62
Dalam berwirausaha tidak terlepas dari pendidikan atau pelatihan kewirausahaan yang pernah dialami oleh peserta didik. Seseorang yang telah
menerima Pendidikan Kewirausahaan akan memiliki ilmu berwirausaha sehingga dengan pemahaman ilmu tersebut akan berpengaruh terhadap minat
berwirausaha. Pengetahuan yang didapat selama perkuliahan tertutama mata kuliah kewirausahaan yang berupa teori dan praktik dapat menjadi bekal
untuk berwirausaha dan dapat dijadikan bahan pertimbangan mahasiswa untuk menentukan masa depan.
4. Pengaruh Norma Subyektif terhadap Minat Berwirausaha Mahasiwa
Dalam memulai sebuah usaha seseorang membutuhkan dukungan dan keyakinan dari lingkungan sekitar. Norma subyektif adalah keyakinan
individu untuk patuh terhadap aturan atau saran orang-orang disekitarnya. Fieldman 2005 berpendapat bahwa norma subyektif merupakan produk dan
persepsi tentang tekanan sosial dalam melaksanakan perilaku tertentu. Norma subyektif merupakan bentuk dukungan dari lingkungan sekitar dan dalam
konteksi ini yaitu dukungan untuk berwirausaha, sehingga norma subyektif akan berperan dalam meningkatkan minat beriwirausaha seseorang. Adapun
bentuk dukungan dapat diperoleh dari keluarga, teman, dosen, pengusaha serta orang lain yang berpengaruh penting terhadap kehidupan seseorang.
Dengan demikian adanya dukungan dari lingkungan sekitar akan berpengaruh menumbuhkan minat seseorang untuk berwirausaha.
63
5. Pengaruh Ekspektasi Pendapatan, Motivasi, Pendidikan Kewirausahaan
dan Norma Subyektif terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa
Dalam memilih karir untuk berwirausaha akan dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu ekspektasi pendapatan, motivasi, pendidikan
kewirausahaan, dan norma subyektif. Seseorang dalam menentukan karir pasti akan mempertimbangkan pendapatan yang nantinya akan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Semakin tinggi pendapatan yang diharapkan melalui wirausaha maka akan semakin tinggi pula minat
seseorang untuk berwirausaha. Motivasi menjadi salah satu hal yang melatarbelakangi seseorang untuk
melakukan sebuah tindakan guna mencapai tujuan tertentu. Motivasi berwirausaha akan muncul dalam diri seseorang karena adanya dorongan
untuk mencapai kesuksesan dalam berwirausaha. Seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi untuk berhasil dalam bidang wirausaha akan dapat
memunculkan minat berwirausaha sehingga ia akan melakukan tindakan guna mencapai tujuan tertentu. Dengan memiliki motivasi yang tinggi maka akan
memberikan dampak yang tinggi pula terhadap minat berwirausaha. Dalam berwirausaha tidak terlepas dari pendidikan atau pelatihan
kewirausahaan yang pernah dialami oleh peserta didik. Seseorang yang telah menerima pendidikan kewirausahaan akan memiliki ilmu berwirausaha
sehingga dengan pemahaman ilmu tersebut akan berpengaruh terhadap minat berwirausaha. Pengetahuan yang didapat selama perkuliahan tertutama mata
kuliah kewirausahaan yang berupa teori dan praktik dapat menjadi bekal
64
untuk berwirausaha dan dapat dijadikan bahan pertimbangan mahasiswa untuk menentukan masa depan.
Norma subyektif merupakan bentuk dukungan dari lingkungan sekitar dan dalam konteksi ini yaitu dukungan untuk berwirausaha, sehingga norma
subyektif akan berperan dalam meningkatkan minat beriwirausaha seseorang. Adapun bentuk dukungan dapat diperoleh dari keluarga, teman, dosen,
pengusaha serta orang lain yang berpengaruh penting terhadap kehidupan seseorang. Dengan demikian adanya dukungan dari lingkungan sekitar akan
berpengaruh menumbuhkan minat seseorang untuk berwirausaha.
D. Paradigma Penelitian