadi 14 anak atau 77,8 dari jumlah keseluruhan. Tabel 28. Hasil Observasi Kelincahan Anak Siklus II Pertemuan II
No. Kriteria
Jumlah Anak Persentase
1. Lincah
14 77,8
2. Kurang Lincah
2 11,1
3. Belum Lincah
2 11,1
Jumlah 18
100
Pada siklus II pertemuan II terjadi peningkatan pada Kelincahan anak, yaitu pada kriteria Lincah dari yang sebelumnya ada 12 anak menjadi 14 anak
atau 77,8 dari jumlah anak keseluruhan. Tabel 29. Hasil Observasi Motorik Kasar Anak Siklus II Pertemuan II
No. Kriteria
Jumlah Anak Persentase
1. Sangat Baik
2. Baik
15 83,4
3. Cukup
1 5,5
4. Kurang
5. Kurang Sekali
2 11,1
Jumlah 18
100
Dari hasil Keseimbangan, Kekuatan dan Kelincahan, dapat dirata-rata kemampuan motorik kasar anak pada siklus II pertemuan II yang memiliki kriteria
Baik dari yang sebelumnya hanya ada 14 anak atau 77,8 menjadi 15 anak atau 83,4 dari jumlah anak keseluruhan yaitu 18 anak.
71
c Pelaksanaan Penelitian Tindakan Siklus II Pertemuan III
Pertemuan III siklus II dilaksanakan pada hari Jumat 11 November 2016 dengan tema Binatang. Berikut ini deskripsi langkah-langkah pelaksanaan
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan kegiatan pembelajaran fisik motorik kasar melalui permainan Engklek Gunung.
1 Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal ini pertama berdoa sebelum belajar, setelah itu anak diperkenalkan hari, tanggal, bulan dan tahun dengan cara guru menulis dipojok
kiri atas papan tulis dan setelah itu anak membacanya bersama-sama. Selanjutnya membicarakan tema hari itu juga dan mengulas tema sebelumnya atau
pembelajaran hari sebelumnya. Pada penelitian ini aspek yang akan dikembangkan adalah motorik kasar sehingga kegiatan dilaksanakan pada awal
kegiatan. Setelah bercakap-cakap tentang tema, guru dan anak melakukan tanya
jawab mengenai binatang Jerapah, dan setelah kegiatan tanya jawab selesai guru mengajak anak keluar kelas dan menuju halaman depan sekolah untuk bermain
Engklek Gunung. Pada siklus II pertemuan III ini peneliti akan memberikan Reward pada anak yang menang atau dapat Engklek sampai finish yaitu Reward
yang akan diberikan berupa permainan kecil “Becak-becakan” yaitu yang menang
akan naik becak atau digendong oleh anak yang kalah, dan yang kalah akan menjadi becaknya atau yang menggendong anak yang menang.Sampai di
halaman, anak- anak membuat lingkaran sambil bernyanyi “Lingkaran besar
lingkaran kecil”. Setelah anak sudah membentuk lingkaran guru memberikan
72
pemanasan terlebih dahulu kepada anak yaitu dengan bernyanyi menggunakan gaya. Kemudian setelah pemanasan, guru mulai membuat petak Engklek Gunung.
Dalam siklus II pertemuan II ini peneliti mencoba membagi dua kelompok, yaitu laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan agar anak laki-lak
dan perempuan tidak saling berebut untuk bermain Engklek diurutan pertama. Setelah itu anak satu persatu maju bermain Engklek Gunung.
2 Kegiatan Inti
Setelah dari halaman depan sekolah, guru mempersilahkan anak-anak untuk istirahat terlebih dahulu atau diperbolehkan minum. Setelah kondisi anak
sudah stabil, guru menerangkan kegiatan yang akan dilakukan oleh anak pada hari itu. Anak-anak aktif mendengarkan penjelasan dari guru, pada hari itu ada 3
kegiatan yang harus dilakukan oleh anak yaitu pertama mewarnai gambar jerapah, kegiatan kedua mengisi pola gambar jerapah dan kegiatan ketiga menulis kata
“JERAPAH”. 3
Kegiatan Akhir Kegiatan penutup dilaksanakan dengan kegiatan Menceritakan dan
menunjukkan hasil karya, dan dilanjutkan penguatan pengetahuan yang di dapat anak atau tanya jawab tentang kegiatan dalam satu hari. Anak-anak sangat senang
dengan kegiatan pada hari itu, terlihat dari semangat anak dari awal sampai akhir pembelajaran. Kemudian berdoa bersama, pesan-pesan yang diberikan guru untuk
anak, lalu pulang.
73
Tabel 30. Hasil Observasi Keseimbangan Anak Siklus II Pertemuan III No.
Kriteria Jumlah Anak
Persentase 1.
Seimbang 16
89 2.
Kurang Seimbang 1
5,5 3.
Belum Seimbang 1
5,5 Jumlah
18 100
Pada siklus II pertemuan III Keseimbangan anak terus meningkat. Pada siklus II pertemuan II kriteria seimbang terdapat 15 anak atau 83,4, pada siklus
II pertemuan III meningkat menjadi 16 anak atau 89 dari jumlah keseluruhan yakni 18 anak.
Tabel 31. Hasil Observasi Kekuatan Anak Siklus II Pertemuan III No.
