Mendengarkan Sastra Mendengarkan Pembacaan Puisi

97 Lingkungan Sekolah

A. Mendengarkan Pembacaan Puisi

5.2 Mendengarkan Sastra

Tujuan Pembelajaran: Kamu akan mampu mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman. Pada saat kamu mendengarkan pembacaan sebuah puisi, dapatkah kamu mengungkapkan makna atau arti yang terdapat dalam puisi tersebut? Pemaknaan puisi berarti kegiatan memahami isi puisi, dengan cara mencoba menemukan makna yang terkandung dalam puisi, berupa tema, ide, amanat, atau pengalaman penyair. Dalam pemaknaan puisi, kamu diminta juga untuk memaknai unsur diksi, bunyi, irama, citraan, dan gaya bahasa. 1. Unsur diksi yaitu ketepatan pemilihan kata dari penyair yang mewakili perasaan dan jiwanya untuk menunjukkan keekspresifan dan keindahan sebuah puisi. 2. Unsur bunyi sajak dan irama, yaitu pola keindahan dalam setiap larik puisi yang dibacakan. Contoh: Teja Lihat langit sebelah barat Lautan warna dibuat teja Berkilau-kilau dari darat ke cakrawala bayangan mega Makin lama muram cahaya awan kelabu perlahan melayang melayang-layang entah ke mana Laksana mimpi ia menghilang Puspa Mega, Sanusi Pane Pilihan kata “teja” sebagai judul dipilih penyair untuk mewakili pergantian waktu. Teja adalah awan kekuning-kuningan yang terpancar di langit waktu sore petang. Penyair mengungkapkan warna langit dengan sebutan lautan warna untuk mengungkapkan teja cakrawala. Unsur sajak dan irama sengaja dipilih penyair untuk mengungkapkan keindahan. Perhatikan kata-kata diakhir baris puisi barat, teja, darat, dan mega, cahaya, melayang, ke mana, dan menghilang. Indah bukan? hiperbola repetisi 98 Bahasa Indonesia Kelas X SMAMA Sementara citraan adalah sarana pengungkapan puisi yang mendayagunakan panca indra manusia, yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, dan peraba. Gaya bahasa majas adalah sarana pengungkapan kata-kata untuk menimbulkan keindahan dan menghidupkan puisi. Macam-macam majas antara lain metafora perbandingan langsung, personifikasi penginsanan, ironi sindiran, litotes merendahkan diri, hiperbola melebih-lebihkan, repetisi pengulangan, dan sebagainya. Contoh: Kaulah kandil gemerlap Pelita jendela di malam gemerlap melambai pulang berlahan sabar setia selalu Padamu Jua, Amir Hamzah Sekarang, dengarkanlah pembacaan puisi melalui rekaman VCD yang diputarkan oleh gurumu. Namun, jika tidak ada, tutuplah bukumu, kemudian dengarkanlah pembacaan puisi berikut oleh dua orang kawanmu Membaca Tanda-Tanda Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan Dan meluncur lewat sela-sela jari kita Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas Tapi, kini kita telah mulai merindukannya Kita saksikan udara abu-abu warnanya Kita saksikan air danau yang semakin surut tampaknya Burung-burung yang tidak lagi berkicau pagi hari Hutan kehilangan ranting daun Ranting kehilangan daun Daun kehilangan dahan Dahan kehilangan hutan Kita saksikan zat asam didesak asam arang Dan karbondioksida menggilas paru-paru Kita saksikan gunung memompa abu Abu membawa batu Batu membawa lindu Lindu membawa longsor Longsor membawa air Air membawa banjir Banjir membawa air 12 3 Citraan penglihatan Majas personifikasi 99 Lingkungan Sekolah Air mata Kita telah saksikan seribu tanda-tanda Bisakah kita membaca tanda-tanda Allah … Kami telah membaca gempa Kami telah disapu banjir Kami telah dihalau api dan hama Kami telah dihujani abu dan batu Allah. . . . Ampuni dosa-dosa kami Beri kami kearifan membaca seribu tanda-tanda Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas Tapi, kini kami mulai merindukannya Taufiq Ismail Dari puisi yang kamu simak, kerjakan tugas-tugas berikut ini 1. Temukan citraan yang terdapat dalam puisi di atas beserta kutipannya 2. Bagaimana tema, amanat, dan suasana puisi di atas? Berikan penjelasanmu 3. Bagaimana gaya bahasa dalam puisi tersebut? Berikan penjelasanmu secukupnya 4. Di mana letak ekstetika puisi tersebut meliputi diksi, rima sajak dan irama, dalam puisi di atas dengan penjelasan secukupnya 5. Tuliskan isi puisi di atas dengan bentuk narasi sebanyak dua sampai tiga paragraf Coba kamu jelaskan istilah dalam pembentukan puisi berikut ini 1. Diksi 6. Aliterasi 2. Irama 7. Asonansi 3. Gaya bahasa 8. Rima akhir 4. Tipografi 9. Unsur batin dan fisik puisi 5. Homologue 10. Enjabement 1 Kerjakan di buku tugasmu 2 Kerjakan di buku tugasmu 1 100 Bahasa Indonesia Kelas X SMAMA

B. Mendiskusikan Masalah dari Berbagai Sumber