Faktor Mekanisasi Pertanian 3 Penduduk

Dengan demikian, peranan orangtua di desa ini pada umumnya telah merubah sistem pertanian mereka dari sistem tradisional menjadi sistem yang lebih maju. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengimbangi dan mencukupi kebutuhan yang diperlukan.

4.3 Faktor Mekanisasi Pertanian

Perubahan sistem politik kekuasaan mulai terjadi sejak awal abad XX, yaitu masuknya kolonial Belanda ke Tapanuli. Melalui misi penyebaran agama Kristen, Belanda berhasil menumpangkan kekuasaannya di daerah Tapanuli. Proses perekonomian rakyat yang sebelumnya berlaku dengan sistem tukar barang dengan barang barter berubah ke arah yang lebih praktis, tepatnya dengan adanya pengenalan mata uang. Peredaran uang terasa berperan penting dalam hubungan ekonomi rakyat secara keseluruhan. Pengejaran mata uang di luar kebutuhan primer terasa meningkat di kalangan masyarakat petani. Produksi pertanian diusahakan semaksimal mungkin untuk dapat mengikuti perkembangan ekonomi yang diwarnai oleh peranan uang sebagai alat tukar. Perkenalan sistem pemerintahan baru timbul kembali di masa pendudukan Jepang 1942-1945. Kedudukan Jepang umumnya berpengaruh besar terhadap tingkat ekonomi masyarakat pedesaan. Masyarakat petani dipancing dengan nilai uang untuk berusaha memproduksi pertanian mereka sebanyak mungkin. Tanaman-tanaman baru serta teknik-teknik penanamannya diperkenalkan secara baik kepada petani. Penampungan-penampungan dari hasil tani penduduk diusahakan sebaik mungkin untuk menjaga kebosanan para petani dalam menanam. Kegiatan-kegiatan sosial yang menonjol selain kegiatan pertanian dibatasi oleh pemerintahan Jepang dan masyarakat hanya diberi kesempatan dalam usaha meningkatkan sistem pertanian mereka. Universitas Sumatera Utara Keadaan yang demikian terbawa terus sampai zaman kemerdekaan. Di mana ambisi masyarakat untuk mengejar mata uang melalui usaha pertanian bertambah besar di zaman kemerdekaan. Produksi tani yang hanya mampu memenuhi kebutuhan primer saja sudah dianggap jauh dari cukup. Perkembangan ekonomi selalu diimbangi dengan tingkat kemajuan mekanisasi pertanian untuk dapat memproduksi semaksimal mungkin, sehingga tidak jarang pula tani terbentur dengan tidak stabilnya harga-harga hasil tanaman mereka. Bila dilihat khususnya bagi petani Desa Lumban Silintong, bahwa mereka telah berorientasi mengejar taraf hidup yang lebih tinggi melalui peningkatan sistem pertanian sejak zaman kemerdekaan. Hal ini terbukti bahwa masyarakat petani Desa Lumban Silintong terus meningkatkan hasil pertaniannya dengan mengandalkan sawah. Karena padi merupakan tanaman utama yang turun-temurun dipercaya sebagai tanaman untuk bertahan hidup survive. Keunikan-keunikan dalam sistem pertanian sebelumnya yang berhubungan dalam bentuk kepercayaan lama-kelamaan disesuaikan dengan pandangan rasional dan mengikuti arahan agama. Hal ini dikarenakan para petani yang telah mengenal sistem pertanian modern, baik didapat melalui pengalaman maupun lewat penyuluhan pertanian. Dalam keadaan seperti ini, petani tidak memiliki masa istirahat terutama dalam areal pengerjaan pertanian. Pengenalan alat-alat baru pertanian seperti traktor, alat-alat penyemprot dan sebagainya berpengaruh langsung dalam kegiatan pertanian. jenis-jenis pupuk dan racun hama untuk tanaman tidak begitu sulit lagi mendapatkannya di pasaran. Tuntutan kerja dari jenis tanaman yang ditanam juga sering menimbulkan akan kepentingan tenaga buruh di kalangan petani. Universitas Sumatera Utara Kemampuan tingkat ekonomi yang dicapai bagi masyarakat petani begitu seimbang dengan perkembangan yang terdapat di lingkungan mereka. Tidak jarang pula para petani telah mampu membeli barang-barang mewah sebagai kebutuhan sekunder, misalnya radio, tape recorder, televisi dan lain sebagainya. Dengan pemilikan barang-barang tersebut masyarakat petani Desa Lumban Silintong bisa berinteraksi dengan dunia luar tanpa harus berkonsultasi sesama mereka. Jadi, dapatlah dikatakan bahwa kemampuan penduduk untuk memiliki barang-barang mewah jelas mengurangi fungsi pemuka-pemuka desa sebagai penggerak dari kelanjutan kehidupan mereka. Keterbukaan masyarakat petani Desa Lumban Silintong sebagian besar terjadi karena lancarnya informasi dari dunia luar yang didapat melalui media massa yang ada seperti televisi, radio, dan surat kabar. Akibat pandangan tersebut, maka petani berlomba untuk memiliki uang tanpa memperhatikan lebih serius tentang usaha kelestarian budaya asli yang menyangkut data kehidupan sehari-hari.

4.4 Objek Wisata

Dokumen yang terkait

Penerapan Konsep-Konsep Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Sosial Ekonomi Anggota CU Karya Murni Di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan

6 136 90

Pembangunan Desa Sebagai Transformasi Sosial

2 51 8

Analisis Dampak Keberadaan Pelabuhan Belawan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Medan Belawan

41 222 91

Kontribusi Sektor Wisata Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Lumban Silintong Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

6 86 120

Pengaruh Kehadiran PT. Kedaung Group Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Kelurahan Tanjung Morawa B Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang

11 106 99

PERKEMBANGAN INDUSTRI GULA COLOMADU DAN PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TAHUN 1990 1998

4 11 89

PENYAJIAN MUSIK SEBAGAI DAYA TARIK MINAT WISATAWAN DI LOKASI OBJEK WISATA LUMBAN SILINTONG DESA LUMBAN SILINTONG KECAMATAN BALIGE KABUPATEN TOBASA.

0 8 26

MOTIVASI WISATAWAN DOMESTIK UNTUK MELAKUKAN OLAHRAGA REKREASI DI OBJEK WISATA LUMBAN SILINTONG KECAMATAN BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 2013.

0 2 18

BAB II KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA LUMBAN SILINTONG SEBELUM TAHUN 1990 2. 1 Letak Geografis - Perkembangan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Lumban Silintong Kecamatan Balige (1990 – 2003)

1 1 26

Lembar Persetujuan Ujian Skripsi PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA LUMBAN SILINTONG KECAMATAN BALIGE (1990-2003) Yang diajukan oleh : Nama : Eko Renold Tambunan Nim : 080706018 Telah disetujui untuk diujikan dalam ujian skripsi oleh: Dosen Pembi

0 0 15