Kriteria Jumlah Anak
Persentase 1.
Kuat 15
83,4 2.
Kurang Kuat 1
5,5 3.
Belum Kuat 2
11,1 Jumlah
18 100
Pada siklus II pertemuan III Kekuatan meningkat. Pada siklus II pertemuan II kriteria Kuat terdapat 14 anak atau 77,8, pada siklus II pertemuan
III meningkat menjadi 15 anak atau 83,4 dari jumlah keseluruhan. Tabel 32. Hasil Observasi Kelincahan Anak Siklus II Pertemuan III
No. Kriteria
Jumlah Anak Persentase
1. Lincah
16 89
2. Kurang Lincah
1 5,5
3. Belum Lincah
1 5,5
Jumlah 18
100
74
Pada siklus II pertemuan III terjadi peningkatan cukup baik pada Kelincahan anak, yaitu pada kriteria Lincah dari yang sebelumnya ada 14 anak
menjadi 16 anak atau 89 dari jumlah anak keseluruhan. Tabel 33. Hasil Observasi Motorik Kasar Anak Siklus II Pertemuan III
No. Kriteria
Jumlah Anak Persentase
1. Sangat Baik
2. Baik
16 89
3. Cukup
1 5,5
4. Kurang
5. Kurang Sekali
1 5,5
Jumlah 18
100
Dari hasil Keseimbangan, Kekuatan dan Kelincahan, dapat dirata-rata kemampuan motorik kasar anak pada siklus II pertemuan III yang memiliki
kriteria Baik dari yang sebelumnya ada 15 anak atau 83,4 meningkat menjadi 16 anak atau 89 dari jumlah anak keseluruhan yaitu 18 anak.
75
3. Observasi
Tabel 34. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Motorik Kasar Anak Siklus II Siklus I
Siklus II No.
Kriteria Jumlah
anak Pertemuan 1
Pertemuan 2 Pertemuan 3
Jumlah anak
Jumlah anak
Jumlah Anak
1. Sangat
Baik 2.
Baik 11
61,1 14
77,8 15
83,4 16
89 3.
Cukup 5
27,8 2
11,1 1
5,5 1
5,5 4.
Kurng 5.
Kurang Sekali
2 11,1
2 11,1
2 11,1
1 5,5
Jumlah 18
100 18 100 18
100 18 100
Gambar 6. Grafik Peningkatan Motorik Kasar Siklus II Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat dilihat peningkatan kemampuan
motorik kasar anak. Pada siklus I pertemuan III anak yang memiliki kriteria baik berjumlah 11 anak atau 61,1, kemudian meningkat pada siklus II pertemuan I
77.8 83.4
89
11.1 5.5
5.5 11.1
11.1 5.5
P E R T E M U A N I P E R T E M U A N I I
P E R T E M U A N I I I
Baik Cukup
Kurang Sekali
76
menjadi 14 anak atau 77,8. Untuk Kriteria Cukup pada siklus I pertemuan III berjumlah 5 anak atau 27,8 menurun menjadi 2 anak atau 11,1 pada siklus II
pertemuan I. Dan untuk kriterua Kurang Sekali pada siklus I pertemuan III dan siklus II pertemuan I dan pertemuan II tetap ada 2 anak atau 11,1 menurun.
Untuk kriteria Baik dari pertemuan I sampai sampai III selalu meningkat dengan baik, baik di siklus I maupun di siklus II. Begitupun dengan kriteria Cukup dan
Belum Baik, dari pertemuan I sampai III selalu mengalami penurunan baik di siklus I maupun siklus II.
4. Refleksi
Proses pelaksanaan tindakan pada siklus II berjalan dengan lancar dan baik, namun ada sedikit kendala pada pertemuan II yaitu dikarenakan halaman
sekolah becek sehingga peneliti melakukan permainan Engklek Gunung di dalam ruang kelas B. Tetapi masalah yang muncul teratasi dengan baik dan masih bisa
melaksanakan penelitian dengan lancar. Kemampuan motorik kasar anak sudah mulai meningkat, ini terlihat dari peningkatan kemampuan pada tabel serta
tercapainya indikator yang ditetapkan. Peneliti dengan dibantu oleh guru kelas B selaku kolaborator telah berhasil meningkatkan kemampuan motorik kasar anak
kelas B. Ada beberapa anak yaitu satu sampai tiga anak yang masih kurang dalam
kemampuan motorik kasar dalam kegiatan ini, namun bagi peneliti ini tidak masalah karena ada 16 anak atau 89 sudah mendapat kriteria baik dari jumlah
keseluruhan yaitu 18 anak. Karena pada siklus II ini peneliti memberikan Reward pada anak yaitu berupa permainan “Becak-becakan” jadi permainan kecil ini
77
diselipkan untuk menyemangati anak agar anak bersemangat dalam melakukan Engklek. Siapa yang menang atau dapat melakukan Engklek sampai finish anak
dinyatakan menang dan dapat menaiki becak tersebut. Dan yang menjadi becak- becakan adalah anak yang kalah atau anak yang tidak dapat melakukan Engklek
sampai finish. Oleh sebab itu pada siklus II kemampuan motorik kasar anak dapat meningkat sesuai indikator keberhasilan.
B. Pembahasan