29 mengaktualisasikan nilai-nilai pribadinya yang etis luhur untuk
kebaikan bersama. Prinsip kepemimpinan yang menggerakan orang-orang untuk
mencapai tujuan bersama melalui motivasi intrinsik seperti itu telah digariskan oleh Ki hadjar Dewantara melalui kepemimpinannya di
Taman Siswa sejak tahun 1922. Kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi pendidikan itu rupanya tetap relevan untuk kondisi saat ini dan
untuk berbagai jenis organisasi, termasuk organisasi pemerintah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan kesesuaian kepemimpinan Taman
Siswa tersebut dengan kepemimpinan spiritual yang dikonsepkan oleh Fry untuk menyongsong abad 21.
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Wenti Suparti dan Nilam Widyarini di atas, diketahui bahwa belum ada penelitian penelitian
tentang implementasi kepemimpinan trilogi pendidikan ki Hadjar Dewantara di SD TAMAN MUDA Ibu Pawiyatan Taman Siswa
Yogyakarta.
C. Kerangka Berpikir
Kepemimpinan pendidikan yang dikenal
dengan trilogi kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara memiliki definisi, tujuan dan fungsi
yang mengeksplisitkan bahwa pentingnya adanya ajaran tentang kepemimpinan pendidikan di instansi sekolah. Hal ini telah diterapkan di
SD TAMAN MUDA Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta, yang
30 merupakan salah satu perguruan yang didirikan dan menganut ajaran
Trilogi kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara. Trilogi kepemimpinan tersebut memiliki arti Ing Ngarsa Sung
Tulada di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik. Ing Madya Mangun Karsa di tengah atau di antara
murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide, dan Tut Wuri Handayani dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan
dan arahan. Sudah waktunya guru-guru meninggalkan metode lama mengajar
yang hanya sekadar melaksanakan tuntutan tugas dan mengejar target kurikulum semata, sehingga tidak memiliki idealisme menjadi seorang
pendidik. Tinggalkan mengajar tanpa dilandasi hakikat dari mengajar itu sendiri.
Guru dituntut untuk kembali seperti yang Ki Hadjar Dewantara katakan yakni seorang Yang Ing Ngarso Sing Tulodo, Ing Madyo
Mangun Karso Dan Tut Wuri Handayani. Guru yang bukan hanya mengajar, tapi juga mendidik. Hal ini seperti yang telah dilakukan di
sekolah sekolah yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara, salah satunya SD TAMAN MUDA Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta. Oleh
karenanya peneliti ingin melakukan penelitian tentang Implementasi Trilogi Kepemimpinan Pendidikan Ki Hadjar Dewantara di SD TAMAN
MUDA Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta, dengan kerangka berpikir sebagai berikut
31 Gambar 2. Kerangka berpikir
D. Pertanyaan Penelitian
Dari skema kerangka berpikir penelitian, peneliti selanjutnya merumuskan pertanyaan penelitiannya sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi Ing Ngarsa Sung Tuladha di SD TAMAN
MUDA Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta? 2.
Bagaimana implementasi Ing Madya Mangun Karsa di SD TAMAN MUDA Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta?
3. Bagaimana implementasi Tut Wuri Handayani di SD TAMAN MUDA Ibu
Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta? 4.
Apa sajakah yang menjadi faktor pendukung dalam Implementasi Trilogi Kepemimpinan pendidikan Ki Hadjar Dewantara di SD TAMAN MUDA
Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta? Implementasi Trilogi Kepemimpinan
Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
SD TAMAN MUDA Ibu Pawiyatan Taman Siswa
Yogyakarta Perguruan dari Ki Hadjar Dewantara
Penerapan Ing Ngarsa Sung
Tuladha Penerapan
Ing Madya Mangun Karsa
Penerapan Tut Wuri
Handayani Faktor Pendukung
Faktor Penghambat
32 5.
Apa sajakah kendala yang terjadi dan upaya untuk mengatasi kendala dalam Implementasi Trilogi Kepemimpinan Pendidikan Ki Hadjar
Dewantara di SD TAMAN MUDA Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta?
33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif yang bertujuan memberikan penjelasan mendalam mengenai
implementasi trilogi kepemimpinan pendidikan ki Hadjar Dewantara di SD TAMAN MUDA Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta.
Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variabel, gejala atau
keadaan Suharsimi Arikunto, 2003: 310. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, peneliti bermaksud mendeskripsikan, menggambarkan dan
menguraikan bagaimana implementasi trilogi kepemimpinan pendidikan ki Hadjar Dewantara di SD TAMAN MUDA Ibu Pawiyatan Taman
Siswa Yogyakarta.
B. Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SD TAMAN MUDA Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta yang beralamat di jl. Taman Siswa
25 Yogyakarta, pada bulan Maret-Mei 2015. Alasan memilih SD TAMAN MUDA Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta sebagai
tempat penelitian karena sekolah yang merupakan pendirian dari Ki Hadjar Dewantara, serta mengimplementasikan ajaran kepemimpinan
pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara.