1. 5 Metode Penelitian
Penulisan sejarah yang deskriptif-analitis selalu menggunakan metode penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian sejarah adalah heuristik pengumpulan sumber;
verifikasi kritik sejarah, keabsahan sumber; interpretasi analisis dan sintesis; dan historiografi penulisan.
13
Tahapan kedua yang dilakukan adalah kritik. Dalam tahapan ini, kritik dilakukan terhadap sumber yang telah terkumpul untuk mencari kesahihan sumber tersebut baik dari
segi substansial isi, yakni dengan cara menganalisa sejumlah sumber tertulis, misalnya, buku-buku atau dokumen yang terkait dengan perpustakaan daerah. Kritik ini disebut kritik
Heuristik
Heuristik atau pengumpulan data yang sesuai dan mendukung sumber objek yang diteliti. Dalam hal ini, dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan, sejarah lisan,
dan penelitian lapangan. Dalam penelitian kepustakaan, dilakukan dengan mengumpulkan beberapa buku,
majalah, artikel-artikel, skripsi dan karya tulis yang pernah ditulis sebelumnya yang berkaitan dengan judul yang dikaji. Kemudian sejarah lisan. Penelitian lapangan akan dilakukan
dengan menggunakan metode wawancara terhadap informan-informan yang dianggap mampu memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Verifikasi
13
Lihat Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka, 1993.
Universitas Sumatera Utara
intern. Mengkritik dari segi materialnya untuk mengetahui keaslian atau palsukah sumber tersebut agar diperoleh keautentikannya disebut kritik ekstern.
Interpretasi
Tahapan ketiga adalah interpretasi. Dalam tahapan ini, data yang diperoleh dianalisis sehingga melahirkan satu analisis baru yang sifatnya lebih objektif dan ilmiah dari objek
yang diteliti. Objek kajian yang cukup jauh ke belakang serta minimnya data dan fakta yang ada membuat interpretasi menjadi sangat vital dan dibutuhkan keakuratan serta analisis yang
tajam agar mendapatkan fakta sejarah yang objektif.
Historiografi
Tahap keempat adalah historiografi, yakni penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya menjadi satu kisah atau kajian yang menarik dan selalu berusaha memperhatikan
aspek kronologisnya. Metode yang dipakai dalam penulisan ini adalah deskriptif-analitis. Yaitu dengan menganalisis setiap data dan fakta untuk mendapatkan penulisan sejarah yang
kritis dan ilmiah. Dalam fase heuristik, selain mengumpulkan bahan-bahan seperti telah disebutkan di
atas, juga digunakan “ilmu-ilmu bantu” yang relevan dan fokus terhadap penelitian. Ilmu- ilmu bantu yang merupakan pendukung ilmu sejarah disebut auxiliary sciences atau sister
disciplines yang penggunaannya tergantung pada pokok atau perode sejarah yang dikaji. Ilmu bantu mempunyai fungsi-fungsi penting yang digunakan oleh para sejarawan dalam
membantu penelitian dan penulisan sejarah sehingga menjadikan sejarah sebagai suatu karya
Universitas Sumatera Utara
ilmiah. Konsep-konsep dari ilmu sosial membantu atau menjadi alat tools untuk kajian sejarah yang analitis-kritis ilmiah.
Dalam perkembangan penelitian dan penulisan sejarah terutama abad ke-20 dan ke-21 ini para sejarawan telah membiasakan diri mengenal dan menggunakan sejumlah konsep-
konsep, baik yang dikenal dari dalam sejarah sendiri maupun yang diangkat dari ilmu-ilmu sosial lain. Ketika menganalisis berbagai peristiwa atau fenomena masa lalu, sejarawan
menggunakan konsep-konsep dari berbagai ilmu sosial tertentu yang relevan dengan pokok kajian. Ini dikenal dengan pendekatan interdisiplin atau multidimensional yang memberikan
karakteristik ilmiah kepada sejarah. Penggunaan berbagai konsep disiplin ilmu sosial lain ini memungkinkan suatu masalah dapat dilihat dari berbagai dimensi sehingga pemahaman
tentang masalah itu, baik keluasan dan kedalamannya akan semakin jelas.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA LUMBAN SILINTONG
SEBELUM TAHUN 1990
2. 1 Letak Geografis