Majas Penegasan Mendengarkan Sastra Tujuan Pembelajaran:

27 Kesehatan Kita

3. Majas Penegasan

Ada beberapa majas penegasan, antara lain sebagai berikut. a. Majas pleonasme yaitu majas yang menggunakan kata secara berlebihan, mungkin sama arti, atau bersinonim, atau pemakaian kata yang telah termaktub dalam pengertian kata yang lain. Contoh: Naiklah ke atas supaya jelas. b. Majas paralelisme menggunakan kata-kata secara berulang-ulang. Jika yang diulang kata awal kalimat disebut anaphora, sedangkan lawannya adalah epifora. Contoh: Ikut hati mati, ikut mata buta, ikut rasa binasa. c. Majas repetisi, yaitu majas yang menggunakan perulangan kata dengan tidak memerhatikan letak atau posisi kata itu. Contoh: Saya bukan budak, bukan budak kontrakan, sekali lagi bukan budak. d. Majas tautologi menggunakan kata yang hampir sama pengertiannya beberapa kali agar lebih dapat dipahami. Contoh: Tugas orang tua mengasuh anak, mendidik, dan membesarkan- nya sampai dewasa. e. Majas klimaks, yaitu majas disusun dengan cara menyebutkan suatu sifat secara berurutan yang makin lama makin meningkat. Contoh: Dari kecil, kanak-kanak, remaja, dewasa, bahkan sampai tua sifat keras kepalamu tidak berubah. f. Majas antiklimaks, yaitu majas yang disusun dengan cara menyebutkan secara berurutan sifat dari yang besar yang makin lama makin melemah atau mengecil. Contoh: Jangankan sejuta, seribu, seratus, sepuluh rupiah, bahkan satu rupiah, ayahmu baru tak punya uang sesenpun. g. Majas retoris yaitu majas yang menggunakan kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban. Jawaban itu telah ada atau terlihat pada konteks atau situasi ang ada. Majas retoris biasa dipakai oleh orator dalam berpidato untuk membakar semangat. Contoh: Mengapa kamu berbuat sebodoh itu? h. Majas koreksio, yaitu majas yang dipakai untuk menarik perhatian dengan cara meralat atau membetulkan bagian yang sengaja dibuat salah. Contoh: Orang itu sahabatku, ah bukan, pacarku. i. Majas asidenton adalah majas yang menyebutkan beberapa hal berturut- turut tanpa menggunakan kata penghubung. Contoh: Kertas, sepatu, buku, pakaian, semua berantakan. j. Majas polisendenton adalah majas yang menghubungkan beberapa hal secara berturut-turut dengan menggunakan beberapa kata penghubung. Contoh: Mula-mula dia datang, kemudian duduk, lalu bercerita, dan menangis tersedu-sedu. 28 Bahasa Indonesia Kelas X SMAMA Kerjakan latihan berikut ini A. Tentukan jenis majas kalimat berikut ini 1. Silakan makan, lauknya hanya sambal dan tempe. 2. Turunlah ke bawah agar kamu dapat melihat keadaan kucingmu. 3. Wah, rapi sekali tulisanmu hingga tak terbaca olehku. 4. Awas, hati-hati dengan anak itu, ia berhati kedondong. 5. Sudah gaharu, cendana pula. B. Buatlah kalimat dengan majas berikut ini 1. Perbandingan a. personifikasi b. metafora c. asosiasi d. metonimia e. perumpamaan

B. Menceritakan Pengalaman