42
Berdasarkan pernyataan David McCleland disimpulkan bahwa wirausahawan yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi maka akan
memiliki sifat terus berusaha agar berhasil. Minat berwirausaha akan muncul dan berkembang ketika seseorang memiliki motivasi untuk
berprestasi. Motivasi berprestasi dalam berwirausaha akan berpengaruh terhadap minat berwirausaha sehingga dapat berperan dalam memulai
kegiatan kewirausahaan. Menurut Siagian dalam Basrowi 2001:66 motivasi seseorang
sangat penting dan dipengaruhi oleh faktor, diantaranya: 1 Faktor internal meliputi: persepsi seorang mengenai diri sendiri,
harga diri, harapan pribadi, kebutuhan, keinginan, kepuasaan, dan prestasi yang dihasilkan.
2 Faktor eksternal meliputi: jenis dan sifat pekerjaan, kelompok kerja dimana seseorang berbagi, organisasi itu sendiri, dan situasi
lingkungan pada umumnya.
4. Pendidikan Kewirausahaan
a. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah suatu bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai tujuan, yaitu
kedewasaan Lavengeld dalam Salam, 2011: 4. Menurut GBHN tahun 1973, pendidikan merupakan suatu usaha yang disadari untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia yang dilaksanakan di dalam maupun diluar sekolah, dan berlangsung seumur hidup.
43
Pendidikan berperan dalam membentuk perilaku seseorang. Hal itu sesuai dengan pernyataan Nurani 2013: 27, pendidikan adalah proses
untuk memberikan manusia berbagai macam situasi yang bertujuan memberdayakan diri dengan berbagai aspek yang dipertimbangkan
diantaranya penyadaran, pencerahan, pemberdayaan, dan perubahan perilaku.
Pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik dari tiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan alam, dengan teman, dan
dengan alam semesta. Pendidikan merupakan pula perkembangan yang terorganisasi dan kelengkapan dari semua potensi manusia, moral,
intelektual dan jasmani pancaindra, oleh dan untuk kepribadian individunya dan kegunaan masyarakatnya, yang diarahkan demi
menghimpun semua aktivitas tersebut bagi tujuan hidupnya. Pendidikan adalah proses dimana potensi-potensi ini kemampuan, kapasitas manusia
yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan supaya disempurnakan oleh kebiasaan-kebiasaan yang baik, oleh alat yang disusun sedemikian
rupa dan dikelola oleh manusia untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri mencapai tujuan yang ditetapkan Brubacher dalam Tim Dosen
FIP Malang, 1988: 6. Pendidikan dapat dimulai dari lingkungan keluarga, masyarakat dan
pemerintah. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Mudyaharjo 2012: 11, pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat,
dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, danatau latihan,
44
yang berlangsung disekolah dan diluar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam
berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang. Jadi pendidikan merupakan usaha yang dilakukan melalui kegiatan pengajaran
kepada peserta didik agar siap dalam mengambil peran di lingkungan masyarakat. Pendidikan untuk mewujudkan masyarakat yang ditandai
dengan adanya keluhuran budi pada individu, keadilan di dalam negara serta kehidupan yang lebih bahagia dari masing-masing individu.
Pendidikan tidak hanya sebatas membekali peserta didik untuk memiliki keterampilan saja, namun juga diperluas mencakup usaha untuk
mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu guna mencapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan. Pendidikan tidak
hanya sebagai sarana untuk mempersiapkan kehidupan dimasa mendatang tetapi juga untuk kehidupan sekarang yang sedang dalam masa
perkembangan menuju kedewasaan.
b. Tujuan Pendidikan