25
Kesehatan Kita
Gaya Bahasa
Gaya bahasa atau majas dapat diartikan sebagai cara untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa, baik secara lisan maupun secara tertulis. Gaya
bahasa juga berarti cara orang berbahasa yang dapat menimbulkan kekuatan, sehingga menarik perhatian orang.
Majas adalah pemakaian kata yang melewati batas-batas makna yang lazim atau yang menyimpang dari makna harfiah. Majas berfungsi untuk menarik
perhatian orang lain ketika seseorang mengomunikasikan idegagasannya kepada orang lain, baik secara tertulis maupun secara lisan. Dengan kata lain, majas
berfungsi untuk meningkatkan efek berbahasa.
Banyak orang berbeda pendapat tentang penggolongan majas ini. Secara umum, majas dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu majas pertentangan, majas
perbandingan, dan majas penegasan.
1. Majas Perbandingan
Majas perbandingan berarti membandingkan bendahal yang satu dengan bendahal yang lain. Perbandingan itu ada yang secara eksplisit menggunakan
kata pembanding, tetapi juga ada yang dibuat secara implisit tanpa kata pembanding.
Macam-macam majas perbandingan antara lain sebagai berikut. a. Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang disusun dengan cara
menganggap benda mati seolah-olah dapat berbuat seperti manusia. Contoh: Di bawah senyum rembulan yang ramah, kedua remaja itu
memadu janji. b. Majas metafora adalah gaya bahasa dengan membandingkan dua hal yang
mempunyai kesamaan sifat, dan tidak memakai kata pembanding. Contoh: Dewi malam baru saja turun dari peraduan. bulan.
c. Majas perumpamaan dapat disusun dengan membandingkan secara langsung antara dua benda dengan menggunakan kata pembanding,
misalnya umpama, laksana, misal, seperti, bagaikan, laksana, dan sebagainya.
Contoh: Wajahnya pucat bagai bulan kesiangan.
d. Majas asosiasi dapat disusun dengan menghubungkan benda-benda yang mempunyai sifat yang sama.
Contoh: Kalau ingin lancar nasibmu, kasih saja dia amplop.
26
Bahasa Indonesia Kelas X SMAMA
e. Majas alegori adalah suatu majas yang memakai perbandingan langsung, biasanya binatang, dalam bentuk cerita yang sangat pendek.
Contoh: Di kantor ini ada seekor tikus yang menyebarkan bau busuk,
suka kasak-kasuk, doyan makan kertas dan besi, jika direktur pergi tikus itu berkeliaran di atas meja.
f. Majas metonimia adalah majas yang menggunakan hubungan asosiasi, antara sesuatu yang dimaksud, dengan yang dinyatakan.
Contoh: Dia datang memakai Fiat bukan Ford.
2. Majas Pertentangan
Macam-macam majas pertentangan antara lain sebagai berikut. a. Majas hiperbola, yaitu cara mengungkapkan suatu idegagasan dengan
cara melebih-lebihkan, sehingga kadang-kadang tidak masuk akal dan tidak mungkin terjadi. Yang dilebih-lebihkan bisa jumlah, ukuran,
maupun sifatntya. Contoh: Samson menendang bola sampai ke kaki langit.
b. Majas litotes, yaitu cara mengungkapkan idegagasanpendapat dengan cara merendahkan diri untuk menghargai lawan bicara dan untuk
kesopanan. Contoh: Silakan mampir ke gubuk saya, Bu
c. Majas ironi, yaitu cara mengungkapkan sesuatu dengan mengatakan sesuatu yang berlawanan dengan kenyataan yang ada, dan digunakan
untuk menyindir lawan bicara. Contoh: Alangkah sedapnya masakan ini walaupun kurang garam.
d. Majas sinisme ialah cara mengungkapkan majas yang lebih kasar daripada ironi dengan disertai sikap yang tidak enak, bahkan sering lebih berterus
terang. Contoh: Ah, tidak sudi saya melihat wajahmu yang tampan itu
e. Majas sarkasme adalah cara pengungkapan yang sangat kasar, seperti orang marah-marah, dengan mengeluarkan nama hewan sebagai bahan
perbandingan. Contoh: Dasar otak kerbau, masak empat kali empat kok delapan
f. Majas eufemisme, yaitu majas yang disusun dengan menggunakan kata- kata penghalus, agar sopan dan lebih beradab.
Contoh: Orang itu agak terganggu pikirannya.
g. Majas alusio adalah majas yang digunakan dengan menggunakan pantun atau peribahasa yang telah umum, yang diperkirakan semua orang telah
memahami maknanya, maka tidak perlu diselesaikan. Contoh: Dahulu parang, sekarang besi.
27
Kesehatan Kita
3. Majas Penegasan